Selain dikenal sebagai burung master karena suara besetannya, cucak jenggot juga termasuk salah satu burung yang biasa dilombakan. Tidak sedikit kicaumania yang ingin memelihara cucak jenggot untuk dilombakan. Masalah yang kerap muncul adalah burung tak mau nampil di lapangan, meski di rumah terdengar gacor. Ada beberapa penyebab mengapa cucak jenggot mogok kerja di lapangan. Solusi atau cara mengatasinya tentu sangat tergantung dari faktor penyebabnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Banyak jenggotmania, khususnya pemula, yang mengaku kalau burungnya rajin bunyi di rumah. Tetapi saat turun di arena lomba / lapangan, cucak jenggot mogok kerja alias tidak mau nampil. Tanda-tandanya antara lain tidak mau bunyi, kerap mengeleperkan sayapnya, dan cenderung melompat-lompat atau nempel pada jeruji sangkarnya (ngeruji).
Ada beberapa penyebab cucak jenggot mogok kerja, dan menunjukkan perilaku seperti di atas, antara lain:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
- Burung masih terlalu muda
- Burung mengalami over birahi
- Burung kurang stamina
- Burung belum terlatih mentalnya
Adapun solusi atau cara mengatasi cucak jenggot mogok kerja harus mengacu pada faktor penyebabnya. Yuk, kita telisik satu-persatu!
1. Burung masih terlalu muda
Jika Anda membeli cucak jenggot sejak anakan / trotolan, tentu bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melombakannya. Sebenarnya cucak jenggot sudah dapat dilombakan sejak rampung mabung dewasa yang pertama. Namun lebih dianjurkan jika burung sudah menyelesaikan mabung keduanya, karena kondisinya benar-benar sudah matang.
Cucak jenggot yang belum cukup umur / terlalu muda tentu belum memiliki pengalaman memadai ketika bertemu dengan burung sejenis yang rata-rata berumur lebih mapan. Apalagi jika burung langsung dijajal di lapangan, tanpa pernah diujicoba dalam bentuk gathering / ditrek bersama 2-4 ekor cucak jenggot lainnya.
Karena itu, kalau memiliki cucak jenggot yang masih muda, sebaiknya jangan dilombakan dulu dalam even berskala besar. Coba ditrek dulu dengan cucak jenggot milik rekan-rekan (cukup 2-4 ekor saja).
Solusi lainnya adalah memperdengarkan audio simulasi lomba, untuk memantau reaksi cucak jenggot Anda. Apabila mau merespon, Anda bisa mulai membawanya ke arena latber / latpres.
( Silakan unduh Audio simulasi lomba untuk burung cucak jenggot )
Dari arena latber / latpres inilah, Anda dapat memastikan apakah cucak jenggot rajin bunyi dan mau mengeluarkan isiannya. Cek pula apakah burung masih suka melompat-lompat, ngeruji, dan sebagainya.
Kalau sudah rajin bunyi dan anteng di atas tangkringannya, berarti burung sudah dalam kondisi mampu bertarung di lapangan.
2. Burung mengalami over birahi
Hampir semua jenis burung berkicau ketika mengalami over birahi akan gagal nampil di lapangan. Begitu pula cucak jenggot. Untuk mengendalikan birahinya yang berlebihan, berikan pepaya secara rutin, dengan selingan pisang serta apel.
Tips lain untuk meredam birahi cucak jenggot yang berlebihan antara lain rutin memandikan burung hingga basah kuyup (dua kali sehari). Setelah mandi, burung dianginkan, kemudian dijemur selama 30 – 60 menit.
3. Burung kurang stamina
Melatih stamina cucak jenggot bisa dilakukan dengan membuatnya aktif bergerak, baik dengan cara mengumbarnya dalam kandang polier selama beberapa jam, atau menyimpan burung dalam kandang aviary sejak pagi hingga sore hari, minimal sekali dalam seminggu.
Pastikan burung dalam kondisi fit, dengan rutin memberikan multivitamin seperti BirdVit, dua kali seminggu. Ya, hanya burung fit yang rajin berkicau, kapan pun dan di mana pun.
Solusi tambahan lainnya adalah menggunakan terapi BirdPower. Suplemen ini bukan doping, karena terbuat dari adenosin triposphate (ATP) dan multivitamin. Diberikan selama 4-5 hari berturut-turut sampai sehari menjelang lomba (hari lomba tak perlu diberikan). Sudah banyak burung jawara di Indonesia yang menggunakan BirdPower.
( lihat juga Manfaat ATP untuk burung kicauan )
4. Burung belum terlatih mentalnya
Solusi untuk melatih mental cucak jenggot sebenarnya telah disinggung di bagian atas, antara lain diperdengarkan audio simulasi lomba, gathering / ditrek dengan 2-4 ekor burung, kemudian dicoba dalam even latber / latpres.
Jika belum pede tampil di latber / latpres, ajak saja cucak jenggot Anda ke arena lomba, tapi tak perlu ikut. Apabila sesi cucak jenggot dimulai, gantang burung di dekat pedok lomba. Cara ini pernah dilakukan Om Herfan Pekanbaru terhadap murai batu Klewang (silakan cek di sini, inspirasinya sangat menarik).
Tips lain mengatasi cucak jenggot mogok kerja
- Cucak jenggot yang biasa dilombakan sebaiknya tidak digantung berdekatan atau melihat burung sejenis atau jenis cucak-cucakan lainnya seperti kapas tembak, karena bisa membuat emosinya tidak stabil. Tempatkan cucak jenggot di lokasi yang tenang, atau dengan cara diselang-seling dengan burung lain seperti murai batu, kacer, cucak hijau, dan lovebird.
- Berikan pakan racikan untuk merangsang cucak jenggot agar lebih rajin berbunyi terutama menjelang lomba. Resep pakan racikan bisa anda lihat lagi di sini.
- Agar cucak jenggot tampil lebih maksimal di lapangan, sebaiknya sangkar full kerodong terutama pada H-1, tanpa mandi dan jemur. Burung hanya diberikan EF dan pisang yang diolesi madu.
Itulah beberapa hal yang perlu dilakukan jika burung cucak jenggot Anda mogok kerja ketika dilombakan. Dengan mengetahui perawatan yang tepat, cucak jenggot bisa tampil maksimal dan membanggakan majikannya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.