Dalam rangka memperingati ultah ke-9, Papburi Solo mengadakan lomba burung berkicau di Ndalem Ngabeyan Baluwarti, Solo, Minggu (21/2). Panitia membuka enam kelas, yakni Kenari Kalitan, Kenari Reguler, Lovebird Papburi, Lovebird Q-Max’s, Pleci 220 Volt, dan Campuran Impor.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kontes Papburi Solo yang bertajuk “9 Years and Never Ends” ini dihadiri sobat-sobat kicaumania dari Solo Raya dan DIY. Mereka datang sejak pagi, untuk daftar ulang tiket yang sudah dipesan beberapa hari sebelumnya, sekaligus untuk mempersiapkan burung andalan masing-masing.
Even kali ini terasa spesial, karena dihadiri pula oleh sesepuh Papburi seperti drh Edi Budi Santosa, Om Nur SK, dan Om Gandung dari Jogja, serta para anggota Papburi Sragen.
Saat istirahat, panitia menggelar pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur kepada Allah, sehingga Papburi Solo masih bisa menapaki tahun kesembilan, disertai doa dan harapan semoga Papburi Solo makin solid dan makin digemari para kicaumania.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sesi pertama adalah Kelas Kenari Kalitan. Juara pertama diraih kenari Dorayaki milik Om Andy (Fajar Indah), disusul Gobang milik Om Septiyan (PPS Team) dan C-Petak orbitan Om Gon (ISTI BC).
Ketiga kenari ini kebetulan mempunyai basis lagu yang sama, yaitu blackthrout. Yang membedakan hanya cara pembawaan lagu dan kerajinannya.
Dorayaki memiliki lagu full blackthrout yang dibawakannya secara merdu. Burung ini juga paling rajin bunyi, sehingga tak terkalahkan lawan-lawannya.
Kenari Dorayaki juga sukses menjuarai Kelas Reguler, dan menjadi satu-satunya burung yang mampu nyeri dalam even tersebut. Gobang, juara 1 Kelas Reguler dalam kontes Papburi Solo akhir Desember 2015, lagi-lagi harus puas di urutan kedua. Posisi ketiga ditempati kenari Cijun koleksi Pulosari Team (PPK Korwil Solo ).
Om Benny-LWS (Luwes BC) mendominasi kelas lovebird, khususnya di Kelas Papburi. Dua gacoannya, yakni Rondo Royal dan Sekar Ayoe, tampil sebagai juara 1 dan 2. Posisi 3 dan 4 ditempati dua burung koleksi Om Lutfi (Sovis BC Solo), yaitu lovebird Jian Jian dan Si Pin Jr.
Adapun Kelas Q-Maxs dimenangi lovebird Jasmine milik Om Gareng (Soba), diikuti LB Pancasona dan Bellatrix, keduanya milik Om Eko LMS (Luwes BC).
Pleci Honda orbitan Om Tirta (Drop M) tampil sebagai juara pertama, mengalahkan Jingkring koleksi Om Anggoro (PCMI) dan Aragon andalan Om Andri dari Pleman Kasur.
Kelas Campuran Impor dimenangi Es Degan milik Om Nunung (Kancil SF), setelah mengungguli Sasa kepunyaan Om Bambang (Kalitan Solo) dan Menyan milik Om Dony Menyan (PPS Team).
Panitia memberikan penghargaan kepada pemilik kenari yang memakai ring Papburi Solo dan meraih juara 1, berupa uang pembinaan Rp 500 ribu.
Menurut Koordinator Bidang Penangkaran Papburi Solo, Om Basuki Kurniawan, hal ini dimaksudkan untuk merangsang para pemain agar mencari kenari, terutama bahan, hasil breeding para anggota Papburi Solo, sehingga hasil peternak bisa diserap oleh pasar.
“Selain itu, kenari bahan masih bisa dimaster sehingga makin menambah indahnya lagu, karena lagu lebih bervariasi dan ini menjadi nilai lebih dalam penilaian lomba,” ungkapnya.
Sayangnya, Dorayaki tidak memakai ring Papburi Solo, sehingga hadiah disimpan lagi untuk kontes berikutnya. (Kontributor: Om Koko Atmojo)
Hasil kontes 9th Anniversary Papburi Solo (klik di sini)
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2