Beberapa orang memulai bisnis penangkaran lovebird setelah cukup lama bermain di lapangan / arena lomba, dan memiliki burung juara yang kemudian diternaknya. Namun tidak demikian dengan Om Andi Suseno. Sebelum turun ke lapangan, dia justru sudah mendirikan Batara Bayu Farm (BBF) Bogor.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bahkan Om Andi Suseno tak hanya beternak lovebird saja, tetapi juga kenari. Selain itu, BBF Bogor juga menjadi penyedia lovebird impor, terutama lovebird asal Taiwan yang mudah beradaptasi dengan cuaca di Indonesia.
Belakangan Om Andi juga mengembangkan bisnis pakan burung (merek BBF dan Ganas), sangkar burung dan berbagai aksesoris lainnya, hingga birdshop. Produknya telah tersebar ke berbagai kota di negeri ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kemajuan pesat usahanya ini didukung oleh pengalamannya sebagai pengusaha agrobisnis (kelapa sawit dan tanaman hibrida) yang dijalaninya selama ini. Tidak heran jika penangkaran lovebird dan kenari yang didirikannya lima tahun lalu itu cepat berkembang.
Om Andi Suseno kemudian aktif bermain di lapangan. Ternyata banyak burungnya yang menjadi jawara, baik di kelas lovebird, kenari, murai batu, maupun pleci.
Sejumlah amunisi hebat koleksinya antara lain lovebird Centini, Canshu, Inem, Suketi dan Sianida; kenari Bang Jono dan Tiger; murai batu Pangeran, Black Jack dan Krisna; serta pleci Dragon, Setan Melody dan Setan Kober.
Dua model kandang ternak lovebird
Kali ini, omkicau.com ingin mengekspose khusus breeding lovebird BBF Bogor. Ada dua model kandang ternak yang digunakan. Pertama, kandang aviary ukuran 4 x 2,5 m3 dan tinggi 3 meter.
Kandang seperti ini banyak digunakan para penangkar lovebird, karena pengelolaannya relatif gampang, termasuk dalam proses penjodohan calon induk. Sebab lovebird-lovebird yang ada dalam kandang besar ini akan mencari pasangannya sendiri, sesuai dengan selera masing-masing.
BBF Bogor memiliki dua unit kandang aviary. Dinding depan serta samping kiri-kanan terbuat dari kawat ram, sedangkan dinding belakang berupa tembok.
“Dua kandang besar itu mampu menampung ratusan pasang induk lovebird. Lovebird kita masukkan ke kandang ini jika umurnya sudah delapan bulan atau lebih. Mereka akan mencari jodohnya sendiri-sendiri sehingga lebih praktis,” ujar Om Andi, saat ditemui omkicau.com di kediamannya, kawasan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Model kedua adalah kandang battery, yang mana setiap unitnya hanya berisi satu pasangan induk saja. Kandang ini biasanya digunakan untuk induk lovebird yang pernah juara di lapangan atau minimal punya durasi ngekek panjang.
Kandang battery juga kerap digunakan para penangkar lovebird warna / eksotik. Dengan menggunakan kandang battery, maka silsilah seekor lovebird bisa ditelusuri lebih mudah, meski proses penjodohannya lebih rumit.
“Sebagian lovebird yang pernah juara memang saya masukkan ke kandang battery. Hanya indukan yang punya ngekek panjang saja yang diternak di sini,” ujar Om Andi.
Karena menggunakan trah juara, tak heran apabila anakan lovebird hasil breeding BBF Bogor laris manis di pasaran. Bahkan tidak jarang pengunjung sudah mengambil anakan sejak masih di sarang, kemudian melolohnya sendiri.
Harga anakan lovebird di BBF Bogor memang bervariasi. Untuk anakan lokal, harganya mulai Rp 250.000 per ekor. Untuk lovebird siap lomba, harga tergantung durasi ngekeknya. Yang paling murah Rp 1,5 juta / ekor, meski ada juga yang seharga Rp 3 juta, bahkan Rp 5 juta per ekor.
Banyak pemain lomba yang berkunjung ke basecamp BBF Bogor di Bojong Baru. Anda pun boleh mampir ke sana kapan saja, untuk memantau dan meminang lovebird prospek atau lovebird siap lomba. (d’one)
Semoga bermanfaat.