Seorang sahabat bertanya tentang kematian anakan burung yang sering dia alami di penangkaran burungnya. Burung piyikan mati ketika usia belum sampai 7 hari. Dalam artikel pendek ini saya ingin menyampaikan sejumlah hal yang menjadi penyebab piyikan burung mati sebelum berkembang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Berikut ini adalah beberapa hal penyebab dan kematian burung muda/piyikan dan pencegahannya:

  1. Penetapan temperatur

Dalam penetapan suhu (temparatur) ruang inkubator jangan hanya mengandalkan termometer karena tiap titik di inkubator memiliki temperatur yang berbeda.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Cara termudah melihat kesesuaian temperatur adalah dengan melihat kondisi piyikan. Jika piyikan terlihat berdesak-desakan, itu tandanya temparatur kurang panas. Dekatkan lagi lampu ke arah piyikan. Jika anak-anak burung sudah terlihat tidak mau bersentuhan dengan saudara-saudaranya berarti suhu sudah pas. Kondisi ini akan membuat burung tidur tidak saling berhimpitan dan malah terlihat masing-masing tidak mau bersentuhan dengan saudara-saudaranya.

Kondisi burung berdesakan pertanda temparatur inkubator kurang tingg/kurang panas.

Burung malah cenderung tidur dengan cara terlentang dan paruh membuka. Ini justru kondisi yang benar. Sebab, dalam kondisi temparatur yang pas seperti ini, burung akan segera bangkit minta disuapi ketika ada gerakan atau suara di dekatnya. Dia akan mau dan kuat mengangkat kepala sambil terus membuka paruh minta disuapi dalam waktu relatif lama.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sebaliknya, kalau temparatur kurang panas dan burung seperti kedingingan, maka dia hanya akan mengangkat kepala sebentar lalu setelah itu mendesak-desakkan tubuh di sela-sela tubuh saudaranya. Bagi burung yang kedinginan, lebih baik tidur mendengkur terasa hangat ketimbang mengangkat kepala untuk disuapi.

Kalau kondisi itu berlangsung 1-2 hari, maka burung akan lemah kondisinya dan akan cepat memburuk yang menyebabkan kematian.

  1. Ada berkembang jamur di dalam inkubator

Inkubator yang terlalu lembab bisa menjadi sumber masalah. Dalam inkubator ini akan berkembang biak jamur yang akan menyerang (menyebabkan infeksi dan peradangan) ke pernapasan anakan burung. Dengan demikian, pastikan kita menyiapkan inkubator yang benar-benar bersih untuk piyikan burung.

  1. Cara pemberian pakan yang salah

Jika kita menyuapi sendiri anakan burung mulai umur 1-2 hari, pastikan kita memberikan pakan secara benar baik dari sisi jenis, porsi dan kebersihan pakannya. Untuk pemberian kroto misalnya, pastikan bukan kroto basi dan pastikan benar-benar bersih. Celupkan dulu ke air matang sebelum disuapkan ke paruh burung agar mudah ditelan. Jika menggunakan jangkrik, pilih bagian daging dan jangan tercampur bagian-bagian jangkrik ayng keras.

Jika kita memberikan voer, pastikan voer yang sudah digilas lembut dan disaring sehingga biji-bijian (jagung, kacang hijau dll) yang masih kasar dan terkanduing dalam voer tidak diikutkan untuk dibikin adonan pakan.

Hal di atas itulah beberapa cara untuk mengantisipasi agar burung piyikan/anakan tidak mati sebelum berkembang.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.