Gantangan Dewa 99 di kawasan Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo, dikenal sebagai kawah candradimuka terbaik untuk lomba burung berkicau, terutama kelas lovebird. Selain sistem penjuriannya fairplay, kelas lovebird digelar paling banyak.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bahkan dalam kontes M3-Dewa 99 yang berlangsung Minggu (15/11), panitia membuka 13 kelas lovebird, terdiri atas 12 kelas regular dan satu kelas BOB (Best of the Best). Kelas BOB hanya diikuti juara 1 dan 2 pada kelas-kelas regular.
Hebatnya, seluruh kelas dipenuhi peserta. Bahkan tiket sudah habis sekitar 1 bulan sebelum even digelar. Tak heran jika banyak peserta yang tidak kebagian tiket. Jika panitia masih mau membuka kelas lagi, niscaya juga dipenuhi peserta.
“Tapi nggak mungkin nambah lagi, terutama menyangkut waktunya. Ini saja sudah nambah Kelas Extra Classic. Bagi yang belum kebagian tiket, untuk selanjutnya bisa pesan tiket lebih awal,” ujar Om Bambang Dewa, komandan Dewa 99.
Suasana lombanya pun benar-benar menunjukkan situasi yang sangat ideal. Layak dijadikan contoh bagi event organizer (EO) lainnya. Bahkan panitia tak perlu memasang pagar, cukup menyediakan kursi bagi para peserta dan penonton.
Jarak antara kursi dan gantangan juga relatif dekat, sehingga peserta atau penonton dapat melihat dan mendengar suara burung yang sedang bertarung. Meski jaraknya cukup dekat, penonton terlihat tertib. Berteriak atau mengeluarkan suara sangar diharamkan, meski tidak ada petugas keamanan yang mencolok atau tampak galak.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Tentu semua ini butuh proses untuk mengedukasi peserta. Sekarang sudah jadi tradisi. Jadi peserta yang baru ke sini, yang di luaran biasa teriak-teriak, otomatis akan terbawa suasana senyap di sini. Tidak akan berani teriak, wong yang lain juga duduk diam. Kalau nekad teriak, ya mohon maaf, kami pasti mengusirnya keluar dari tempat duduk,” tambah Om Bambang Dewa.
Lovebird Ngatiyem raih kemenangan quattrick
Dalam persaingan superketat dan full gantangan di setiap kelasnya, lovebird Ngatiyem milik Om Erik Dosen tampil yang terbaik. Selain menjuarai tiga kelas regular, Ngatiyem juga juara pertama di Kelas BOB. Artinya, burung ini menjuarai empat kelas alias quattrick.
Ngatitem menjuarai Kelas A Classic, E M3, dan G M3. Di Kelas BOB, burung ini mengungguli lovebird Sri Kanthil milik Pak Iyun (Gajayana BC Malang) dan Rafita orbitan H Yusuf (GKA).
( Lihat juga Video lovebird Ngatiyem milik Om Erik Dosen )
Selain Ngatiyem, lovebird lainnya yang tampil memukau adalah Jerman. Burung milik Mr B (MLC Surabaya) ini menjuarai dua kelas, yaitu Kelas H KM Jatim dan Extra Classic.
Om Itok ILS dan beberapa kawan dari Solo juga hadir dan memantau gelaran M3-Dewa 99. Apalagi banyak lovebird yang pernah diorbitkannya, kemudian dibeli rekan-rekan, dan turun di Gantangan Dewa 99. “Alhamdulillah, banyak lovebird dari Keluarga Besar ILS (pemilik burung orbitan ILS) yang masuk,” ujar Om Itok.
Beberapa lovebird milik Keluarga ILS yang berprestasi dalam even ini antara lain Putri Dewi milik Om Pomo (Santana Team; 3 kali runner-up), Royal Star milik Om Bambang (AWS BC; 2 kali juara), dan Brazilia (ring ILS 116) milik Mr Sigit (AWS BC; juara 2).
Menurut Om Itok, Gantangan Dewa 99 merupakan tempat paling favorit bagi keluarga besar ILS untuk berkumpul dan bersenang-senang. Apalagi tidak pernah ada kongkalikong antara panitia, juri, dan pemilik burung.
Selain lovebird, jenis burung kicauan yang cukup banyak penggemarnya di Gantangan Dewa 99 adalah cucak hijau. Panitia membuka empat kelas cucak hijau dan burung-burung terbaik tampil di Kelas BOB. Semua kelas cucak hijau juga dipenuhi peserta. (Waca)
Hasil Kontes M3-Dewa 99 (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.