King Bali Bird Farm (BF) Denpasar bakal menjadi salah satu breeder murai batu terbesar di Bali, khususnya untuk murai batu asli Bahorok dan Marike, Sumatera Utara. Om Edy, pemilik King Bali BF, menargetkan memiliki 200 petak kandang. Saat ini sudah ada 50 kandang, termasuk 30 kandang yang baru saja dibangun.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski termasuk pendatang baru, Om Edy tidak ingin setengah-setengah dalam mengembangkan breeding murai batu. Terbukti baru enam bulan berdiri, King Bali BF sudah memiliki 50 petak kandang. Bahkan 20 kandang sudah produksi.
“Semuanya merupakan indukan hutan asli yang berasal dari Bahorok dan Marike,” jelas Om Edy yang membangun kompleks kandang di atas lahan seluas 900 m2, di kawasan Pesanggaran, Denpasar, Bali.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kalau ingat murai batu bahorok, omkicau.com pun teringat pada Om Johan, pemilik Leuser Bird Shop Pekanbaru. Ternyata Om Edy memang mempunyai link dengan Om Johan Leuser serta Om Willy Belitung.
“Saya tertarik menangkar murai batu pun setelah bertemu Om Willy dan Om Johan. Bahkan dari keduanya, saya mendapat berbagai masukan tentang penangkaran murai batu bahorok,” kata Om Edy.
Peminat murai batu bahorok memang cukup tinggi. Selain memiliki fisik yang sempurna, murai batu bahorok juga punya kualitas mental tempur yang baik dan volume yang lantang. Begitu pula murai batu asal Marike, yang masih merupakan subhabitat murai batu bahorok.
“Saya punya induk jantan murai batu asal Marike, yaitu Black Mamba. Murai ini saya take-over over dari Om Johan Leuser, dengan koder L-99,” tambah Om Edy.
Teknik breeding yang dikembangkan King Bali BF tak jauh berbeda dari breeding murai batu pada umumnya. Untuk pengawasan sarang, Om Edy menggunakan mini CCTV. Panen dilakukan jika anakan sudah berumur 7 hari.
Kini King Bali BF sudah berhasil mengembangbiakkan murai batu bahorok serta murai batu marike. Produknya memiliki kode ring King Bali BF. Harga anakan umur 2-3 bulan dibanderol mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per ekor.
“King Bali juga menyediakan pasangan induk produksi atau jebol kandang. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per pasang. “Kalau indukan yang lebih spesial, harganya tentu juga berbeda,” jelasnya. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru