Kawasan Anyer, Banten, dikenal sebagai salah satu sentra penangkaran murai batu. Salah satu di antaranya adalah EP Bird Farm (BF) milik Om Edy Prabowo. Lokasi penangkarannya di kawasan Cikoneng, Anyer.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sehari-hari, Om Edy bekerja sebagai bankir di Jakarta. Lelaki ini dulu termasuk pemain murai batu di Jabodetabek. Namun sejak mendirikan EP BF setahun lalu, Om Edy lebih fokus beternak daripada mengikuti lomba.
“Lebih asyik di kandang ternak. Banyak tantangannya, dan menjadi nikmat ketika tantangan itu bisa terselesaikan,” kata Om Edy Prabowo yang juga pemilik event organizer EP-24 Enterprise di Depok dan Mampang (Jakarta Selatan).
Meski penangkaran murai batunya belum genap satu tahun, Om Edy Prabowo sudah memiliki 15 petak kandang. Semuanya sudah terisi pasangan induk, bahkan sebagian besar sudah produksi.
Induk murai batu jantan yang digunakan umumnya eks jawara lomba, hasil huntingnya selama bertahun-tahun dan koleksinya selama menjadi pemain.
Beberapa induk jawara yang ada di kandang ternak EP BF antara lain Natuna (take-over dari Om Mike Kemang) dan murai blacktail Serambi Mekah yang ditransfer dari Mr B-Jo. “Ada juga Zero yang saya beli saat menjuarai even di Mampang Enterprise. Belum lama ini saya juga ambil induk jantan dari SBC BF milik Om Kevin Kumala di Sentul,” jelas Om Edy.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun murai batu koleksi Om Edy selama aktif di lapangan antara lain Bayi Centil, Jahanam, dan lainnya. Untuk induk betina, dia menggunakan produk dari beberapa peternak di kawasan Banten seperti Arco-Kapuk BF Serang, HAD Anyer, dan sebagian lagi murai betina ring BnR.
Mengingat profesinya sebagai bankir di Jakarta, Om Edy mempercayakan pengelolaan EP BF kepada Om Didit. “Setiap akhir pekan saya memantau langsung ke kandang,” tuturnya.
Setiap petak kandang berukuran 1,5 x 2 m2, tinggi 3 meter, di mana dindingnya terbuat dari batu bata merah. Kandang dilengkapi dengan bak mandi.
“Tempat sarang berbentuk boks tripleks dan buah kepala yang dilubangi. Semuanya diletakkan di bagian atas pojok kandang. Induk murai bebas memilih sendiri model sarang yang disukai,” tambah Om Edy.
Pakan utama berupa voer, sedangkan pakan tambahan / extra fooding (EF) terdiri atas jangkrik dan cacing tanah. Jangkrik diberikan sebanyak-banyaknya, dan ditempatkan dalam bak plastik. Adapun cacing tanah sebagai selingan, namun menjadi menu wajib saat induk sedang merawat anaknya.
Semua induk yang digunakan berpostur besar dan berekor panjang. Jika induk jantan maupun induk betina sedang mabung, mereka akan diistirahatkan dan disimpan dalam kandang terpisah.
Begitu menetas, anakan tetap dalam pengasuhan induknya selama 7 hari. Setelah itu dipanen dan dibesarkan dalam kandang inkubator yang dilengkapi dengan lampu penghangat. Anakan yang sudah berumur 2 minggu langsung dipasangi ring, dengan kode EP-24.
Setelah umurnya mencapai 1,5-2 bulan, atau sudah bisa makan sendiri, trotolan murai batu sudah bisa dipasarkan. Harganya berada dalam kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per ekor, tergantung kualitas induknya.
Dalam waktu singkat, EP BF kini berkembang menjadi salah satu breeder murai batu terbesar di kawasan Anyer. Produknya terus berkembang dan diminati para kicaumania di Banten maupun Jabodetabek. d’one