Sebanyak 23 peserta, termasuk seorang cewek, mengikuti Diklat Juri Ronggolawe Jambi di Shang Ratu Hotel, Jalan Slamet Riyadi No 24 Kota Jambi. Diklat dibuka langsung oleh Ketua Ronggolawe Sumatera, Om Yakhya MJS, mewakili H Ebod (owner Ebod Jaya / pimpinan Ronggolawe Team), Jumat (27/3) sore pukul 14.30.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pembukaan diklat juga dihadiri Ketua Ronggolawe Cabang Jambi Om Aheng, Ketua Jambi Team Om Said BH, Wakil Ketua Jambi Team Om Nazir, Om Ujang Tisna (Dewan Pengawas Ronggolawe Pusat), dan Om Bandi Batam selaku koordinator Juri Ronggolawe Sumatera. Om Bandi dan Om Ujang bakal memimpin langsung diklat ini.
“Diklat ini gratis. Mestinya ada 27 peserta, namun dua peserta dari Sarolangun dan Kerinci berhalangan hadir,” kata Om Aheng.
Sejak terbentuk Januari lalu, Ronggolawe Jambi memang bergerak cepat dalam merangkul kicaumania di provinsi tersebut, khususnya Kota Jambi. Hampir setiap hari selalu ada even latber dan latihan spesial di bawah pengawasan juri-juri Ronggolawe.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk itulah, Ronggolawe perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas juri untuk mengimbangi pesatnya perkembangan dunia kicauan di Jambi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan Diklat Juri Ronggolawe.
“Diklat Juri Ronggolawe bersifat gratis, sama sekali tak dipungut biaya, karena tujuannya memang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas juri,” tambahnya.
Meski pengurus inti umumnya berdomisili di Kota Jambi, peserta diklat dari ibu kota provinsi ini sengaja dibatasi delapan orang. Padahal yang berminat membeludak. Ini demi azas pemerataan, sekaligus agar juri-juri berkualitas tersebar merata di berbagai kota / kabupaten di Provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Om Yakhya MJS menjelaskan bahwa Ebod Jaya dan Ronggolawe tidak sama. “Ebod Jaya merupakan perusahaan penghasil pakan, obat-obatan, dan sangkar burung. Sedangkan Ronggolawe merupakan media promosi, mendukung even-even lomba baik yang dikelola sendiri maupun pihak lain,” ujarnya.
Untuk mendukung even lomba inilah, diperlukan juri-juri yang terampil, tangguh, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan terhadap semua peserta.
Om Said, ketua Jambi Team, juga diberi kehormatan untuk menyampaikan sambutannya. Menurut dia, penjurian lomba burung berkicau sangat menentukan jatidiri juri itu sendiri. Jika juri-juri jujur, sportivitas terus terjaga, maka nama event organizer (EO) atau penyelenggara lomba burung akan selalu dikenang para kicaumania.
Diklat Juri Ronggolawe berlangsung hingga Minggu (29/3). Para peserta mengikuti  pembekalan materi, yang dilanjutkan dengan praktik di Lapangan Effentta (Jl Halmahera Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung), Lapangan Benteng Nusantara BC (Simpang Pulai, belakang Pempek Pak Raden), dan Lapangan Kadaci (depan SPBU Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur).
Mbak Enda, satu-satunya peserta cewek, mengaku senang bisa mendapat pendidikan dan pelatihan juri yang diadakan Ronggolawe Jambi. “Panitia memberi ruang yang sama untuk cowok dan cewek. Ini yang membuat saya sangat senang,” kata perempuan kelahiran Jambi tahun 1990 itu. (Kelana Lana)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.