Minggu (24/4) lalu, sejumlah event organizer (EO) di berbagai daerah mengadakan lomba burung kicauan dengan mengangkat tema Hari Kartini. Salah satunya adalah LA Area yang memiliki Wahana Kicau Mania di Pemandian Air Hangat Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Gelaran bertajuk Refresh Event Kartini Part II ini terasa spesial, lantaran memperebutkan trofi Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kencono, kerabat Kraton Kasunanan Surakarta.
GKR Sekar Kencono adalah owner Pesanggrahan Langenharjo, yang di dalamnya terdapat Pemandian Air Hangat Langenharjo. Dia menunggui lomba sejak awal hingga saat istirahat (pertengahan jadwal), sekaligus menyerahkan hadiah kepada para juara.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Mudion, ketua panitia, even spesial Hari Kartini ini meneruskan kesuksesan even tahun 2015. Panitia membuka dua kelas (Kartini dan Emansipasi), yang seluruhnya terdiri atas 9 sesi lomba.
Lovebird dibuka tiga sesi, sedangkan pleci dan kenari masing-masing dua sesi. Dua sesi lainnya yaitu cendet dan campuran impor.
Khusus Kelas Kartini (lovebird A-B, pleci, dan kenari), ada ketentuan bahwa yang menggantang harus perempuan dan jumlah peserta maksimal 20 gantangan. Adapun penggantangan di Kelas Emansipasi boleh perempuan maupun laki-laki, dengan peserta maksimal 60 gantangan.
“Jika jumlah peserta Kelas Emansipasi melebihi 30 gantangan, maka diberlakukan babak penyisihan dan final,” tambah Om Mudion.
Maka, tidak mengherankan jika Wahana Kicau Mania yang biasanya didominasi kaum lelaki, hari itu juga dipenuhi kaum Hawa yang ikut menenteng sangkar burung.
Selain mangayubagyo Hari Kartini, sehingga nuansa emansipasi perempuan dikedepankan, ada juga pesan lain yang ingin disampaikan para pegiat LA Area Langenharjo.
“Secara tidak langsung, kami ingin menjelaskan kepada mbak-mbak, ibu-ibu, dan tante-tante, bahwa lomba burung merupakan salah satu sarana rekreasi serta penyaluran hobi bagi suaminya atau anak lelakinya,” jelas Om Mudion.
Wahana Kicau Mania jauh dari kesan bising, karena lomba selalu berlangsung tampa teriak, sehingga burung-burung yang digantang bisa dinikmati kicauannya. Di tempat ini juga tersedia arena bermain bagi anak-anak, serta aneka hidangan tradisional seperti kacang rebus, singkong, ketela, entik, dan sebagainya.
Persaingan ketat terjadi di sejumlah kelas, kecuali kelas pleci. Panitia membuka dua kelas, semuanya dimenangi pleci Rampok milik Om Faris Alif dari PCMI Solo.
Di Kelas Kartini, pleci Rampok mengungguli Aragon milik Om Andri (Pleman Kasur) dan Nokia koleksi Permata Alam (PCMI Solo).
Rampok juga tak tertandingi di Kelas Emansipasi. Posisi kedua ditempati pleci Twitter kepunyaan Dr Vicky (Zoom), disusul pleci Billa milik Om Faris (PCMI Solo).
Tiga kelas lovebird dimenangi burung yang berbeda, yakni Dewi Sri milik Om Dwi Ngasinan dari Ora Iki Ora SF (Kelas Kartini A), lovebird Bara orbitan Om Aan dari Lopasta Tawangsari (Kartini B), dan LB Jasmine kepunyaan Om Gareng dari Solo Baru (Kelas Emansiasi).
Kenari Aragon juga harus berbagi gelar dengan Phantom. Aragon, jagoan milik Om Tyan (Gading BC), menjuarai Kelas Emansasi, unggul atas Pangeran Kuning besutan Om Insan Ojiz (Orlando Tiz BC) dan Marcedes milik Om Murjani (Grogol Canaries Club).
Kenari Phantom terbaik di Kelas Kartini. Juara kedua dan ketiga diraih kenari Pank’s orbitan D’Rossyi (Rosyi 46 SF) dan Krobe milik Om Anjas (SBF Team).
Densus Team mendominasi kelas cendet. Bahkan peringkat pertama hingga ketiga ditempati jagoan-jagoan Densus Team, yakni cendet Plankton orbitan Om Aji Wibowo, serta Serdadu dan Over Dosis, keduanya milik Om Agung Anestesi.
Mewakili seluruh kru panitia, Om Mudion mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan kicaumania yang telah berpartisipasi dalam even ini, serta mampu menjaga ketertiban lomba sehingga terbebas dari teriakan peserta. “Mohon maaf kalau masih ada kekurangannya,” tandasnya. (Kontributor: Om Koko Atmojo)
Hasil Lomba Kartini Day Part II LA Area (klik di sini)
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2