Selama ini, Om Edy Palma lebih dikenal sebagai spesialis anis merah. Dalam setiap even lomba yang diikutinya, dia hanya main di kelas anis merah, bersama jagoannya bernama Selebritis. Tertarik main murai batu, dia membeli murai batu yang hanya menjadi jawara lomba kelas pinggiran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, itulah murai batu Chivas yang baru dibelinya dua pekan lalu. Tak disangka-sangaja, ketika ditampilkan dalam even akbar Piala Danpusmomal di Jakarta, Minggu (15/3) lalu, Chivas langsung meraih juara pertama Kelas Bio Snot.
Padahal sebagian besar lawan yang dihadapinya merupakan murai papan atas di kawasan Jabodetabek, bahkan beberapa di antaranya kerap menjuarai even nasional. Misalnya MB Sensasi milik Om Budi Indo yang menempati posisi kedua, serta Dragon King milik Om Yogi Naga Hitam.
Sejak awal Om Edy Palma memang tidak terlalu berharap. Selain pendatang baru di kelas murai batu, gaco yang dibawanya juga belum pernah menjuarai even besar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dia ingin menurunkan murai batu Chivas karena kualitas materinya memang bagus, serta ingin merasakan bagaimana sih main di kelas murai batu yang sejauh ini paling diminati di Jabodetabek.
“Benar-benar tidak menyangka murai batu Chivas bisa menjuarai even besar. Sepertinya burung ini memiliki mental fighter yang bagus, selain kualitas materinya,” kata Om Edy yang tinggal di kawasan Palmerah, Kebon Jeruk, Jakarta.
Materi lagu Chivas memang komplet, didukung durasi kerjanya yang ngedur terus nyaris tanpa jeda. Volumenya juga tembus saat mengeluarkan isian tembaknnya, ditambah gaya ngeplay yang menawan.
Om Edy berharap gaconya tetap tampil stabil dan maksimal dalam even-even berikutnya, sehingga bisa makin meramaikan persaingan murai batu di Jabodetabek. (d’one)