Dua burung meraih double winner dalam lomba burung berkicau kemasan Lembang Enterprise bersama Ronggolawe di pelataran Pasar Burung Lembang, Ciledug, Tangerang Selatan, Sabtu (16/1). Keduanya adalah pleci Kafiyosa dan kenari Bagong.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam even ini, panitia yang digawangi Om Katam membuka empat kelas pleci. Bujel, gaco koleksi Om Agil Sutrio (JPC Bintaro), tampil sebagai juara di Kelas Pleci Bebas Ebod Vit A.
Bujel mengalahkan Aladin milik Om Dadang, rekan setimnya, yang harus puas di posisi kedua. Juara ketiga diraih pleci Suparman, gaco lawas milik Om Ichsan Paris dari JPC 220 Volt.
Ketiga burung jawara itu kembali bertemu di Kelas Pleci Bebas Ebod Vit B. Kali ini Aladin nangkring di peringkat pertama, disusul Bujel dan Suparman.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pleci Kafiyosa milik Om Acoel (PMCS) tak terkalahkan pada dua kelas lainnya, yaitu Wiksar Ebod Vit A dan B. Posisi runner-up pada kedua kelas ini masing-masing ditempati pleci Cavalera milik Om Ronald (JPC 220 Volt) serta Danyon andalan Mr Dafa dari PMCS.
Burung lain yang nyeri juara 1 adalah kenari Bagong. Gaco andalan Om Ryan (Jakarta) ini menyapubersih dua kelas yang dilombakan, yaitu Standar Ebod Joss dan Standar Ebid Vit. Bagong memaksa kenari Luke Rock Hold milik Om Eko HI (King Master) di posisi kedua sebanyak dua kali.
MB Bayi Ajaib, Ronggeng, dan Malaikat Subuh berbagi gelar
Murai batu dibuka tiga kelas, yaitu King, Ebod Vit, dan BOB. Kelas King yang digelar paling awal dimenangi murai batu Bayi Ajaib milik H Tjandroso (Bintaro). Turun di gantangan nomor 17, murai dengan kode ring Arco BF ini langsung menggebrak dengan aksi menawannya.
Bayi Ajaib memang licin. Tembakan cililin dibawakannya nyusun panjang-panjang, diselingi suara siri-siri, kemudian ditutup kombinasi tonjolan suara burung gereja tarung dan lovebird. Bayi Ajaib bertengger di peringkat pertama, meninggalkan MB Bintang Sumbar milik Om Uncu )Bintang Agam SF) dan Naruta besutan Om Widi (Bintaro).
“Bayi Ajaib saya dapatkan dari Om Edy Kapuk sekitar tiga tahun lalu, saat masih trotolan. Sejak di tangan saya, burung ini sudah puluhan kali meraih gelar juara,” kata Om Tjandroso.
Kelas Ebod Vit dimenangi murai batu Malaikat Subuh milik Om Harjo (Punakawan SF). Juara kedua dan ketiga masing-masing diraih MB Sapu Angin kepunyaan Om Taufik Kuro dan Armagedon milik Om Frenky Londo, keduanya dari Jakarta.
Yang tak kalah menarik adalah Kelas BOB. Berbeda dari konsep EO lainnya, Kelas BOB biasanya diikuti burung peringkat atas di kelas-kelas regular. Adapun Kelas BOB di sini diikuti burung-burung yang aktif mengikuti latber / latpres Lembang Enterprise, dan dipilih yang sering berprestasi.
“Jadi, peserta di Kelas BOB sengaja kami undang khusus. Kelas ini hanya melombakan murai batu dan lovebird,” jelas Om Katam.
Kelas BOB dimenangi murai batu Ronggeng kepunyaan Om Heru (Puri Beta Ciledug), unggul atas Evita milik Om Ikbal (707 SF) dan Malaikat Subuh.
Lovebird digelar tiga sesi, termasuk Kelas BOB yang dimenangi Deborah. Gaco anyar milik Om Royke Rau (Bintaro) ini mengalahkan Trindil milik Om Dian (Tangerang) dan Olive milik Mas Dhoni (Mutiara Team).
“Sebagian lovebird jawara sudah saya masukkan ke kandang ternak. Makanya saya hunting gaco-gaco berprestasi buat mainan di lapangan, termasuk lovebird Deborah,” kata Om Royke.
Kelas Ebod Vit dimenangi lovebird Gerread milik Om Giri (Nyonya SF). Lovebird Olive tetap tampil stabil dan meraih juara 2, disusul Salsa milik Om Gacul (Sruntul SF).
Lovebird Soimah milik Om Ardy (Gremet Enterprise) menjuarai Kelas Ebod Joss. Juara 2 dan 3 diraih LB Dollar koleksi Raja Rac (RR SF) dan Markona orbitan Om Uncu (Bintang Agam SF).
Om Ardy memelihara LB Soimah ketika masih berumur tiga bulan. Dua bulan kemudian, gaco ini sudah berprestasi dalam even latberan. Kini, Soimah makin menunjukkan kestabilan prestasinya.
Kacer Romario milik Om Aseng (Comis SF) nyaris meraih double winner. Burung ini menjuarai Kelas Ebod Vit, unggul atas Hantu Rimba andalan Om Budi PCL (Cipadu) dan Mr X kepunyaan Mas Dhoni (Mutiara Team).
Namun ketika turun di kelas utama Ebod Joss, Romario harus puas di peringkat kedua. Kelas ini dijuarai kacer Baktos, gaco lawas milik Om Aam (Bintaro). Juara ketiga kacer Jimmy besutan Mr Filter (Joglo).
Kacer Baktos yang menggunakan kandang bulat ini sejak awal menarik perhatian juri dan penonton. Materi lagunya lengkap, volumenya pun dahsyat. Burung ini pernah moncer dalam even akbar Presiden Cup II di Jakarta (2014), dengan meraih juara 2.
Tetapi prestasinya mandek lumayan lama, karena pertumbuhan bulunya kurang maksimal saat mabung. “Sekarang, setelah memakai sangkar bulat, prestasinya lebih stabil. Sebenarnya sangkar apa aja dia mau. Tapi kalau sangkar bulat, kerjanya lebih nyosor-nyosor,” ungkap Om Aam.
Secara keseluruhan, even kemasan Lembang Enteprise ini berjalan lancar dan mulus, tanpa protes. Acara ini membuat PB Lembang Ciledug makin menggeliat. Lapangan yang digagas Om Edo Lembang ini masih diminati para kicaumania di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. (d’one)
Hasil Lomba Lembang Enterprise (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.