Garhindha (GRD) Bird Farm Balikpapan termasuk salah satu penangkaran burung cucakrawa terbesar di Indonesia. Bird farm ini milik Om Sutoto GRD, salah seorang pengguna produk-produk Om Kicau. Dia kerap berbagi ilmu, baik melalui website cucakrawagrd.com maupun update status di facebook.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kali ini omkicau.com ingin berbagi tips dari beliau, dengan topik mengatasi induk burung cucakrawa yang sering buang telur. Hal ini bisa dilakukan oleh induk betina maupun induk jantan.
Dalam tips ini, kita fokus ke perilaku induk jantan yang sering buang telur, bahkan sering juga buang anakan / piyik yang barusan menetas. Induk jantan seperti ini memang bukan bapak yang baik, he… he… Kalau terus dibiarkan, tentu membuat produksi terhambat.
Penyebab induk jantan sering buang telur dan anakan memang bervariasi, terutama lantaran induk merasa kurang nyaman di dalam kandang ternak. Hal ini akibat burung merasa terancam oleh hewan predator di sekitarnya, seperti tikus dan kucing. Bisa juga karena tabiat burung itu secara bawaan.
Faktor yang lainnya adalah banyak kutu / tungau di tempat sarangnya, atau suasana dalam kandang ternak terasa pengap dan panas.
Hanya saja, dua faktor yang disebut terakhir ini tentu juga berdampak pada induk betina. Karena itu, dua faktor yang disebut pertama lebih dominan sebagai penyebab induk jantan sering buang telur / anakan.
Bagaimana cara mengatasinya, sehingga usaha penangkaran cucakrawa yang Anda kelola tetap rajin berproduksi? Berikut ini solusi yang ditawarkan Om Sutoto GRD berdasarkan pengalamannya di GRD BF Balikpapan selama ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Sutoto, solusi yang bisa dilakukan adalah mengambil telur-telur yang dihasilkan, lantas ditetaskan dalam inkubator / mesin tetas. Bisa juga menitipkan telur itu pada induk lain yang sedang melakukan pengeraman (seperti menitipkan telur itik pada induk mentok yang sedang mengeram).
Apapun cara yang dipilih, ada tugas lanjutan yang mesti dilakukan, yakni mengambil telur di kandang ternak di mana induk jantan sering buang telur / buang anakan, serta mengambil induk jantan yang diketahui memiliki tabiat buruk tersebut.
Apabila pengambilan telur dilakukan sejak telur pertama, tunggulah sampai induk betina keluar dari sarangnya. Setelah itu, telur diambil dan diganti dengan telur palsu (egg dummy). Kalau tidak punya telur palsu, Anda bisa menggunakan telur kosong / infertil dari induk betina lainnya.
Silakan lihat videonya berikut ini, yang direkam Om Sutoto GRD beberapa waktu lalu: