Sudah banyak kicaumania Indonesia yang meraih keberhasilan dalam beternak burung kacer. Meski demikian, tak ada sesuatu yang instan. Beberapa peternak pemula kerap menemui kendala, terutama dalam penjodohan calon induk jantan dan betina. Sebagian pemula kerap terburu-buru memasukkan kedua calon induk itu dalam kandang ternak, sehingga terjadi perkelahian. Berikut ini tips singkat menjodohkan kacer untuk pemula.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menjodohkan burung kacer bisa dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan calon induk jantan dan betina selama beberapa hari. Setelah itu, baru kita mulai proses perjodohannya agar masing-masing burung bisa menerima calon pasangannya.
Dalam beternak burung kacer, kandang yang digunakan tidak harus bersifat permanen, tidak juga harus berukuran besar. Anda juga bisa menggunakan kandang yang terbuat dari kawat kassa. Masukkan kotak sarang berbentuk persegi, dengan pintu masuk cukup lebar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Awalnya, masukkan dulu burung betina yang sudah cukup umur ke dalam kandang ternak. Kacer jantan disimpan di tempat terpisah, yang jaraknya cukup berjauhan. Pastikan keduanya dalam posisi tidak saling melihat, sehingga satu sama lain hanya bisa saling mendengar. Biarkan hal ini selama beberapa hari.
Kacer betina yang mulai terpancing birahi biasanya akan selalu merasa gelisah setiap kali mendengar kicauan kacer jantan dari kejauhan. Dia lalu membalas kicauan kacer jantan, dengan mengeluarkan suara panggilan, sehingga akan terdengar suara yang saling bersahutan.
Hari berikutnya, sangkar yang berisi kacer jantan digantung berdekatan dengan kandang kacer betina. Tempelkan selama beberapa hari, sampai terlihat tanda-tanda kacer betina memunguti bahan sarang, lantas mulai merapikan sarangnya.
Tahap selanjutnya adalah memasukkan kacer ke dalam kandang ternak yang sudah dihuni kacer betina. Usahakan proses pemindahan ini dilakukan pada sore hari, menjelang maghrib, karena saat itu keduanya dalam kondisi siap beristirahat.
Amati terus perkembangannya selama beberapa hari ke depan. Jika sudah berjodoh, dan sama-sama dalam kondisi birahi, kedua burung akan kawin. Proses selanjutnya akan berjalan lebih mudah.
Tetapi tidak selamanya kedua burung akur. Terkadang salah satu burung terlalu agresif, dengan menyerang calon pasangannya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Salah satu burung terlalu birahi. Hal ini bisa diatasi dengan mengatur ulang pemberian pakan tambahan atau extra fooding (EF).
- Umur induk masih terlalu muda / kurang cukup umur. Solusinya, ganti dengan calon induk yang benar-benar sudah cukup umur.
- Kacer jantan terlalu agresif. Untuk mengatasinya, ganti induk betina dengan memilih yang umurnya lebih tua daripada burung jantan.
Bagian terpenting dalam proses perjodohan kacer adalah rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi mereka di dalam kandang penangkaran. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu, ANda bisa segera mengatasinya.
Setelah mulai berjodoh, tahap berikutnya adalah berkembangbiak. Untuk panduan lengkap mengenai penangkaran burung kacer, silakan baca beberapa referensi berikut ini:
- Panduan penangkaran kacer untuk pemula
- Panduan beternak burung kacer model sangkar gantung
- Beberapa penyebab kegagalan dalam penangkaran kacer
- Tips menyapih piyikan kacer ala Om Fandy
- Jangan percaya kepada indukan kacer
- Pengalaman menarik Om Adi Pirang ketika menangkarkan kacer jawara