Penantian Om Hugeng untuk mendapatkan murai batu jawara pengganti Meteor dan Yakuza akhirnya kesampaian juga. Setahun lebih, dia menyimpan murai batu T-Rex. Burung inilah yang menjuarai kelas bergengsi dalam even nasional Jakarta Cup II di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (20/12).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sobat-sobat kicaumania lawas tentu masih mengingat nama murai batu Meteor. Burung ini mengorbit sejak tahun 1999 hingga menemui ajalnya pada tahun 2004. Berbagai even penting pernah dimenangi Meteor, termasuk Piala Raja dan Kapolri Cup.
“Meteor selalu menjadi juara pertama selama dua tahun berturut-turut dalam dua even akbar tersebut,” jelas Om Hugeng, menjelaskan sekilas prestasi murai batu legendarisnya itu.
Sayangnya, Meteor mati akibat penyakit berupa benjolan lemak pada bagian kloakanya. Om Hugeng sempat memasukkan MB Meteor ke kandang ternak, dengan harapan bisa memiliki keturunan sang jawara tersebut.
Sayangnya, telur-telur yang dihasilkan murai batu betina pasangan Meteor itu infertil, sehingga tak bisa menetas. Harapan Om Hugeng untuk mendapatkan anakan-anakan Meteor pun kandas.
Sepeninggal Meteor, Om Hugeng tak patah semangat. Dia terus hunting murai jawara. Ada beberapa burung koleksi terbarunya yang juga berprestasi, namun semuanya tak stabil seperti Meteor.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelumnya, Om Hugeng juga memiliki murai batu Yakuza yang akhirnya mati pula. Lantas ada MB Smash yang kemudian dibeli Om Kurnia (Depok). Kini dia sudah memiliki jagoan baru, yaitu murai batu T-Rex, juara 1 di Kelas Monas dalam even akbar Jakarta Cup II.
Om Hugeng memang sudah memprediksi kalau T-Rex bakal melejit. Pasalnya, gaco ini juga tampil memukau ketika menjuarai even Kemayoran 212 Cup di Lapangan Banteng Jakarta, 6 Desember lalu.
Butuh kesabaran untuk mengorbitkan MB T-Rex
Kemenangan T-Rex tak bersifat instan. Usai dibeli dari Om Agus Tropis (Bengkulu), sekitar 1,5 tahun lalu, MB T-Rex tidak langsung moncer. Burung ini sempat mandek bunyi cukup lama.
“Saya boyong T-Rex setelah tampil dalam even Presiden Cup 2014. Saat itu juara delapan di Kelas Ring. Setelah itu T-Rex nggak mau nampil lagi. Butuh perawatan cukup lama juga, he.. he.. he..,” tutur Om Hugeng.
Berbekal pengalaman terdahulu, kini dia lebih berhati-hati dan tak mau jor-joran menurunkan murainya. Sekarang cukup tampil pada satu sesi saja, di kelas utama. Itupun hanya 1-2 pekan sekali.
Alasannya agar stamina dan kondisi kebugaran serta kesehatan burung tetap terjaga. Dia akan menurunkannya secara terjadwal, sehingga prestasi T-Rex juga bisa awet dan terjaga.
Om Hugeng dikenal sangat disiplin dalam merawat burung kesayangannya ini. Bahkan dia tak menggunakan joki. Artinya, dia merawat sendiri murai batu T-Rex, karena jagoannya saat ini memang hanya itu.
Setiap pagi, burung diberi 3 ekor jangkrik dan kroto segar yang bersih. Sore harinya, kembali diberikan 3 ekor jangktik. Yang menarik, Om Hugeng memproses jangkriknya sedemikian rupa sebelum diberikan kepada T-Rex.
“Sebelumnya, jangkrik saya beri sayuran dulu sebelum dikonsumsi burung. Bahkan jika mau diberikan, jangkrik saya cuci dan dibilas lagi dengan air bersih, sehingga kondisinya benar-benar bersih,” tuturnya.
Aktivitas mandi dan jemur tergantung kondisi cuaca. Tetapi biasanya T-Rex hanya dijemur dalam durasi tidak lebih dari dua jam. Sebelum lomba, T-Rex diberi 5-6 ekor ulat hongkong.
“Usai lomba, burung langsung dimasukkan ke kandang umbaran. Jadi Minggu lomba, maka Senin dan Selasa burung diumbar,” tambahnya.
Om Hugeng juga tidak pernah mengabaikan kebutuhan vitamin untuk T-Rex. BirdVit produk Om Kicau menjadi andalannya. Untuk persiapan lomba, T-Rex juga diberi BirdPower. “T-Rex selama ini memang cocok menggunakan produk Om Kicau,” tandas Om Hugeng.
Perawatan yang konsisten ini membuahkan hasil maksimal. Apalagi MB T-Rex mempunyai materi luar biasa. Isiannya cukup lengkap, terdiri atas suara burung-burung kecil seperti kenari, burung-madu (“kolibri”), dan serindit.
Tak hanya itu, T-Rex juga memiliki tembakan panjang burung cililin yang dibawakannya nyusun-nyusun, serta tonjolan kapas tembak dan cerecetan lovebird. Volumenya tembus dan kinerjanya di lapangan luar biasa. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.