Om Gunawan Santoso termasuk salah seorang pengorbit cendet jawara. Meski levelnya sudah terbilang maestro cendet, pemilik usaha percetakan (termasuk brosur lomba burung) di Kota Semarang ini selalu terlihat low profile alias merendah. Banyak cendetmania yang bertanya, bagaimana cara dia memoles cendet bahan, kok hasilnya selalu maknyus dan nendang di lapangan?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berbagai pertanyaan itu kemudian dijawabnya melalui postingnya di Grup FB Mania Cendet Jawara / Prestasi. Om Kicau akan menyunting ulang pesan bijak Om Gunawan Santoso soal settingan cendet, tanpa mengurangi isi sebenarnya.
Menurut Om Gunawan, banyak sekali varian dalam perawatan harian, settingan, atau setelan cendet khususnya yang biasa ditampilkan di arena lomba. Sebab setiap individu cendet punya karakter serta kebiasaan yang berbeda-beda.
Apabila ditanya mana yang benar, semuanya tentu benar menurut pandangan masing-masing. Yang terpenting bagaimana cendet tersebut nyaman dan memang jalan (bisa bekerja maksimal) ketika digantang di arena lomba.
Ternyata, untuk mencapai kenyamanan dan mampu bekerja maksimal, banyak sekali perbedaan karakter dan kebiasaan cendet. Kalau tidak percaya, simak saja data dan fakta berikut ini:
- Ada cendet yang perlu mandi malam, ada juga yang tidak.
- Ada cendet yang harus diberi kroto, ada juga yang nggak boleh kena kroto.
- Ada cendet yang bisa dirawat bersama beberapa cendet lainnya (lihat pengalaman Om Heroe Pragola Pati), tetapi ada juga yang mesti dipelihara sendirian.
- Ada cendet yang kuat jemur, tapi ada juga yang nggak suka dijemur.
- Ada cendet yang biasa dijemur secara buka, tetapi ada juga yang dijemur dalam kondisi dikerodong.
- Ada cendet yang harus mandi 3x sekali, ada juga yang anti-mandi.
- Ada cendet yang cukup diberi 1 ekor jangkrik, namun ada juga yang harus diberi sampai puluhan ekor per hari.
- Ada cendet yang harus diberi ulat hongkong, tetapi ada juga yang munting-munting kalau diberi ulat hongkong.
- Ada cendet yang pakai sangkar jelek pun mau nampil. Tetapi tidak sedikit cendet lomba yang mesti pakai sangkar mewah baru mau nampil.
- Ada yang cendet yang tak bermasalah ketika ganti-ganti kerodong, tetapi ada juga yang hanya mau pakai kerodong yang biasa digunakannya sehari-hari.
- Ada yang cendet yang sehari-haru ditaruh di atas lantai, ada juga yang mesti digantung.
- Ada cendet yang harus main basah, ada yang kudu kering.
- Ada cendet yang perlu mandi di lapangan, ada juga yang tidak perlu.
- Sebagian besar cendet nggak perlu dicas menjelang lomba, tetapi ada juga yang perlu dicas sebagaimana cucak hijau.
- Ada cendet yang sehari-hari full kerodong, ada juga yang hanya dikerodong pada malam hari saja.
- Ada cendet yang tangkringannya harus berbahan kayu asam, ada juga yang mau nagen ketika menggunakan tangkringan pabrikan.
- Ada cendet yang penempatan tangkringannya menyilang, ada juga yang sejajar.
- Ada cendet yang cukup 1 tangkringan, ada juga yang atasnya diberi tangkringan kecil.
Kalau dihitung berdasarkan item di atas, sedikitnya ada 18 perbedaan kebiasaan dan karakter cendet. Tentu masih banyak lagi kebiasaan / karakter cendet yang terungkap.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Semuanya bisa menjadi benar, ketika cendet merasa nyaman dan bisa nampil di lapangan. Jadi, tidak akan pernah ada settingan baku / standar untuk cendet (juga jenis burung kicauan lainnya).
Untuk mencari settingan yang benar / tepat, acuannya adalah bagaimana performa cendet ketika di lapangan. Kalau performanya bagus, berarti cendet merasa nyaman, sehingga settingan bisa dibilang sudah benar atau tepat. Dan hal tersebut hanya dapat diketahui oleh orang yang setiap hari merawatnya, entah pemilik atau perawatnya.
Dengan demikian, settingan cendet jawara yang dilakukan seseorang belum tentu sama dengan settingan cendet jawara yang dilakukan orang lain.
Bagi cendetmania yang selama ini belum pernah menemukan setelan yang pas, silakan mencari settingan yang pas berdasarkan item-item di atas. Bagaimana caranya? Ya silakan dicoba satu-persatu, sampai akhirnya menemukan setelan yang pas.
“Kuncinya ya sabar, sabar, dan sabar. Rawatlah cendet dengan penuh cinta. Ada cendet murah dan selamanya murah. Ada cendet murah, tapi (kelak) bisa jadi sangat mahal. Ada cendet yang mahal, tetapi kemudian bisa jadi murah,” pesan Om Gun.
Lihat juga: Aneka cendet hasil orbitan Om Gunawan
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.