Popularitas kenari besar seperti yorkshire (YS) di kalangan pemain lomba memang tidak seramai kenari standar kecil. Namun semua itu tak menyurutkan semangat Om Fachrul Reza untuk tetap eksis di kelas kenari besar. Belum lama ini dia melakukan take-over terhadap kenari Sabit, jenis YS lokal, dengan harga cukup fantastis: Rp 40 jeti.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Reza memang bukan orang baru di komunitas kenarimania. Bahkan sejak awal main burung, dia sudah eksis di kenari. Dia kemudian beralih menjadi importir lovebird warna dengan bendera Garasi Bird Shop.
Melihat kondisi kenari di pasaran yang kini sedikit menurun, khususnya kenari besar, membuat Om Reza tergerak untuk meramaikannya kembali.
Minggu (22/5) lalu, Om Reza menyaksikan gelaran akbar Ancol Independent Bird Championship di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta. Ternyata ada satu jagoan yang hendak diburunya, yakni kenari Sabit, milik Om Oji (Pijar Kenari Al Batawie).
Deal pun terjadi, dengan nilai mahar yang lumayan tinggi. “Empat puluhan juta saya ambil,” ujar kicaumania yang mukim di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Sabit, kenari bond kuning, sudah punya prestasi luamayan banyak. Sejak beres mabung, gaco ini sukses menjuarai beberapa even, misalnya gelaran New Bravo (double winner), Patra Jakarta Barat (double winner), KMC (juara 2), Jagger Enterprise (2, 3), MGK (4), dan lain-lain.
Om Reza sudah lama mengincar kenari Sabit. Itu sebabnya, dia turut memantau perkembangan prestasi Sabit sejak rampung mabung. Akhirnya dia dan Om Oji sepakat bertemu di Ancol, dan terjadilah deal.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kenari Sabit merupakan hasil ternak Om Oji yang kini berumur setahun lebih sedikit. “Baru sekali mabung, tapi sudah beberapa kali menuai prestasinya. Materi lagu yang dimilikinya luar biasa, begitu juga durasi kerja dan volumenya,” ujar Om Oji.
Keunggulan kenari Sabit inilah yang membuat Om Reza tertarik untuk meminangnya, meski nilai maharnya terbilang fantastis.
“Saya makin tertarik terhadap burung ini, karena prestasinya stabil setiap pekannya. Semoga di tangan saya makin moncer,” tandas Om Reza. (d’one)