Mungkinkah kita beternak kenari tanpa metode hand feeding, namun pasangan induk tetap produktif dalam menghasilkan anakan demi anakan? Tentu saja mungkin, asalkan kita tahu tips dan triknya. Kali ini kita kembali belajar dari pengalaman Om Joko, owner TJM Bird Farm Bogor
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelumnya, Om Kicau sudah pernah mengupas aktivitas Om Joko dan TJM BF Bogor, baik sebagai penangkar kenari bongsor (khususnya jenis YS) maupun importir kenari YS, serta telah menghasilkan sejumlah kenari jawara tingkat nasional.
( baca juga Berkunjung ke markas James Bond di TJM BF Bogor)
Para peternak kenari memang punya orientasi berbeda dalam menjalankan usahanya. Ada yang mendongkrak produktivitas induk dengan memanen anakan umur 1 minggu, supaya pasangan induk kembali menghasilkan telur dan anakan.
Ada juga peternak yang membiarkan anakan kenari dirawat sepenuhnya oleh induknya, sehingga pemilik / perawat tak perlu melolohnya atau menerapkan metode hand feeding. Konsekuensinya, pasangan induk kenari tidak bisa segera berproduksi kembali, sehingga produktivitasnya rendah.
Nah, Om Joko TJM mencoba mencari jalan tengah, yaitu bagaimana dia dan krunya tidak direpotkan dengan aktivitas hand feeding yang butuh kontinuitas, konsistensi, kesabaran, dan keuletan tersendiri. Sebab ketika piyik kenari masih berumur 1-2 minggu, frekuensi pelolohan sangat tinggi, setiap jam harus diberi pakan.
Di sisi lain, Om Joko berfikir, bagaimana produktivitas pasangan induk tetap tinggi meski peternak tak melakukan hand feeding. Jalan tengah yang dimaksud adalah memanfaatkan kenari lainnya sebagai induk asuh, baby sitter, atau sering disebut ekstrem sebagai kenari babuan.
Pemanfaatan kenari babuan sebenarnya sudah diterapkan beberapa peternak, tetapi belum terlalu banyak. Berbeda dari sebagian besar penangkar perkutut yang telah menerapkan metode ini.
Bagaimana cara Om Joko TJM memanfaatkan kenari babuan untuk mengerami telur dan mengasuh anakan-anakan kenari? Ikuti beberapa panduan berikut ini:
Kriteria memilih kenari babuan
Untuk bisa memanfaatkan kenari babuan, syarat utamanya tentu harus memiliki beberapa pasangan kenari yang diplot sebagai babuan. Dalam hal ini, Om Joko TJM menggunakan burung kenari lokal.
Calon kenari babuan diseleksi terlebih dulu, dengan kriteria mampu mengerami telurnya secara lancar. Misalnya tidak punya kasus pernah buang telur atau memakan telur-telur yang dieraminya.
“Selain itu, burung juga mampu merawat anaknya dengan baik. Bisa meloloh semua anak secara adil, sehingga sebagian besar anakan bisa tumbuh sampai mandiri,” kata Om Joko TJM.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menyamakan waktu kawin
Di kandang TJM Bird Farm yang berada di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, terdapat area khusus berisi kandang kenari betina YS. Jumlahnya mencapai puluhan kandang / sangkar.
Selain itu, pada area lain, Om Joko juga membangun kandang khusus kenari betina yang diplot sebagai babuan. Masing-masing kenari betina, baik YS maupun kenari lokal yang dijadikan babuan, menempati kandang sendirian / soliter.
Kandang kenari jantan juga menempati area tersendiri. Tapi perlu dipisahkan juga antara kenari YS jantan dan kenari lokal jantan. Kenari lokal jantan hanya dikawinkan dengan kenari babuan, dan tidak perlu dipisahkan setelah anakan menetas.
Berbeda dengan kenari YS yang menggunakan model poligami alias sistem kawin cabut. Ketika jadwal kawin tiba, maka kenari YS jantan tinggal dimasukkan ke salah satu kenari YS betina.
Agar kenari babuan bisa menjalankan tugasnya tepat waktu, Om Joko TJM menyamakan waktu kawin hampir bersamaan. Kalau kenari YS betina A mau dikawinkan, maka kenari babuan betina Z juga dikawinkan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Dengan cara demikian, maka kenari YS betina A dan kenari babuan betina Z bisa bertelur dalam waktu yang hampir bersamaan pula. “Kalaupun tidak bersamaan waktunya, paling hanya berselisih satu atau dua hari saja,” jelas Om Joko.
Hanya seminggu dierami induk aslinya
Ketika kenari YS betina mulai bertelur, kenari jantan yang mengawininya segera dipisah. Induk betina dibiarkan bertelur hingga 2-3 butir, kemudian mengerami telurnya selama seminggu.
Selanjutnya, telur-telur yang dierami selama 1 minggu diambil, untuk dilakukan candling (peneropongan). Jika embrio tetap hidup, maka pengeraman telur dilanjutkan oleh kenari babuan.
Perlu diingat lagi, ketika kenari YS betina bertelur, pada waktu yang hampir bersamaan (atau berselang 1-2 hari), kenari babuan juga bertelur. Dengan demikian ketika kenari YS mengerami selama seminggu, sejatinya kenari babuan juga sedang mengerami telurnya.
Nah, telur-telur yang sudah 1 minggu dierami kenari YS itu kita pindah ke kenari babuan. Telur-telur milik kenari babuan kita buang.
Babuan akan mengerami telur-telur kenari YS sampai menetas, kemudian merawat piyik-piyik kenari tersebut sampai bisa makan sendiri (mandiri), sehingga Anda tidak perlu lagi melolohnya.
Ketika telur-telurnya diambil, kenari YS betina segera dikondisikan agar bisa berproduksi lagi. Begitu terlihat tanda-tanda birahi, dengan sering memanggil-manggil burung jantan, kita bisa segera mengawinkannya lagi. Begitu seterusnya.
Berdasarkan pengalaman selama ini, tambah Om Joko TJM, anakan yang dirawat kenari babuan bisa tumbuh lebih sehat dan cepat besar.
“Kalau anakan dipanen, lalu dibesarkan dengan cara hand feeding, biasanya berdampak pada ketahanan fisik. Bagaimanapun perawatan oleh induk sendiri maupun babuan jauh lebih bagus ketimbang diloloh oleh pemiliknya. Apalagi kenari babuan betina dan jantan juga ikut menyuapinya,” jelas Om Joko.
Yang penting kebutuhan multivitamin untuk pasangan induk kenari babuan tidak pernah dilupakannya. Begitu pula pakan utama serta pakan tambahan / extra fooding (EF), harus selalu tercukupi.
Banyak merek multivitamin di pasaran, salah satunya BirdVit yang menjadi andalan para penangkar burung dan kicaumania di seluruh Indonesia.
Adapun EF berupa sawi, juga telur puyuh rebus (3 kali seminggu). Ketika kenari babuan sedang mengasuh anakan, EF perlu diberikan sebanyak-banyaknya.
Itulah tips dan trik breeding kenari, sehingga produktivitas indukan tetap tinggi, meski tidak menerapkan metode handfeeding.
Metode ini juga bisa diterapkan dalam penangkaran lovebird. Bahkan jenis babuan untuk lovebird sangat bervariasi, seperti derkuku, kenari, parkit, palek / cockatiel, atau lovebird non-klep. Silakan cek di sini. (d’one)
Semoga bermanfaat.