Cuaca cerah sore itu benar-benar disyukuri panitia Latpres Randu Alas BC dan seluruh peserta yang memadati lokasi gantangan di Jl Seruni RT 08 / RW 01 Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Gelaran ini dihadiri sobat-sobat kicaumania dari berbagai wilayah di Kabupaten Brebes dan Kabupaten / Kota Tegal.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski digelar Senin (4/7), atau dua hari menjelang lebaran, latpres yang digawangi Om Yanto Sate (ketua), Om Ipung (pelaksana), Om Ujiek (sekretaris), serta H Ali Yahya (penasihat) ini tetap ramai. Panitia membuka empat kelas: Mega Bintang (tiket Rp 60.000), Bintang (Rp 40.000), Favorit (Rp 20.000), dan Spesial Pleci (Rp 10.000).
“Puji syukur, hari ini cuaca cerah. Latpres pun berlangsung sukses dan lancer, dengan jumlah peserta sesuai harapan. Terimakasih khusus kami sampaikan kepada teman-teman murai batu mania yang telah mengikuti even ini. Semoga selalu hadir kembali dalam latberan di sini setiap Senin sore,” kata Om Ipung senang.
Burung-burung hebat di wilayah barat pantura Jawa Tengah berlaga untuk menjadi yang terbaik di kelasnya. Tanpa bermaksud mengabaikan para juara lainnya, namun lovebird Fitri tampil paling kinclong dan menjadi bintang gantangan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Pepeng 168, kicaumania asal Kota Tegal dan pemilik lovebird Fitri, memang datang terlambat. Alhasil, ia hanya bisa menurunkan LB Fitri pada dua kelas saja, yakni Bintang dan Favorit. Namun dua kelas itu berhasil disapubersih lovebird Fitri.
Kemenangan pertama diraih LB Fitri pada Kelas Bintang, dengan mengungguli Cappucino besutan Om Han (Ujungrusi) dan Momogi kepunyaan Om Bukit (PGS Tegal).
Fitri kembali tampil memukau di Kelas Favorit. Dengan durasi ngekek 60 detik hingga empat kali tembakan. gelar juara 1 pun disabetnya. Juara 2 dan 3 diraih lovebird Aura Kasih koleksi Om Dawbenk (Tegal Family) dan Casper milik Om Dwi Prabowo (Dayak SF Tegal).
Adapun Kelas Mega Bintang dimenangi lovebird Nyai Ronggeng andalan Om Cu’ing (Kere Kere Hore Tegal), disusul Sinden PK kepunyaan Om Mink (RBS Team Slawi) dan Lolita milik Om Anto MJSF (IKLI Tegal).
Persaingan sengit tersaji pada dua sesi kenari, yang masing-masing dijuarai Klirin dan D’Maria. Klirin besutan Om Alfian DN (Antiz 88 SF) terbaik di Kelas Mega Bintang, unggul durasi atas kenari Raja Ilusi milik Om Adam Herlambang (PPKT 089 / Dewi Sartika BF) dan D’Maria koleksi Om Mubarok JP (Kere Kere Hore Tegal).
Namun kenari D’Maria membalas kekalahan itu dengan memenangi Kelas Bintang. Juara 2 dan 3 diraih Wak Wao 2, gaco langganan juara milik Om May (Pagongan).
Cucak hijau Rajo Langit juga harus berbagi gelar juara dengan Rextor. Rajo Langit, gaco milik Om Umar (PJR Ujungrusi), tampil ngejoss dan menjuarai Kelas Mega Bintang, unggul atas Alus besutan Om Kipli (Ujungrusi) dan Jaguar kepunyaan Om Joko S. (Slawi).
Adapun Rextor milik Om Gatot PW (Rextor Crew) berkibar di Kelas Bintang. Posisi kedua ditempati Rambo, gaco anyar milik Om Nawir (Banjaran), disusul Rajo Langit dan Jaguar. “Hasil yang memuaskan! Cucak hijau Rambo mulai mengganggu dominasi Rextor dan Rajo Langit,” kata Om Nawir bangga.
Pleci Brandal Malam milik Om Yusuf (TKP Team) nyaris mengikuti jejak LB Fitri nyeri juara 1. Sayang, burung mungil ini tampil kurang maksimal saat turun di Kelas Mega Bintang dan harus puas menjadi runner-up.
Juara 1 kelas ini diraih Vegasus milik Om Draup (X-Gawe Team). Juara ketiga ditempati pleci Hatta milik Om Maulana (Plat G). Namun Brandal Malam menang di Kelas Bintang, disusul Bongkar milik Om Ghandi R (TKP Team).
Murai batu hanya bisa dimainkan satu sesi. Tetapi hal ini tetap membuat bangga panitia. Sebab, sejak beroperasinya kembali Randu Alas BC pada Maret lalu, baru kali ini disambangi kicaumania murai batu.
Ken Arok, murai batu besutan Om Eko Suyono (Republik Murai Batu Tegal) dan Hitam orbitan Om Comeng (Pesayangan) sama-sama mendapat dua bendera koncer merah. Penentuan juara ditentukan berdasarkan nomor gantangan terkecil.
Murai batu Ken Arok akhirnya meraih juara 1 karena menempati gantangan nomor 30. Adapun MB Hitam (gantangan nomor 31) harus puas menjadi runner-up.
“Keputusan kami untuk membagi dua bendera koncer merah untuk Ken Arok dan Hitam bukan tanpa dasar. Sudah lewat sepuluh menit alokasi waktu penilaian, keduanya tetap berimbang,” ungkap Om Apito Lahire, komandan juri Randu Alas BC.
Materi lagu keduanya memang sama-sama bagusnya. Ken Arok dengan suara perenjak betina dan burung gereja tarung, ngedur bunyi, dan anteng di tangkringan. MB Hitam memiliki suara kapas tembak dan kenari, ngedur bunyi, dan juga anteng di tangkringan.
Sebagaimana murai batu, kacer juga hanya dimainkan satu sesi (Mega Bintang). Pemenangnya adalah kacer Si Tunggol orbitan Om Jenal (Pesarean).
Latpres Randu Alas BC yang dimulai pukul 15.00 itu berlangsung lancar hingga rampung sekitar pukul 17.00. “Alhamdulillah, latpres berjalan sukses tanpa kendala. Kami tunggu kehadiran rekan-rekan kicaumania pada latber rutin setiap Senin sore. Bulan ini ada penghitungan poin BITC untuk cucak hijau,” kata Om Yanto Sate. (Julis Nur Hussein)
Hasil Latpres Randu Alas BC Adiwena (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.