Suasana Lapangan Taman Radja Team di Jalan Warung Jati Barat I, Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (26/4) lalu, terasa berbeda dari biasanya. Lebih ramai dan sesak. Pasalnya, lapangan yang kapasitas dan areanya terbatas itu dijejali peserta lomba burung berkicau Taman Radja Cup III. Tiket terjual hingga 1.200 lembar.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kontes yang dinahkodai Om Ubay dan kawan-kawan ini dihadiri sejumlah pemain papan atas di Jabodetabek. Mereka berbaur bersama di hari libur.

Lomba burung Taman Radja Cup III JakartaLomba burung Taman Radja Cup III Jakarta
Lomba burung Taman Radja Cup III di Jakarta, Minggu (26/4), diikuti sekitar 1.200 peserta.

Salah satu bintang lapangan kali ini adalah murai batu Laser. Jagoan milik Om Edy Parikesit dari Ciledug ini menjuarai kelas paling bergengsi, Radja, yang berhadiah paling besar: Rp 7 juta bagi juara 1. Meski tiketnya dibanderol paling mahal pula (Rp 300.000), kelas ini terisi hampir 70an burung.

Laser menyisihkan lawan-lawannya, seperti Cipok milik Fery (Manggarai) yang berada di posisi kedua dan Nippon milik Om Yamani Nahdi (Duta Royal Cup) yang meraih juara 3.

Murai batu Laser Murai batu Laser
Murai batu Laser juara kelas paling bergengsi.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Sejak awal digantang, ketiga murai batu ini sudah bersaing ketat hingga penentuan nominasi dan penentuan favorit. Laser memang layak mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama.

Gaco lawas ini sudah malang-melintang sejak tahun 2012. Sempat absen lomba sepanjang tahun 2014 lantaran mabung yang tak kunjung tuntas, murai batu Laser kini menemukan kembali top formnya. Terakhir, burung ini moncer dalam even Imlek Cup di Lapangan Banteng Jakarta (1/3).

Om Edy Parikesit (tengah) puas melihat kinerja murai batu Laser.

Panitia Taman Radja Cup III membuka lima kelas murai batu, termasuk murai batu ekor hitam. Begitu ketat persaingan, tidak ada seekor murai pun yang mampu menjuarai lebih dari satu kelas. Selain Laser, jawara lain dalam even ini adalah Sirius Black milik Agus Mou (Naga Hitam) yang berjaya di Kelas Ratu.

Murai batu Mahabbah milik Rifky (Jagakarsa Team) terbaik di Kelas Pangeran. Kelas Panglima dimenangi murai batu Cellica kepunyaan Andi / Yogi (Pancoran). Kelas MB Ekor Hitam dijuarai Ghozhilla milik H Wildan dari Kobac Team.

Bintang lapangan lainnya adalah kacer Rambo. Jagoan besutan anyar Om Edy PLN (279 SF) ini turun dua kali, yaitu di Kelas Ratu dan Pangeran. Dua kali pula Rambo meraih juara 1, dan dua kali pula memaksa kacer Suliwa milik Ono (Army SF) berada di posisi runner-up.

Kacer Rambo milik Om Edy PLN tampil trengginas.

Satu kelas lagi, Panglima, dimenangi kacer Brebet milik Mr Oky (Mawar Merah). Om Edy PLN mengatakan, rencananya dia juga mau menurunkan kacer Rambo di Kelas Panglima. Tetapi niat itu diurungkannya, karena hari sudah menjelang malam.

Om Edy PLN: Kacer Rambo nyeri juara 1

Tiga kelas cucak hijau juga berlangsung sengit. Green Star, cucak hijau milik Owen yang sedang moncer-moncernya, sukses menjuarai Kelas Ratu. Cucak hijau Majenun tak terkalahkan di Kelas Pangeran.

Meski cuaca gelap, Dolphino tetap tampil maksimal.

Jawara lawas yang tetap berprestasi, cucak hijau Dolphino, juga tampil cemerlang. Burung milik Om Jhonpur (Junior BC) ini menjuarai Kelas Panglima. Kelas ini digelar paling akhir, sehingga kondisinya sudah temaram.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Om Jhonpur (bawa trofi): Cucak hijau Dolphino makin bersinar.

Meski demikian, Dolphino tetap tampil prima dan mengungguli cucak hijau Patriot milik Reza (Al Asoy Team) yang harus puas di posisi kedua. Juara 3 diraih Kopassus milik Ryan (Istana BC).

Kambing Hitam BC dan Hyatt SF juara umum

Om Arifin, mewakili Kambing Hitam, menerima trofi juara umum BC.

Gelar juara umum tim / bird club diraih Kambing Hitam BC, sementara Hyatt SF tampil sebagai juara umum single fighter. Kambing Hitam BC merupakan komunitas lintaskota yang bermarkas di Jogja. Pada hari yang sama, tim ini juga menjadi juara umum BC dalam kontes akbar Danjen Kopassus Cup 2015 di Kartasura.

Om Arifin (3 kanan) bersama personel Kambing Hitam BC

Di wilayah Jabodetabek, Kambing Hitam BC dikoordinasi Mr King, dengan pelaksana lapangan Om Arifin. Amunisi Kambing Hitam yang meraih gelar juara antara lain Mumun (kenari standar kecil milik Om Nanda), cucak hijau Green Star milik Owen, pleci Rayban milik Svendfry, anis kembang Zirha milik Nyoge, dan cucak jenggot Lilin besutan Om Izul.

Mr King, koordinator Kambing Hitam BC wilayah Jabodetabek.

Kelima jawara tersebut, ditambah beberapa gaco lain yang meraih juara 2 dan 3, menjadi penyumbang poin yang mengantar Kambing Hitam menjadi juara umum BC.

“Ini gelar ketiga Kambing Hitam BC di Jabodetabek. Sebelumnya kami juga meraih juara umum dalam even Road to BnR  Award dan Bupati Cup Tangerang,” kata Mr King yang berdomisili di Tangerang.

Om Hendra Hyatt SF (kiri) juara umum SF.

Om Hendra (Hyatt SF) sukses menjuarai beberapa kelas, terutama kenari. Dua jagoannya, kenari Power Magic dan Power Dance, tampil terbaik di kelasnya. Belum lagi gaco-gaco milik personel Hyatt lainnya.

Kenari Power Magic, debutan baru Om Hendra Hyatt SF.

Secara keseluruhan even Taman Radja Cup III berlangsung sukses, di mana peserta meluber. Ini membuktikan bahwa event organizer (EO) tersebut bisa diterima oleh komunitas kicaumania di Jabodetabek.

Om Hendra (3 kanan) bersama personel Hyatt SF.

Hujan yang mengguyur lapangan di pertengahan lomba pun tidak menyurutkan antusias peserta. Bahkan lomba baru kelar setelah melewati maghrib, atau menjelang waktu isya. (d’one)

Hasil Taman Radja Cup III (klik di sini)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2