Selain terkenal dengan kecerdasannya, burung gagak ternyata memiliki perilaku yang aneh terhadap kematian sesamanya. Mereka selalu berkumpul dan bersuara dengan sangat ramainya. Perilaku unik ini ternyata merupakan sebuah upaya burung gagak dalam menghindari kematian.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selama ini beredar anggapan bahwa burung gagak kerap berkerumun di dekat bangkai gagak lainnya sebagai salah satu bentuk ritual pemakaman yang dilakukan mereka. Namun apa alasan dan tujujan sebenarnya dari perilaku itu, sampai sekarang masih menjadi misteri.
Nah, beberapa waktu lalu, tim peneliti dari Universitas Washington yang dipimpin Kaeli Swift berhasil menemukan jawaban atas perilaku gagak yang selalu penuh perhatian ketika ada salah sesamanya yang mati.
Untuk bisa mendapatkan jawaban itu, para ilmuwan melakukan peneltian inovatif yang berfokus pada pengetahuan bahwa burung gagak tidak pernah lupa akan wajah yang pernah mengancam mereka.
Penelitian mengenai ingatan burung gagak yang kuat terhadap manusia atau binatang lain yang bisa membahayakan nyawanya itu ditemukan dalam sebuah riset pimpinan Joh Marzluiff dari Universitas Washington di Seattle, AS.
Tatkala melihat ada orang yang mengancamnya, burung gagak akan mengajari dan mempengaruhi gagak-gagak lain untuk lebih waspada dengan cara mengingat wajah orang tersebut dan berkuak (suara khas gagak) dengan lebih kencang. Ingatan itu akan terus dimiliki gagak, bahkan hingga tujuh tahun kemudian.
Untuk mengantisipasi hal itu, Kaeli Swift dan rekan-rekan menggunakan topeng karet dalam serangkaian penelitian yang dilakukannya. Penggunaan topeng karet dilakukan untuk mencegah penyerangan burung gagak terhadap para sukarelawan yang melakukan riset di lain waktu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun peneliti lain bertugas memberi pakan kepada sekelompok burung gagak di dalam sebuah area yang menjadi lokasi penelitian. Diharapkan nantinya kelompok gagak tersebut akan menganggapnya sebagai “orang baik” yang selalu memberinya pakan.
Terhadap “orang baik” itu, burung-burung gagak cenderung berperilaku lebih bersahabat dan mau mengambil pakan yang diberikan. Setelah itu, manusia bertopeng akan muncul ke lokasi sambil membawa seekor gagak mati dan akan terus berada di sana selama 30 menit.
Pada hari pertama saat manusia bertopeng datang ke lokasi, para gagak berusaha menghindari pakan yang dibawa peneliti lain. Burung-burung gagak justru makin berkerumun dan mulai bersuara dengan sangat ramai dan kencang.
Hari berikutnya, manusia bertopeng kembali datang ke lokasi, namun kali ini tidak membawa bangkai burung gagak yang mati. Yang terjadi, kelompok gagak tersebut tetap tidak mau mendekat dan menghindari pakan.
Hal itu menjadi bukti baru bahwa gagak berusaha menghindari area atau sesuatu yang dianggap membahayakan dirinya. Dengan kata lain, gagak tahu apa itu kematian dan tahu bahwa mereka harus takut pada kematian dengan cara menghindarinya.
Ketakutan burung gagak terhadap situasi berbahaya ini akan selalu termanifestasi dalam perilaku mereka. Bahkan enam minggu berikutnya, sepertiga dari 65 pasangan gagak yang diteliti itu masih merespon dengan perilaku yang sama seperti pada awal-awal penelitian.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal ilimah Animal Behaviour mengenai bagaimana satwa merespon kematiannya. Sebelumnya, jenis burung lain dari keluarga Corvidae yaitu western scrub jay (Aphelocoma californica) memiliki perilaku ritual pemakaman yang hampir mirip ketika melihat sesamanya mati.
Burung jay punya tradisi memakamkan kawannya yang mati
Namun yang membedakan, western scrub jay juga memberi respon yang sama saat melihat burung lain seukuran yang mati. Pada burung gagak, jika manusia bertopeng datang membawa merpati yang sudah mati, mereka tidak akan merasa terancam. Gagak hanya merasa terancam jika manusia bertopeng datang membawa bangka burung gagak.
Selain gagak, jenis satwa lain yang bisa berduka atas kematian saudaranya adalah gajah, simpanse, jerapah, serta beberapa jenis burung dari keluarga Corvidae lainnya.
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.