Meski dikenal memiliki suara yang lantang dan bervariasi, burung cendet acapkali menunjukkan perilaku yang bisa membuat galau pemilik dan / atau perawatnya. Apalagi kalau cendet tersebut masih muda atau bakalan. Kali ini Om Kicau ingin mengulik enam problem umum burung cendet dan cara mengatasinya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kepala besar, bulu ekor yang ramping, dan bentuk paruh yang berkait membuat penampilan burung cendet tampak lebih garang ketimbang beberapa jenis burung kicauan lainnya. Belum lagi karakternya yang ganas, karena di alam liar pun cendet termasuk burung predator.
Tapi berbeda dari penampilannya di alam liar, banyak cendet dalam sangkar yang justru rentan mengalami berbagai masalah terkait dengan penampilan dan performanya. Problem tersebut umumnya dipengaruhi oleh pola perawatan dan faktor usia dari cendet itu sendiri.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Om Kicau telah merangkum sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi burung cendet serta cara mengatasinya.
1. Cendet sering mengembangkan bulunya
Secara umum, burung akan mengembangkan bulunya ketika dalam kondisi kurang fit, sakit, dan suhu dingin. Begitu pun yang terjadi pada cendet yang selalu mengembangkan bulu-bulunya. Kurangnya asupan nutrisi, terutama dari pakan tambahan / extra fooding (EF), menjadi salah satu faktor pemicu perilaku tersebut.
Selain itu, cendet yang terlalu dimanja atau sering digoda tangan juga cenderung menunjukkan perilaku serupa. Tapi hal ini biasanya disertai dengan sikap burung yang terus memperhatikan tuannya sambil turun di dasar sangkarnya. Faktor lain yang memicu perilaku tersebut adalah over birahi (OB).
Solusi untuk mengatasi problem tersebut adalah memberikan EF dalam jumlah cukup, atau mengakalinya dengan mencampur sedikit voer lele / voer ayam (tinggi protein) ke dalam voer hariannya.
Selain itu, sangkarnya harus selalu dikerodong pada sore (menjelang maghrib) hingga keesokan harinya. Tindakan ini dimaksudkan untuk memberi waktu istirahat yang cukup bagi cendet. Anda juga bisa memberikan terapi mandi malam.
2. Cendet sering salto
Salto merupakan salah satu perilaku yang paling sering ditemui pada cendet. Perilaku ini memang sering membuat resah pemilik atau perawatnya, sebab akan mengurangi penampilannya, terutama pada burung lomba.
Umumnya kebiasaan salto itu terjadi akibat faktor kebiasaan (pola perawatan ketika burung pertama kali dirawat), atau bisa juga akibat kondisi over birahi.
Sayangnya, hingga kini belum ada obat atau perawatan khusus yang bisa langsung menyembuhkan kondisi tersebut. Terapi dan pengobatan yang ada umumnya hanya bersifat mengurangi dampaknya saja.
Kendati demikian, apabila dilakukan secara sungguh-sungguh, besar sekali kemungkinan cendet bisa sembuh dari kebiasaan salto. Nah, berikut ini tips untuk mengurangi kebiasaan salto yang bisa dilakukan pada cendet Anda:
- Rutin memandikan burung pada malam hari.
- Berikan penghalang seperti tali / karet gelang pada bagian atas sangkarnya.
- Tempatkan beberapa tenggeran dengan posisi saling menyilang.
- Tempatkan burung dalam kandang berukuran besar (kandang aviary) selama beberapa hari sampai perilaku saltonya berkurang.
- Kurangi pakan tambahannya, namun burung rutin diberikan multimineral (BirdMineral).
- Untuk kasus salto terparah, bisa diberikan obat khusus syaraf yang banyak dijual di toko-toko perlengkapan burung peliharaan. BirdPro produk Om Kicau bisa Anda coba!
3. Cendet sering cabut bulu
Selain salto, mencabuti bulu atau ciak bulu adalah perilaku umum lain yang kerap ditemui pada cendet. Biasanya hal ini terjadi bisa sangat sering dan membuat bulu-bulu di tubuhnya terutama ekor retan alami kerusakan.
Cabut bulu bisa terjadi akibat beberapa faktor, antara lain kondisi bulu terlalu kering, infeksi tungau bulu, burung stres atau ngedrop, dan burung kekurangan mineral.
Solusi mengatasi masalah tersebut antara lain:
- Mandikan burung sesering mungkin.
- Kurangi atau hentikan penjemuran selama masa penyembuhannya.
- Gunakan obat-obatan yang khusus dibuat untuk mengatasi masalah tungau bulu. Dalam kasus ini, Anda bisa menggunakan FreshAves yang sudah terbukti keandalannya.
- Tempatkan burung di tempat tenang, terutama jika cabut bulu terjadi akibat burung stres atau ngedrop akibat kalah mental.
- Berikan tambahan multivitamin seperti BirdVit dan multimineral seperti BirdMineral untuk mengatasi masalah cabut bulu tersebut.
Apabila kondisinya terlalu parah untuk diatasi, Anda bisa memberikan efek jera dengan mengoleskan bahan-bahan yang tidak disukai cendet. Misalnya, oleskan perasan air kunyit atau bahan lain pada ekornya. Biasanya cendet pun enggan melakukan cabut bulu lagi.
3. Cendet sering ngeleper atau getar-getarkan sayap
Ngeleper atau menggetar-getarkan sayapnya, dan terkadang disertai suara “ngak-ngek-ngok” adalah perilaku yang umum dijumpai pada cendet, terutama pada trotolan atau burung muda. Perilaku ini biasanya terjadi akibat burung merasa belum terpenuhi kecukupan pakan atau gizinya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, burung perlu diberikan EF secukupnya, atau lebih banyak daripada biasanya. Selain itu, pemberian mandi dan jemur secara teratur bisa membantu mengurangi perilaku tersebut.
Perilaku ngeleper jarang terjadi pada cendet dewasa atau mapan. Karena itu, sewaktu masih berumur muda itulah, pakan tambahan harus diberikan dalam jumlah cukup / banyak untuk mendukung perkembangannya, sekaligus bisa membantu meningkatkan kecerdasan burung setelah dewasa.
4. Cendet terlalu galak
Cendet yang menunjukkan perilaku terlalu galak atau selalu menggigit ketika pemiliknya berusaha mengganti pakan atau air minum, biasanya terjadi akibat beberapa faktor. Misalnya burung memasuki masa kawin / naik birahinya, perawatan kurang maksimal (terutama jarang dimandikan dan dijemur), kekurangan nutrisi, atau bisa juga karakter bawaan burung itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah cendet yang terlalu galak, Om Kicau sudah menyediakan info lengkapnya yang bisa dibaca dalam tautan di bawah ini:
Tips singkat mengatasi burung cendet yang galak banget
5. Cendet terlalu giras
Cendet giras umumnya terjadi karena burung didapatkan dalam kondisi masih bakalan atau muda / dewasa hutan. Burung masih memiliki sifat alami, yaitu takut akan predator dan menganggap manusia sebagai musuh utamanya.
Untuk mengurangi sifat girasnya tersebut, maka burung perlu dijinakkan terlebih dulu agar bisa lebih beradaptasi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya. Bagaimana cara menjinakkan burung, silakan baca referensinya dalam artikel ini: Cara Menjinakkan Burung.
6. Cendet jarang bunyi
Burung yang jarang bunyi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor pemicu, antara lain:
- Burung yang baru datang atau baru dibeli.
- Stres atau ngedrop akibat kalah mental atau diserang hewan lain.
- Sakit atau kurang kondisi.
- Ketakutan.
- Burung yang sedang atau menjelang mabung.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mencermati terlebih dahulu apa yang menjadi faktor penyebabnya, setelah itu baru melakukan tindakan perawatannya. Adapun model perawatan standar untuk mengatasi cendet yang jarang bunyi adalah:
- Menggantang burung di tempat tenang.
- Berikan pakan tambahan yang bervariasi atau full EF.
- Melakukan pemasteran.
- Melakukan pengembunan secara rutin.
- Bangkitkan mentalnya dengan cara memberikan burung unthulan.
Demikianlah beberapa cara mengatasi problem utama yang kerap terjadi pada burung cendet.