Suasana di halaman GOR WR Supratman, Jl Ringroad Barat Km 1 Banyuurip, Purworejo, Minggu (4/10), terasa spesial dan lebih ramai daripada biasanya. Di sana terlihat owner Ebod Jaya, sekaligus pimpinan Ronggolawe Team, H Ebod.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, Haji Ebod datang langsung memantau pelaksanaan lomba burung berkicau Arahiwang Cup. Gelaran yang menggunakan juri-juri Ronggolawe ini berlangsung cukup ramai dan seru.
Om Jemmy TS selaku ketua panitia merasa gembira karena even berlangsung sukses. “Sebelumnya kami juga rutin menggelar latber. Kali ini pengin sesuatu yang beda, makanya kami memberanikan diri untuk memboyong Ronggolawe Team ke sini,” ujar kicaumania senior tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ternyata antusias peserta cukup bagus. Sebagian besar merupakan pemain baru dari pinggiran, bahkan banyak yang belum tahu mengenai tata cara lomba. Itu sebabnya, banyak setruk kosong tidak diisi.
“Kami sebenarnya sudah berulang kali mencoba mengingatkan para peserta untuk mengisi setruk. Tapi, ya.. begitulah. Jadi harap maklum kalau data juaranya banyak yang bolong-bolong,” tambah Om Jemmy yang dulu punya kacer legendaris bernama Jibril.
Apa yang diucapkan Om Jemmy memang benar. Even ini didominasi para pemula. Pemain kawakan bisa dihitung dengan jari. Meski demikian, penjurian dinilai bagus. Para juri memberi penilaian tanpa beban, karena secara umum mereka sama sekali tidak mengenal para peserta.
Om Alvin Syuhada termasuk segelintir pemain kawakan yang mengikuti Arahiwang Cup. Kicaumania asal Jogja ini menurunkan cendet andalannya, Samsung, yang sebelumnya meraih double winner dalam even Ebod Vit Bird Cup di Solo (20/9).
Kali ini cendet Samsung harus puas menjadi runner-up sebanyak dua kali. Pada Kelas Ebod Joss, Samsung harus mengakui ketangguhan cendet Anak Rantau kepunyaan Om Rahmat Hidayat, juga dari Jogja. Kelas Ebodre dijuarai cendet Oppo milik Mr Diodik (Gerobag SF Jogja).
Tetapi Om Alvin yang berangkat bersama Om Yusuf SF, Haji Beye, dan Om Wawan masih bisa tersenyum lantaran kenari Ranger sukses meraih juara 1. Gaco yang dibesutnya bersama Om Wawan ini menjuarai Kelas Kalitan Ebodre.
Murai batu Samber Nyowo milik Om Yusuf juga sukses meraih juara 1 dan 4. “Dulu murai Samber Nyowo juga punya saya,” ujar Om Alvin.
Dalam kontes ini ada dua burung yang meraih double winner alias nyeri juara 1, yakni cucak hijau Milan dan kacer Broken Heart. Milan merupakan gaco andalan Om Adi dari Kutoarjo BF. Burung ini menjuarai Kelas Arahiwang dan Ebod Joss, serta juara 2 Kelas Ebod Vit.
Kacer Broken Heart juga tampil gemilang. Jagoan milik Om Andi (Tuban) ini memenangi Kelas Ebod Joss dan Arahiwang. Kacer Ojo Dumeh milik Om Dik Doank dari Kertek Wonosobo (Sangkar Jaya) juga tampil cukup stabil. Turun tiga kali, burung ini selalu masuk tiga besar (juara 2, 3, 3).
Kelas murai batu berlangsung ramai. Panitia membuka empat kelas, termasuk kelas murai borneo, dan rata-rata berisi 30 gantangan. Namun karena banyak peserta yang tidak mengisi setruk, daftar juaranya pun kurang lengkap.
Bagaimana komentar Haji Ebod mengenai gelaran ini? “Sebagai sarana untuk memperkenalkan sistem di Ebod Jaya yang benar-benar mengedepankan fairplay, kontes ini sangat bagus. Arahiwang Cup sekaligus memberi warna dan suasana lomba yang berbeda dari even-even yang sebelumnya pernah diikuti para peserta,” tuturnya.
Ditambahkan, Arahiwang Cup merupakan even perdana di wilayah selatan Jawa Tengah yang memakai juri-juri Ronggolawe. Diharapkan setelah ini makin banyak even di kawasan tersebut yang menggunakan juri-juri Ronggolawe.
Secara umum, para peserta mengaku puas dengan pelaksanaan lomba. Kalau ada satu-dua peserta yang mungkin kurang puas, silakan memberi masukan kepada Om Jemmy TS dan kawan-kawan. “Ke depan, kami siap menggelar even yang lebih besar bersama Ronggolawe,” tandas Om Jemmy. (Waca)
Hasil Lomba Arahiwang Cup Purworejo (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.