Cucak hijau Mr Koder besutan Om Yoyok menjadi burung terbaik di kelasnya dalam even Latpres ISBC Ceria di Terminal Malinau Kota, Kalimantan Utara, Minggu (3/5). Dalam even ini, cucak hijau Mr Koder meraih double winner.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
ISBC merupakan singkatan dari Intimung Star Bird Club, sebuah klub burung kondang di Malinau. Setiap pekan, yaitu pada hari Minggu, ISBC rutin menggelar latihan.
“Kalau latpres kita gelar satu atau dua kali dalam sebulan. Khusus latpres, kita sudah puluhan kali menggelarnya,” kata Om Yudi LA, sesepuh ISBC yang juga dikenal sebagai juri Setia dalam even latihan maupun lomba.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Malinau Kota merupakan wilayah kecamatan dan sekaligus menjadi ibu kota Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Malinau sebagai salah satu Kabupaten Konservasi di Indonesia, karena memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa.
“Meski tinggal di daerah terpencil, kami ingin juga menggelar even yang bisa dihadiri peserta dari luar daerah. Kalau perlu even nasional agar teman-teman kicaumania dari Jawa bisa berkunjung ke Malinau, melihat-lihat seperti apa sih daerah perbatasan (dengan Malaysia) itu,” tambah Om Yudi LA.
Menurut Om Yudi, Malinau menjadi salah satu habitat cucak hijau asli Kalimantan, dengan tipikal mirip cucak hijau dari Kalimantan Timur seperti Berau dan Tarakan. Tidak heran jika kelas cucak hijau di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur selalu ramai, tak kalah dari kelas murai borneo dan kacer.
Dalam Latpres ISBC Ceria, Minggu (3/5) kemarin, cucak hijau Mr Koder tampil menawan. Dua dari empat kelas yang dilombakan berhasil dimenanginya, termasuk kelas utama Intimung. Mr Koder pun dinobatkan sebagai cucak hijau terbaik.
Gelar murai borneo terbaik diraih Raja Nada milik Om Dahlan. Sama seperti Mr Koder, Raja Nada juga berhasil menjuarai dua dari empat kelas murai borneo yang dibuka.
Adapun Roda Star menjadi burung terbaik di kelas kacer. “Persaingan empat kelas kacer sangat ramai, sehingga tak ada burung yang bisa menjuarai lebih dari satu kelas,” jelas Om Yudi.
Sebagaimana gelaran di Kaltim, kelas murai borneo, cucak hijau, dan kacer di Kaltara (Kalimantan Utara) juga selalu ramai peserta. Persaingan pun selalu ketat, lantaran banyak burung prospek di wilayah ini.
“Kebetulan Malinau termasuk sumber ketiga jenis burung kicauan tersebut. Terkadang populasi cucak hijau sangat berlimpah di hutan rimba Malinau yang luasnya mencapai satu juta hektare lebih,” jelas Om Yudi lagi.
Selain ketiga jenis burung popular tersebut, ISBC Ceria juga membuka kelas lovebird, serindit, kenari, dan cucak jenggot, masing-masing dua kelas.
Om Yudi LA mewakili seluruh kru panitia dan juri mengucapkan terimakasih atas partisipasi serta dukungan sobat kicaumania yang telah menghadiri even ini. “Mohon maaf pula kalau di sana-sini masih ada kekurangannya,” tandasnya.