Mascot BF Depok bangun 100 petak kandang murai batu trah unggulan

Sudah hampir dua tahun ini Om Kurnia WS mengelola penangkaran murai batu dengan bendera Mascot Bird Farm (BF). Komplek perkandangan dibangun megah di kawasan Kampung Serap, Depok, Jawa Barat. Di sana terdapat lebih dari 100 petak kandang indukan. Wow!!!

Dengan jumlah kandang sebanyak itu, yang dibangun di atas lahan seluas 6.000 m2, Mascot BF menjadi salah satu breeder murai batu terbesar di wilayah Jabodetabek. Apalagi seluruh indukan yang digunakan merupakan trah unggulan.

Dalam pengelolaan breeding murai batu sebesar itu, Om Kurnia dibantu beberapa awak kandang di bawah komando Om Basuki dan Om Pur.

Petak-petak kandang itu dibangun menggunakan konstruksi yang kokoh, terbagi dalam beberapa kavling. Kandang lama ditempatkan di bagian depan, sedangkan kandang baru berdiri megah di lantai dua pada bangunan terpisah.

Ada 2 model kandang yang diterapkan Mascot BF, yaitu model tertutup dan terbuka. Pada model tertutup, semua dinding kandang tertutup rapat, kecuali bagian atas yang sebagian terbuka (tetapi dilapisi kawat strimin). Hal ini untuk menjaga kelancaran sirkulasi udara.

Untuk model terbuka, dinding bagian depan menggunakan kawat strimin. Dinding samping kiri-kanan dan belakang terbuat dari batako / batu bata. “Kandang model terbuka hanya digunakan untuk induk murai batu yang sudah jinak dan terbiasa dengan lalu-lalang manusia,” ungkap Om Kurnia.

Kotak sarang dari tripleks dan buah kelapa

Petak-petak kandang itu tertata rapi. Ukuran kandang tak selalu sama, tetapi umumnya memiliki panjang 3 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 3,6 meter.

Untuk meredam panas, sebagian lantai kandang dipleseter dan dilapisi pasir. Di dalam kandang terdapat taman kecil dengan pepohonan rimbun dalam pot.

Ada lagi paralon di bagian atas yang berfungsi menyemprotkan air ke seluruh atap kandang. Hal ini juga berfungsi untuk meredam panas, terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini.

Bak mandi ditempatkan di atas lantai, pada salah satu sudut kandang. Bak ini terhubung dengan saluran air, yang mengalir secara berkala, sehingga air di dalamnya selalu bersih.

Kotak sarang ditempatkan di pojok atas kandang. Sebagian terbuat dari tripleks berbentuk kotak / boks, tetapi sebagian lagi terbuat dari buah kelapa yang dilubangi.

“Dengan demikian, pasangan induk murai batu bisa memilih sendiri model sarang yang disukai. Kalau burung punya pilihan mana yang disukai, tentu dia merasa nyaman, sehingga makin cepat berkembangbiak,” ujar Om Kurnia.

Pakan utama untuk setiap pasangan induk berupa voer, disokong pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa cacing tanah dan jangkrik. Wadah jangkrik berupa bak plastik yang diberikan secara ad libitum (tak terbatas). Burung bisa memilih sendiri dan makan sekenyangnya.

Induk jantan dan betina diseleksi secara ketat

Banyak sekali “pelajaran” yang diperoleh Om Kicau saat berkunjung ke markas Mascot BF, dan memperoleh penjelasan dari para awak kandang, khususnya dari Om Basuki dan Om Pur.

Misalnya, bagaimana menangani induk jantan atau induk betina yang sedang mabung. “Biasanya burung kita tempatkan dalam kandang terpisah. Selama mabung, burung harus istirahat, jangan sampai terganggu oleh pasangannya,” kata Om Basuki.

Materi induk jantan dan betina yang digunakan harus lolos seleksi secara ketat. Seluruhnya ekor panjang, berpostur besar. Sebagian besar indukan merupakan murai batu medan serta murai batu bahorok yang sangat kondang.

Om Kurnia sejak dulu dikenal sebagai kicaumania senior di kelas murai batu. Salah satu gaconya adalah murai batu Smash. Sebagian besar induk yang digunakan pun merupakan eks jawara yang pernah malang-melintang di Jabodetabek.

Induk betina pun merupakan keturunan dari murai jawara. Dengan perpaduan seperti ini, kualitas anakan baik dari aspek suara, gaya, dan mentalnya berpeluang mendekati tetuanya baik dari garis bapak (induk jantan) maupun garis ibu (induk betina).

Anakan murai batu yang baru menetas dibiarkan bersama induknya. Pemanenan dilakukan ketika anakan berumur 3-5 hari. Saat dipanen, anakan murai langsung ditempatkan dalam boks khusus yang dilengkapi lampu penghangat.

Ring dengan kode MASCOT dipasang jika anakan sudah berumur dua minggu. Setelah umurnya mencapai 2 bulan atau lebih, dan sudah bisa makan sendiri, anakan murai langsung dipasarkan.

Harga trotolan murai batu produksi Mascot trotolan dibanderol paling murah Rp 2,5 juta, tergantung dari materi induknya. Karena permintaan cukup banyak, biasanya pembeli mesti indent terlebih dulu.

Diversifikasi usaha Mascot BF

Kreativitas dalam menjalankan bisnis penangkaran burung sangat diperlukan. Sebab dunia bisnis selalu mengalami pasang-surut. Hal itu juga disadari Om Kurnia. Karena itu, dia juga melakukan diversifikasi usaha selain beternak murai batu.

Untuk memanfaatkan lahan kosong, Mascot BF juga beternak lovebird, jalak, dan berbagai jenis burung kicauan lainnya. Kandang jalak cukup memanfaatkan lorong kandang yang tersedia.

Selain itu, Mascot BF juga membudidayakan cacing tanah, jangkrik, dan ulat hongkong. Dengan demikian tidak perlu menggantungkan ketersediaan pakan dari pihak lain.

“Selain hemat biaya, budidaya berbagai jenis extra fooding ini akan menjamin pasokan makanan untuk burung-burung induk maupun anakan. Jadi, kita tak pernah mengalami kelangkaan pakan,” kata Om Basuki.

Kebutuhan cacing tanah bagi induk murai batu memang sangat diperlukan. Namun pada musim kemarau sering terjadi kelangkaan barang. Dengan beternak cacing, jangkrik, dan ulat hongkong, Mascot BF bisa memanen sendiri setiap hari. Kebersihan EF pun lebih terjamin. (d’one)