Beternak burung finch, termasuk kenari, relatif lebih mudah daripada jenis burung lainnya. Tidak heran jika breeder pemula umumnya menekuni jenis-jenis burung finch. Tetapi kita mesti pintar memilih jenis burung finch yang mau diternak, terutama memperhitungkan aspek ekonominya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satu jenis burung finch yang paling prospektif untuk diternak adalah red siskin. Bayangkan, harga red siskin sampai sekarang masih tinggi. Di Trisakti BF Jakarta, misalnya, sepasang burung red siskin dijual seharga Rp 4,5 juta.
“Kondisinya siap diternak, sebab memang sudah berjodoh. Peminatnya juga banyak, apalagi red siskin termasuk salah satu masteran terbaik bagi kenari isian. Kenari isian siskin sekarang sedang ngetren,” kata Om Arif, pemilik Trisakti BF, yang bermarkas di Jl Dwijaya 4, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
( lihat juga Om Sarwoko CJT: Kenari isian dengan lagu siskin sedang ngetren )
Selain itu, tambah Om Arif, red siskin makin diminati karena mudah dikembangbiakkan. Nilai jualnya sampai saat ini juga sangat menggiurkan, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Tidak heran jika saat ini terus bermunculan komunitas penggemar red siskin di sejumlah kota, bahkan pada situs jejaring sosial seperti facebook pun banyak dijumpai komunitas red siskin.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Inilah yang membuat harga red siskin, khususnya hasil ternakan lokal, makin stabil. Ya, red siskin hasil ternakan lokal justru lebih mahal daripada red siskin impor,” tambah Om Arif.
Banyak sekali kicaumania yang sukses beternak red siskin. Misalnya Om Yari Gundu, sahabat Om Arif yang mukim di Bandung. Sudah lama dia sukses menangkar burung ini. Bahkan, produknya sudah tersebar luas ke komunitasnya.
Red siskin memiliki panjang tubuh sekitar 10-12 cm. Warna bulunya sangat cantik, yaitu merah menyala di bagian dada, perut, dan pangkal ekor, serta warna hitam pada sebagian sayap, kepala, dan muka.
Burung ini juga memilik suara merdu ketika ngerol, dengan volume tajam. Suaranya tak hanya digunakan untuk memaster kenari, namun juga dapat menambah isian murai batu.
Warna merah pada red siskin betina memang tak secerah burung jantan, atau terlihat agak kusam. Selain itu, tidak ada warna hitam di bagian kepalanya. Burung betina juga kurang rajin bunyi seperti burung jantan.
Beternak red siskin juga tidak membutuhkan kandang yang luas. Kandang berukuran 40 x 50 x 40 cm3 pun sudah memadai. “Jika berminat menangkar red siskin, saya juga sudah menyediakan paket kandangnya,” kata Om Arif.
Pakan utamanya sama seperti kenari maupun jenis finch lainnya, yaitu biji-bijian seperti milet, canary seed, niger seed, ditambah cede. Pakan tambahan terdiri atas sayuran (sawi, selada) dan buah-buahan. Beberapa peternak kerap memberikan daun binahong.
Lihat juga dua artikel pendukung berikut ini:
Siskin mule = red siskin vs kenari
Red siskin juga bisa disilangkan dengan burung kenari, untuk menghasilkan siskin mule / hibrida. Biasanya yang disilangkan adalah red siskin jantan dan kenari betina.
Siskin mule memiliki postur lebih besar daripada red siskin. Karakter suaranya juga unik, karena merupakanperpaduan antara kenari dan red siskin yang bersuara kristal, panjang, dan volumenya lebih besar
Saat artikel ini ditayangkan, Trisakti BF masih memiliki banyak stok pasangan red siskin maupun siskin mule. Semuanya gacor-gacor dan memiliki suara unik.
Trisakti BF juga menyediakan jenis finch lainnya seperti blackthroat, serta kenari impor seperti spanish timbrado, scoth fancy, dan kenari holland. (d’one)
Om Arif / Trisakti Bird Farm
Alamat lengkap klik di sini.