Dua tahun lalu, nama murai batu Pitung milik Om Urip (Spoor Team) mengejutkan para peserta even akbar Media BnR Cup di Lapangan Banteng Jakarta. Dalam lomba yang berlangsung pada 23 Februari 2014 tersebut, Pitung tampil sebagai juara 1 Kelas Majalah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat itu Pitung mampu mengalahkan beberapa murai jawara yang memiliki nama besar seperti Hummer milik Om Herry TSI, Barcelona andalan Om Atian / Herry IP, Kupra koleksi Brother SF, dan Bro kepunyaan Om Kadafi.
Pitung memang bukan burung kemarin sore. Prestasinya sudah seabrek, dan langganan juara dalam beberapa even lokalan seperti Taman Radja Team, Kemayoran 212, Rangkok Priok, hingga beberapa even akbar di Cibubur.
Sayangnya, setelah menjuarai Media BnR Cup, burung ini seperti menghilang dari arena lomba. Cukup lama kita tak melihat kiprahnya lagi.
Nah, belakangan ini, murai batu Pitung kembali muncul dan moncer lagi di lapangan, namun sudah berganti nama dan kepemilikan.
Ya, murai batu Pitung kini memiliki nama baru, yakni Paten, dan sudah menjadi milik Om Fuksin Sunter. Rupanya, murai batu Paten sudah di tangan Om Fuksin sejak enam bulan lalu.
“Saat itu saya membelinya di rumah Om Urip, tetapi dalam kondisi mabung. Harganya relatif terjangkau,” kata Om Fuksin Sunter.
Padahal, pada masa kejayaannya, burung ini sudah ditawar beberapa kicaumania dengan harga yang lumayan tinggi. Namun Om Urip saat itu memang tak berminat menjualnya.
Kondisi Pitung alias Paten saat dibeli Om Fuksin tentu berbeda dari masa-masa kejayaannya dua tahun lalu. Dengan kesabaran dan ketelatenannya, dia merawat Pitung yang kemudian diganti nama menjadi Paten.
Om Fuksin merawatnya sejak dalam kondisi mabung hingga tumbuh bulu-bulu baru. “Saat itu saya yakin, suatu saat nanti Paten bisa kembali moncer kok,” tuturnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama dalam perawatannya, murai batu Paten sengaja disendirikan. Bahkan dalam satu rumah tak ada murai batu lainnya, kecuali Paten. Beberapa murai koleksinya dititipkan kepada beberapa rekan kicaumania lainnya.
“Ketika disendirikan, ternyata burung ini lebih anteng dan nyaman. Tiga bulan kemudian, Paten beres mabung. Saya mulai mencobanya dalam beberapa even lokalan di Jakarta, dan mengorbit kembali dengan beberapa kali menjadi juara pertama,” tambah Om Fuksin.
Dalam gelaran 212 Kemayoran, beberapa waktu lalu, MB Paten berhasil meraih double winner. Sabtu (11/6) lalu, murai batu Paten meraih juara 2 dalam even Radjawali Indonesia di Lapangan Kumbang, Kalideres, Jakarta Barat.
“Nilainya sama seperti juara satu, sehingga harus dilakukan tos berdasarkan nomor gantangan terkecil. Ya, mau apa lagi, nomor gantangan Paten lebih besar, sehingga harus puas menjadi juara kedua,” jelas Om Fuksin.
Kini dia sedang menyiapkan jagoannya ini untuk mengikuti even nasional Presiden Cup IV. Paten siap memberi perlawanan terhadap murai-murai jawara lainnya. Apalagi materi suara isiannya kini makin komplet.
Untuk program pemasteran MB Paten, Om Fuksin mengandalkan sonic master. Dengan peranti inilah, dia bisa memasukkan berbagai jenis suara ke dalam memori murai batu Paten.
Beberapa isian yang sudah masuk antara lain suara cililin, cucak jenggot, ngekek lovebird, siri-siri, tengkek buto, suara burung gereja tarung, kapas tembak, kenari, hingga suara jangkrik dan belalang.
“Isiannya sekarang makin komplet. Apalagi tembakan ngekek lovebirdnya panjang, melebihi suara lovebird asli. Pokoknya panjang banget,” ujar Om Fuksin, pemilik pin BB 7D2F3261, yang juga agen produk sonic master. (d’one)
( Lihat juga Sonic master multifungsi jadi pilihan kicaumania )