Banyak kacer jawara yang harus istirahat lama dari arena lomba bukan karena faktor mabung, tetapi mengalami trauma fisik. Untuk memulihkan kondisinya, tentu diperlukan waktu lama. Ada yang bisa dipulihkan dan moncer kembali di lapangan, ada pula yang bangkit sebentar kemudian ngedrop lagi. Bahkan tidak sedikit kacer jawara yang ngedrop untuk selamanya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Said BH, kicaumania senior di Provinsi Jambi, juga pernah mengalami hal yang sama. Kacer Tikuz andalannya pernah mengalami dua kali trauma fisik, bahkan itu terjadi menjelang lomba.
Pertama, awal April 2015, ketika Om Said sedang menjemur kacer Tikuz di teras rumahnya. Di rumah sebelah ada aktivitas truk hidrolik sedang bongkar muatan (pasir). Pintu belakang truk terempas dan menimbulkan suara sangat keras disertai getaran.
“Kacer Tikuz kaget dan sangat ketakutan. Dia melompat-lompat ke jeruji sangkar. Dua bulu sayapnya bahkan terlepas, yaitu sayap kanan nomor tiga dan sayap kiri nomor dua,” kata Om Said BH.
Namun karena bukan faktor alam, melainkan kasus insidental, Om Said pun bisa segera memulihkan kondisi mentalnya. Cukup disendirikan / diisolasi dalam ruang yang tenang, kondisi Tikuz berangsur-angsur pulih.
Tidak lama kemudian, Om Said nekat menurunkan kacer Tikuz dalam even Raider Cup I di Lapangan Tembak Batalyon Infanteri 200 / Raider, Jalan Palembang-Betung Km 18 Serong, 13 April 2015. Kelas Executive Danyon yang merupakan kelas utama pun berhasil dimenanginya.
Saat itu Tikuz hanya turun di dua dari empat kelas kacer. Selain kelas utama, burung ini juga meraih juara 4 Kelas Danki. “Saya tidak berani menurunkannya empat kali, mengingat kacer Tikuz baru saja mengalami trauma fisik,” ujarnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kasus kedua terjadi menjelang even nasional BnR Award di Jakarta, 7 Juni lalu. Om Said sebenarnya ingin sekali mengikuti gelaran tersebut. Tetapi dia ingin menjajalnya dulu dalam even H Pahri Azhari di Palembang, 31 Mei 2015.
Eh, menjelang digantang, sangkar kacer Tikuz ditabrak kucing. Burung pun ketakutan, sampai-sampai beberapa bulu halusnya ambrol. Om Said tetap menurunkan Tikuz, namun penampilannya menjadi kurang maksimal.
Karena itulah, dia batal ke Jakarta dan memilih even terdekat, yaitu Troopz Indo Cup di Kota Jambi (7/6). Dalam kondisi baru pulih dari trauma, kacer Tikuz masih mau nampil bahkan menjuarai Kelas Ebod Vit.
Kedua peristiwa ini menunjukkan mental kacer Tikuz yang bagus. Bukan hanya bagus saat bertarung menghadapi lawan-lawannya, tetapi juga saat menghadapi insiden yang mengejutkannya. Interaksi antara pemilik dan burung juga sangat mempengaruhi cepat dan lambatnya proses pemulihan akibat trauma fisik.
Berikut ini video kacer Tikuz saat menjuarai Kelas Bintang dalam even Sakti Bird III di Lapangan Kadaci (Cucian Mobil Citra Utama), depan SPBU Selincah, Kota Jambi, 24 Mei lalu. Saat itu Tikuz mengungguli kacer Senpi yang menempati peringkat kedua.
Performa suara, gaya, dan mentalnya oke
Mental kacer Tikuz yang bagus ini makin melengkapi performa suara dan performa gayanya. Banyak kicaumania di Jambi yang memuji penampilan Tikuz, terutama setelah rampung mabung beberapa waktu lalu.
Om Agus Arizon, misalnya, mengagumi materi jalak suren yang mampu dilagukan Tikuz secara fasih. “Volumenya tembus, bahkan sampai terdengar dari luar arena lomba,” kata Agus Arizon.
Sebenarnya isian kacer Tikuz cukup lengkap. Selain jalak suren, gaco ini juga memiliki tonjolan kasar cililin, cucak jenggot, lovebird, serindit, burung-madu, dan siri-siri. “Kalau bertarung, Tikuz biasanya mampu mengeluarkan empat sampai lima isian dominannya,” jelas Om Said.
Adapun gaya bertarungnya sangat khas, yaitu selalu meliuk-liukkan tubuhnya secara lentur, seperti tidak memiliki tulang, dan kerap mengibaskan ekornya.
Dengan dua tangkringan bertingkat, kacer Tikuz juga cukup nagen. Pada satu tangkringan, dia dapat berputar cepat sambil terus berkicau. Kalau bosan, dia akan berpindah ke tangkringan yang satu, lalu duduk anteng dalam waktu cukup lama pula.
Dengan performa suara dan gaya yang ciamik, serta mental bertarungnya yang hebat, tak heran jika kacer Tikuz kerap menjuarai even akbar baik di Provinsi Jambi maupun provinsi lain di Sumatera. Dia menjadi salah satu kacer terbaik di Provinsi Jambi, selain Senpi milik Om Andere Sutanto dan Bajing Ireng kepunyaan Om Zoel Bakung. (Kelana Lana)
( lihat juga Perawatan harian dan lomba kacer Tikuz )
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2