Dudung Abdul Muslim in BURUNGBURUNG KACERKIPRAH

Om Denny Dee take-over kacer Bongkok dengan mahar Rp 35 juta

Di Blok Barat, terutama Jabodetabek, kacer masih menjadi salah satu kelas yang persaingannya paling panas. Jawara-jawara baru selalu bermunculan dalam setiap even, meski banyak jawara lawas yang mampu mempertahankan eksistensinya.

Inilah yang membuat Om Denny Dee, kicaumania yang mukim di kawasan Cijantung (Jakarta Timur), tertarik untuk main di kelas kacer. Belum lama ini, dia melakukan take-over terhadap kacer Bongkok, jawara koleksi Om Ulay New Bravo.

*Kacer Bongkok kini menjadi milik Om Denny Dee.*

Apa sih keistimewaan kacer Bongkok? Menurut Om Ulay, selain materi lagunya yang mewah, gayanya juga atraktif, selalu main ekor sambil nyosor, lantas nyeklek. Semua itu dilakukannya sambil terus membawakan materi lagu-lagu isiannya yang terdiri atas kenari, tengkek, hingga ngekek lovebird yang sangat fasih dibawakannya, serta isian suara burung lainnya.

Volumenya yang tembus, didukung durasi kerjanya yang maksimal. Sejak menit awal hingga akhir penilaian, burung terus ngedur nyaris tanpa jeda.

“Kacer Bongkok juga nagen saat membawakan materi lagunya, terutama sejak saya ubah posisi tangkringannya. Dulu pakai dua tangkringan, yang satu posisinya lebih ke atas. Kemudian saya ubah menjadi dua tangkringan sejajar,” kata Om Ulay yang juga pemilik kios di Jalan Srengseng Sawah No 37, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

*Om Ulay (kanan) dan Om Denny Dee (tengah).*

Untuk memboyong kacer Bongkok, Om Denny Dee harus merogok kocek Rp 35 juta. Meski kini sudah berganti kepemilikan, dia tetap mempercayakan perawatan Bongkok kepada Om Ulay. Sebab jadwal kegiatan Om Denny sehari-hari memang padat, sehingga khawatir tak bisa maksimal dalam merawat gaco anyarnya ini.

Begitu take-over, Bongkok langsung mabung. Tetapi sekarang sudah beres mabung, dan sudah dicoba dalam even Launching Ciganjur Enterprise di lapangan Jalan M Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).