Saga rambat (Abrus precatorius) merupajan salah jenis tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan herbal pada manusia. Bagian yang banyak digunakan adalah daunnya, yang dikenal dengan daun saga, saga aruey, atau saga telik. Daun saga yang popular sebagai obat sariawan ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi serak pada burung kicauan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saga merupakan jenis tumbuhan merambat yang banyak ditemukan di negara-negara tropis maupun subtropis. Daunnya majemuk yang berbentuk lonjong kecil. Tanaman saga memiliki buah polong berisi biji berwarna merah bertitik hitam, mirip kumbang koksi atau lady bug.
Buah atau biji saga ini sebenarnya sangat beracun, yang bisa membahayakan keselamatan manusia maupun hewan ternak yang memakannya.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Namun tidak demikian dengan daunnya. Ya, daun saga justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Daun saga diketahui mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalcturomic acid, dan pentosan. Karena kandungan dan manfaatnya yang baik bagi manusia, tanaman saga pun dapat diaplikasikan pada burung kicauan.
Menghilangkan suara serak pada burung
Burung yang bersuara serak tentu tidak enak didengar. Selain lagu-lagunya sering terpotong, alunan kicauannya pun menjadi tidak seperti biasanya, bahkan membuat burung berhenti berkicau. Daun saga bisa menjadi tanaman obat alternatif untuk menghilangkan suara serak pada burung kicauan.
Ada beberapa cara pemberian daun saga untuk mengatasi serak pada burung kicauan, antara lain merebus daunnya. Air rebusan daun saga yang berwarna kehijauan ini disaring, kemudian didinginkan sebelum diberikan kepada burung sebagai air minumnya.
Metode yang lain yang bisa diterapkan adalah mencampur 1 sendok teh gula tebu ke dalam air rebusan daun saga, lalu diberikan kepada burung kicauan selama empat hari berturut-turut.
Para pemilik burung perkutut sudah terbiasa memberikan daun saga dengan cara meremas atau memelintir daun saga muda hingga berukuran kecil untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, daun saga langsung dilolohkan pada mulut burung perkutut sampai benar-benar tertelan.
Cara yang sama dilakukan sejumlah pemilik burung pemakan serangga seperti murai batu, kacer, branjangan, dan lain-lain. Daun saga muda diremas atau dipelintir sehingga ukurannya menjadi kecil.
Selanjutnya, ambillah 2-3 ekor jangkrik yang telah dibuang isi perutnya. Butiran daun saga yang sudah berukuran kecil itu kemudian dimasukkan ke dalam perut jangkrik, dengan bantuan lidi. Setelah itu jangkrik diberikan kepada burung kicauan yang mengalami serak. Lakukan hal itu selama 4 – 5 hari.
Namun, jika Anda tak mau repot, serak pada burung kicauan lebih efektif diatasi dengan produk kesehatan hewan yang jauh lebih aman dan sudah teruji. Misalnya BirdTwitter produk Om Kicau yang digunakan ribuan kicaumania di Indonesia, Malaysia, dan Singapura selama bertahun-tahun.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.