Kacer Dewa Serayu milik H Fitri BKS tampil ciamik dalam lomba burung berkicau Road to BnR Award di Jogja Expo Center (JEC), Jalan Janti Jogjakarta. Turun di semua (3) kelas, gaco yang sehari-hari dirawat Om Damar di Jogja ini selalu meraih juara 1 alias mencetak kemenangan hattrick.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kacer Dewa Serayu menjadi satu-satunya burung yang meraih hattrick dalam even yang digelar hari Kamis (14/5), atau bertepatan dengan hari libur nasional Kenaikan Isa Al Masih tersebut. Bahkan tak ada burung yang berhasil nyeri juara 1.
Penampilan kacer Dewa Serayu terlihat anteng di satu titik tangkringan, bulu-bulunya kerap terlihat bergetar-getar, sambil mengeluarkan materi roll-tembak panjang-panjang yang terdengar tembus di luar lapangan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan performa seperti itu, kacer Dewa Serayu memang terlihat paling menonjol, sehingga juri-juri pun tanpa ragu menancapkan bendera koncer A mutlak di bawah gantangannya.
Kacer Dewa Serayu kini makin sering menjuarai lomba. Minggu (10/5) lalu, burung ini juga meraih juara pertama dalam even Boyolali Cup I di Alun-alun Boyolali.
Padahal Dewa Serayu dulu dikenal sangat giras dan susah nampil di arena lomba. Berkat kesabaran dan ketelatenan Om Damar, kini Dewa Serayu menjelma menjadi salah satu kacer terbaik di Blok Tengah.
( lihat juga Tips Om Damar menjinakkan kacer Dewa Serayu )
Tiga kelas murai batu dimenangi burung berbeda
Murai batu juga dibuka tiga kelas, di mana gelar juara 1 dibagi rata untuk Intan 39 milik Mr Agus 39 dari Grabag 39, 007 James Bond milik Mr Triz (Gerobag SF), dan Leoni gaco andalan Mr B dari Paris Jogja.
Pada sesi awal, Kelas BnR Vit, murai batu Intan 39 sebenarnya tampil bagus. Sayangnya, menurut Mr Agus 39, burung kurang terpantau. Kelas ini akhirnya dimenangi 007 James Bond, diikuti Reog milik Widodo (Delanggu) dan 3370 milik Sonny dari Karang Kidul (Magelang).
Pada sesi berikutnya, yaitu Kelas BnR Jogja yang merupakan kelas paling bergengsi, penampilan MB Intan 39 makin ngedan dan meraih juara pertama. Tak tanggung-tanggung, burung ini mengungguli Rossi milik Mr Gendon, yang saat ini termasuk salah satu murai terbaik di Blok Tengah.
Murai batu Rossi yang empat hari sebelumnya menjuarai even Boyolali Cup harus puas meraih juara kedua, diikuti Kian Santang orbitan Mr Gondrong / Dedy Trans dari Jadah Bakar Team.
Kelas kenari yang terdiri atas lima sesi (2 standar kecil, 3 standar bebas) berlangsung ketat, sehingga tak ada seekor pun burung yang mampu meraih double winner.
Mendem Jaya (Klaten) menurunkan kenari Abimanyu dan menjuarai Standar Kecil BnR Vit. Gaco ini mengungguli Joko Tundo milik Komben (Mrican BC Semarang), Robin Hood (Fitri BKS), dan Mr Napoleon milik AGG (Klaten).
Kenari Joko Tundo menjuarai Standar Kecil Vita Grow, diikuti Mr Napoleon dan Speedy milik Redy SF. Baik Mendem Jaya dan AGG merupakan anggota Papburi Klaten.
Noor RS (Luwes BC) yang juga anggota Papburi Solo sukses mengantar gaconya, Bumble Bee, meraih juara 3 dan 4 pada dua kelas standar bebas.
Kenari Gold Green milik Fitri BKS nyaris double winner, dengan menjuarai Standar Bebas Vita Grow dan juara 2 Standar Bebas BnR Vit. Hal serupa dialami kenari Putra Pangeran milik Bakat (Jogja) yang meraih juara 1 dan 2, dengan posisi berkebalikan dengan Gold Green.
Cucak hijau Dis FC milik Endang (Magelang) tampil oke dan menjuarai Kelas Vita Grow. Cucak hijau Doa Ibu milik Mr Yosie (Duta Pakualam) juga tampil apik, meski harus puas di urutan ketiga, di atas New Revo milik H Sukron dari Moga SF Pemalang.
Satu kelas lagi dijuarai cucak hijau Chelsea. Gaco milik Andy W (Gita Buah) ini mengungguli Pemburu Kimcil milik Fitri BKS dan Bintang Kecil kepunyaan Cetta BF dari Jakal Jogja).
Empat kelas lovebird full peserta. M Adrian, kicaumania muda asal Sukoharjo, kembali sukses meraih juara 1 melalui lovebird Lorde. Lovebird hasil breeding sendiri ini berkali-kali menjuarai even di Blok Tengah.
Lorde menjuarai Kelas BnR Vit B, mengungguli lovebird Brajamusti besutan Pitek / Cadox dari Zona BF. Om Pitek dikenal pula sebagai pengorbit lovebird bertangan dingin. Juara 3 diraih Natalie koleksi lain M Adrian.
Luwes BC yang membawa sejumlah amunisinya juga masuk daftar juara di tiga dari empat kelas yang dilombakan, meski belum beruntung meraih juara 1. “Ada satu kelas di mana jagoan kami satu deret di pinggir sisi barat yang kena panas. Jadi kayak menjemur burung, he.. he.. he..”, tutur Ketua Luwes BC, Om Benny LWS, dengan nada bergurau.
Secara keseluruhan, lomba yang dikemas BnR Jogja pimpinan Iskandar Atjeh, Jendera, dan Om Seno dari JEC ini berlangsung lancar dan tertib. Lokasi sesungguhnya enak, luas, dengan area parkir sangat memadai.
Sayangnya, banyak peserta serta penonton yang mengeluh panas. Apalagi gantangan digelar di atas aspal, sehingga panas makin bertambah akibat pantulan dari bawah.
Waktu penilaian juga dianggap cukup lama, terutama saat merekap bendera koncer. Oji Lahat yang menjadi IP cukup tegas dalam mengatur dan memimpin jalannya penilaian. Akhirnya, lomba berakhir hingga hari gelap.
Kelas terakhir digantang sekitar pukul 18.30, dengan bantuan lampu. Sebagian peserta sudah pasrah, karena dari luar pagar sudah sulit melihat secara jelas mana burung yang kerja dan tidak.
Ke depan, panitia tentu sudah siap mengantisipasi berbagai kendala yang menjadi keluhan peserta. Ya, pengalaman selalu menjadi guru terbaik untuk perbaikan ke depan.
Namun semua kendala tersebut tak mengurangi kesuksesan gelaran Road to BnR Award di Jogja. Om Iskandar Atjeh pun mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan dukungan para peserta.
“Mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Semuanya menjadi masukan dan akan kami tampung serta bakal dianalisa untuk perbaikan ke depan,” kata Om Iskandar. (Waca)
Hasil Road to BnR Award, Jogja (Kamis, 14 Mei 2015)
KELAS KACER | MURAI BATU | LOVEBIRD | KENARI | KELAS LAIN
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.