Sukses menjuarai lomba burung berkicau dengan hadiah uang berapa pun terkadang sudah bikin girang pemiliknya. Sebab dia merasa sangat puas, melihat gaco hasil rawatannya mampu mengungguli lawan-lawannya. Bagaimana ya kalau hadiahnya sepeda motor? Simak pengalaman Om Hengky Junk ketika kenari Golden Rose menjuarai kelas utama berhadiah motor dalam kontes Semarak Kemerdekaan RI di Jogja.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Even Semarak Kemerdekaan RI ini merupakan kerja bareng Penggemar Ocehan Seputar Maguwoharjo (Posma) Sembego dan Adi TV Jogja. Kontes digelar di halaman Studio Adi TV, Jl Raya Tajem, Wedomartani, Jogja, Minggu (16/8).

Suasana kelas murai batu dalam Semarak Kemerdekaan RI di halaman Studio Adi TV Jogja.

Panitia yang diketuai Om Lilik membuka empat kelas, termasuk kelas bergengsi Adi TV (Best of the Best / BOB Kenari). Dengan tiket hanya Rp 150.000, juara satu berhak membawa pulang sepeda motor Suzuki matic. Juara kedua dan ketiga masing-masing mendapat hadiah Rp 2 juta dan Rp 1 juta. Semuanya plus trofi dan piagam.

Kelas Adi TV terdiri atas empat sesi / babak penyisihan, setiap sesi berisi 60 gantangan. Tim juri mengambil 10 burung terbaik pada masing-masing sesi untuk mengikuti babak final. Dengan demikian, final Kelas Adi TV diikuti 40 kenari dan pemenangnya mendapat Suzuki matic.

Pertarungan di babak final berlangsung seru dan relatif berimbang. Gaco-gaco tangguh yang masuk final antara lain Putra Pangeran (milik Om Bakat, Jogja), Saprol (Om Adhi Pramono, Demangan Baru), Godam (Om Hassan, Jagapati SF).

Ada lagi kenari Pegassus milik Om Teguh Wahyudi (Argomulyo), Thor (Om Bekti / Adit, Selikoer BF Jogja), Bongkok (Om Susilo, Duta Parikesit Klaten), dan Golden Rose milik Om Hengky Junk dari Rewo BF Klaten.

Sejumlah penonton sempat menjagokan Putra Pangaran yang belakangan ini memang sedang top-form. Sayangnya, kinerja jagoan ini sempat sedikit melambat. Om Hengky Junk sempat deg-deg-plas ketika juri menancapkan bendera koncer A di bawah gantangan kenari Golden Rose.

“Iya betul Pak Juri, itu betul !!! Terimakasih Pak Juri,” teriak Om Henky sambil bertepuk tangan, dengan wajah girang banget.

Begitu kenari Golden Rose diturunkan, dia dan beberapa rekan setimnya langsung menuju sepeda motor yang dipajang di panggung utama. Tanpa sungkan-sungkan, Om Henky pun langsing berselfi ria bersama hadiah utama yang bakal dibawanya pulang itu.

Om Hengky Junk (tengah) moncer bersama kenari Golden Rose.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kenari Putra Pangeran harus puas di posisi kedua, disusul Saprol. Adapun Godam dan Bongkok masing-masing berada di urutan keempat dan kelima. Pegasus dan Thor di posisi 9 dan 10.

Angin kencang cukup mengganggu

Beberapa peserta mengakui burungnya tampil kurang maksimal, karena angin bertiup cukup kencang di beberapa sesi. Akibatnya sangkar pun bergoyang lumayan keras. Sebagian pemain mengakalinya dengan memberi pemberat pada bagian bawah sangkar, untuk mengurangi efek goyangan.

Namun karena hampir semua mengalaminya, hal ini tidak mengurangi kualitas lomba. Beberapa burung jawara juga turun di Kelas Kalitan Jendral Sudirman dan Diponegoro. Misalnya Astro Boy milik H Albert RJM yang menjuarai Kelas Jendral Sudirman.

Om Lilik menyerahkan trofi juara Kelas Adi TV kepada Om Hengky Junk.

Posisi runner-up ditempati kenari Eksekutor kepunyaan Om Verry Brother’s (Jogja). Eksekutor termasuk langganan juara dalam even Papburi di Jogja maupun Klaten.

Kenari Brilliant milik Om Rudy RKJ yang pekan lalu nyeri di Redy Cup Jogja, kali ini harus puas di posisi 5. “Kinerjanya kurang, Om. Mungkin karena tiupan angin. Tetapi namanya burung, ya kadang seperti ini,” kata Om Rudy sportif.

Adapun Kelas Kalitan Diponegoro dimenangi kenari Nikong milik Om Rofik (Kalasan). Juara kedua Diego Costa besutan Om Brian Barek dari BMBS Produk, disusul kenari Pelangi milik Om Febri dari Tajem.

Tiga kelas lovebird dimenangi burung-burung berbeda. Lovebird Sri Kayangan milik Aprilian dari Taman Siswa terbaik di Kelas Jendral Sudirman. Juara kedua diraih lovebird Moratti milik Heri BJG Klaten. Pekan lalu, burung ini juga meraih juara 2 dalam even Selapanan Penny Jaya SF Jogja.

Kelas Diponegoro dijuarai lovebird Niki Sae koleksi T BE Gandok. Om Omen (611 BF) menurunkan lovebird Cantik, dan bertengger di posisi kedua, di atas lovebird Djarum milik Om Eka Harsanta dari Rajawali BC Klaten.

Rampung mabung, LB Cantik siap menggebrak.

“Cantik baru kelar mabung. Sebelumnya kerap menang di seputaran Jogja, sampai akhirnya jeda karena mabung. Sekarang siap turun kembali. Insya Allah tampil lagi di Pilpres Penny Jaya, lalu Koboi Cup Jogja,” kata Om Omen mantap.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Om Omen bersama lovebird Cantik.

Anita Hara, lovebird milik Mr YY (Berbah), menjuarai Kelas Patimura. Juara 2 dan 3 diraih Mbah Waljinah koleksi Aragon BF (Duta Piala Raja) dan Si Bogel milik Kang Peyank dari Melody BF.

Om Sapta KH (Kambing Hitam) tetap konsisten meramaikan kelas anis merah. Dia menurunkan AM Hero dan meraih juara 1. Super Bejo milik Om Avid Japemethe dan Cabe Rawit koleksi Om Aan Jogja berada di urutan kedua dan ketiga.

Om Sapta KH (bertopi) ketika bersiap menggantang anis merah Hero.

Anis merah Hero merupakan milik bersama antara Om Sapta dan Om Darmo. “Saya akan panaskan lagi dalam even Kebumen Award, Minggu (23/8) besok, sebelum turun ke even akbar Piala Raja 6 September nanti,” jelas Om Sapta.

Ir David menuai kemenangan manis di kelas kacer. Gaco andalannya, Super Star, berhasil menjuarai Kelas Jendral Sudirman. Kacer Garu Langit, orbitan Pak Gino (Pajeksan, Jogja), nangkring di ururan kedua, diikuti Pembunuh koleksi Om Tri Setya dari Tunggul Wulung.

Super Star saat dikawal Om Damar (kanan) meraih hattrick juara 2 di Pakde Karwo Cup IV.

Kacer Pembunuh kemudian menjuarai Kelas Diponegoro. Paser Bumi, kacer besutan Ambar’s (Denokan, Maguwoharjo) yang pada sesi sebelumnya di urutan keempat, kali ini meraih juara kedua. Posisi ketiga ditempati kacer Asoka milik Om Baskoro (Djoker).

Om Tri Tunggul Wulung sebelumnya lebih dikenal sebagai spesialis kenari. Kali ini dia juga mulai memiliki gaco kacer dan cucak hijau yang siap menebar ancaman, setidaknya di seputaran Jogja.

Kacer Pembunuh milik Om Tri siap “membunuh” gaco-gaco mapan.

Satu-satunya burung yang berhasil mencetak double winner adalah cendet Bajang Kerek orbitan Erfan Family, yang memperkuat Duta Wali Kota Magelang Cup.

Meski mendapat perlawanan dari Korzlet milik Om Hans Djawi (Celeban) dan Semut Abang orbitan Mr Jefer (Prau 22 Temanggung), Bajang Kerek tetap tak terkalahkan pada dua kelas yang dilombakan.

Di Kelas Jendral Sudirman, Korzlet menempelnya di posisi kedua, diikuti Semut Abang. Adapun di Kelas Diponegoro, juara kedua diraih Semut Abang, disusul cendet LS kepunyaan Om Pandu (Check Engine SF).

Om Pur Jenggot dan kawan-kawan dari Rajawali BC Klaten membawa pulang trofi juara 1 melalui murai batu Kian Santang miliik Om Dedy Transport. Gaco lainnya juga moncer, yaitu lovebird Djarum (juara 3) dan cucak hijau Evo 3 (juara 3, 4). Kedanya milik Om Eka Harsanta.

Secara umum, even yang dipimpin Om Lilik dan kawan-kawan Posma Sambego berlangsung meriah dan lancer, sejak awal hingga akhir lomba. Peserta pun terlihat makin dewasa, yaitu cukup tertib dan makin mampu mengendalikan teriakan sehingga tidak sampai mengganggu kelancaran lomba. (Waca)

Penonton dan peserta tertib saat menikmati lomba.

Hasil Semarak Kemerdekaan Posma Sembego-Adi TV (klik di sini)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2