Cendet Westerling orbitan Om Temox’z (Pati) makin malang-melintang dalam berbagai even. Bahkan dalam tiga pekan beruntun, cendet Westerling menjuarai even-even kemasan Ronggolawe, BnR, PBI, serta event organizer (EO) independen. Predikat jawara lintas-EO pun layak disandangnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Temox’z yang genap berumur 36 tahun pada 15 Maret lalu mendapat kado istimewa dari pentet andalannya ini. Pasalnya dua hari sebelum ultah, 13 Maret 2016, Westerling meraih double winner dalam even Tiga Pilar di Pare, Kediri (EO independen).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Seminggu kemudian, dalam even Semen Gresik kemasan PBI di Gresik (20/3), Westering juga sukses menjuarai dua kelas.
Yang terbaru, pentet Westering dua kali masuk tiga besar dalam even nasional Soeharto Cup di Jogja (27/3). Di Kelas Argomulyo A, Westering sebenarnya mendapat nilai yang sama dengan Sambalado, pentet andalan Fitri BKS (Samarinda).
“Saat itu, Westerling dan Sambalado sama-sama mendapat dua bendera koncer A dan satu bendera koncer B. Namun Westerling kalah tos-tosan, karena nomor gantangannya 09, lebih besar daripada Sambalado (08),” ujar Om Temox’z.
Sesuai dengan aturan BnR, pemenang tos-tosan adalah burung dengan nomor gantangan lebih kecil. Om Temox’z pun bisa menerima hasil ini.
Apalagi Westerling juga menunjukkan penampilan terbaiknya, bahkan mengungguli Ali Topan (milik Fitri BKS juga), yang termasuk salah satu pentet terbaik nasional. Ali Topan berada di urutan empat.
Hal senada diungkapkan Om Heroe Pragola, mentor pentet Westerling. Menurutnya, bisa masuk tiga besar dalam even akbar seperti Soeharto Cup jelas sangat membanggakan. Apalagi Kelas Argomulyo A dan Kelas Kemusuk yang diikuti Westerling full (72) gantangan, dan semua lawan hebat-hebat.
Di Kelas Kemusuk, pentet Westerling juga meraih juara ketiga. Kelas ini dimenangi pentet Paranoid yang memperkuat Sien Ronny SF, disusul Sambalado di urutan kedua. Artinya, juara 1-3 pada kedua kelas ini diraih burung yang sama: Paranoid, Sambalado, dan Westerling.
Banyak penonton yang terpukau ketika melihat penampilan Westerling. Bahkan saat berlangsung lomba di Kelas Kemusuk, dari bibir lapangan terdengar celetukan, “Gimana tuh bisa menyeting cendet secara maksimal dengan lagu grojok seperti nomor 27?”.
Yang dimaksud nomor 27 adalah gantangan nomor 27 yang ditempati Westerling di Kelas Kemusuk. Penonton ini nyeletuk sambil geleng-geleng kepala.
Seusai lomba, Om Temox’z didekati dua tokoh gaek, masing-masing dari Blok Barat dan Blok Timur. Keduanya menyampaikan keinginannya untuk meminang pentet Westerling. Namun untuk saat ini, Om Temox’z belum ingin melepas jagoannya.
Cendet Westerling mengawali prestasinya ketika mengikuti even Piala Wali Kota Solo, 20 Desember 2015. Sejak itu banyak yang memprediksi bahwa burung ini bakal makin bersinar. Apalagi Westerling punya katuranggan yang istimewa (silakan cek di sini).
Banyak kelebihan yang dimiliki pentet Westerling. Ketika bertemu musuh-musuh di sekelilingnya, dia akan ngerol habis diselingi tembakan bertubi-tubi, seperti pernah diulas omkicau.com di sini.
Menurut Om Heroe Pragola, Westerling ini termasuk burung bandel. “Mau kondisi hujan maupun panas, burung masih mampu maksimal. Setelannya juga nggak rewel, nggak ribet,” tuturnya.
Rencananya, Om Temox’z akan menerbangkan Westerling ke Pulau Dewata, Minggu 10 April 2016. Ada undangan dari teman-teman Bali yang penasaran ingin melihat penampilan Westerling di sana.
“Sekalian mengajak liburan keluarga ke sana. Mudah-mudahan Westerling dalam kondisi fit, prima. sehingga bisa nampil di sana. Bagi saya, lomba itu sekadar sarana refreshing dan ajang silatutrahmi antarkicaumania. Kalau burung masuk juara, itu bonus bagi saya dan kru,” tandas Om Temox’z.
Sobat kicaumania yang ingin sharing perawatan cendet, silakan hubungi Om Temox’z (temoxzkmp@facebook.com) atau Om Heroe Pragola (HELLBOY168@facebook.com). (v1rgoboy)
Semoga bermanfaat.