Hobi harus bisa memuaskan batin. Tetapi pekerjaan tak boleh terlantar hanya karena hobi tertentu. Bahkan, kalau memungkinkan, hobi juga harus bisa menguntungkan. Prinsip inilah yang dianut Om Miftahudin Mip, kicaumania asal Tegal, yang kini sukses menjadi perajin sangkar burung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hobi burung kicauan terbukti mampu mengantar Om Mip, sapaan akrabnya, meraih jenjang kehidupan yang lebih baik secara ekonomi.
“Saya menekuni hobi burung kicauan sejak tahun 1998. Awalnya menjadi pemain yang aktif menyambangi berbagai arena latberan di Tegal dan sekitarnya,” ujarnya.
Karena rajin menjajal jagoannya dari lapangan ke lapangan, Om Mip memiliki jaringan pertemanan lumayan luas dengan kalangan kicaumania lainnya. Bersama Om Yanto Kumis, dia kemudian mendirikan gantangan Karpel BC sebagai sarana membangun paseduluran yang lebih erat lagi dengan para kicaumania setempat.
Tak berhenti sampai di situ. Om Mip kemudian merintis usaha sangkar burung. Awalnya sekadar iseng-iseng saja. Dia membeli sangkar burung yang sudah tak terpakai, lalu diperbaiki, dan dijual kepada teman-teman kicaumania yang membutuhkannya.
“Waktu itu istri hendak melahirkan. Saya sama sekali tidak punya tabungan untuk biaya bersalin,” kata Om Mip, sambil menerawang ke masa-masa suram dalam kehidupannya.
Bisnis sangkar burung rekondisi ini dijalani Om Mip hanya selama dua tahun. Sebab keuntungannya sangat minim. Lagi pula, mencari sangkar rusak bukan pekerjaan mudah, meski dia sering keliling hingga ke pelosok desa.
Karena itu, dia terus memikirkan serta berusaha untuk meningkatkan usahanya secara lebih serius. Akhirnya sejak awal tahun 2015, Om Mip mulai berkreasi membuat sangkar burung yang diberi label “Taman Bambu Mip”.
Seluruh pekerjaan ditanganinya sendiri, dengan menggunakan peralatan semi otomatis. Artinya, beberapa bagian sangkar dibuat secara manual, namun beberapa bagian lainnya menggunakan alat tersendiri.
“Alhamdulillah, sampai sekarang sudah ada empat toko yang rutin membeli sangkar buatan saya. Toko-toko itu ada di daerah Tarub dan sekitar Alun-alun Kota Tegal,” jelasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ada dua model sangkar yang dibuatnya, yakni:
- Sangkar model kotak, ukuran 40 x 60 cm, atau bisa juga tergantung pesanan.
- Sangkar model bundar, diameter50 dan 70 cm, atau tergantung pesanan.
“Bahan yang saya gunakan murni bambu ampel tua, finishing menggunakan cat Gloss Black. Sangkar ini bisa untuk harian maupun lomba. Desainnya bagus, dengan konstruksi kokoh, namun bobotnya ringan,” tambah Om Mip.
Harga yang dibanderolnya untuk setiap unit sangkar pun terbilang murah-meriah, yakni hanya Rp 200.000. Banyak konsumen yang mengaku puas terhadap kualitas produknya.
Setiap usaha pasti bakal menghadapi kendala. Hal ini juga dirasakan Om Mip. Tetapi dia telah berbulat tekat untuk menekuni usaha ini secara serius. Respon positif dari para pengguna membuatnya kian bersemangat.
Usaha yang ditekuni Om Mip memang termasuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Apalagi semua masih dikerjakan sendiri, sehingga dalam seminggu rata-rata baru mampu memproduksi 6 unit sangkar siap pakai.
Dia pun punya impian, suatu saat usahanya dapat berkembang pesat sehingga memiliki sejumlah karyawan, sekaligus berbagi rezeki dengan mereka. Tentu semua ini butuh dukungan dari rekan-rekan kicaumania yang lain, terutama di seputaran wilayah Tegal, Brebes, Pekalongan, Pemalang, hingga Cirebon. (Julis Nur Hussein)
Om Miftahudin Mip / Sangkar Burung ”Taman Bambu Mip”
Alamat: Jalan Sudargo RT 05 / RW 06 Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.