Sudah banyak murai batu jawara hasil penangkaran Jaya Bayu Farm (JBF) Bekasi. Sebagian besar merupakan trah Black Jack dan Raja Dayak. Keduanya merupakan eks jawara lapangan yang kini menghuni kandang-kandang favorit JBF Bekasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Breeding murai batu yang dikembangkan Om Eko dan Om Bayu ini memiliki 40 petak kandang. Selain trah Black Jack dan Raja Dayak, kandang favorit lainnya adalah Dewa Kipas, Algojo, Petir, Stoner, Ucok Baba, dan Kancil.
“Namun harus diakui, yang yang paling digemari kalangan pemain adalah anakan dari Black Jack dan Raja Dayak,” jelas Om Bayu, penanggungjawab penangkaran tersebut.
Baru-baru ini, salah satu anakan murai batu Black Jack bernama Bima X (ring JBF 1203) moncer di tangan Om Abeng, kicaumania asal Tangerang.
“Bima X memang sering tampil di sana. Dulu dibeli Om Andrian Kasta, kemudian ditake–over Om Abeng senilai dua puluh juta,” jelas Om Bayu.
Beberapa anakan murai batu Raja Dayak pun sudah berprestasi di lapangan, terutama di Bekasi. Misalnya murai batu dengan kode ring JBF 1211. Umurnya hampir dua tahun, dan beberapa kali menjuarai even besar di Bekasi.
Pascalebaran, tutur Om Bayu, anakan murai batu trah Black Jack dan Raja Dayak makin menjadi rebutan para pembeli dan pelanggan, terutama dari kalangan pemain. Peminatnya tidak sekadar dari wilayah Jabodetabek saja, tetapi juga dari berbagai kota di Indonesia.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Salah satu keunggulan JBF Bekasi adalah materi induknya yang didominasi burung eks jawara di berbagai even besar di Jabodebatek. Bahkan sampai saat ini, JBF tetap aktif berburu murai batu jawara untuk dijadikan indukan baru.
Ya, memang selalu menambah induk jantan dan betina dengan materi-materi terbaru. Tak heran jika dalam waktu tiga tahun saja, JBF sudah memiliki sekitar 40 pasangan induk berkualitas.
Kandang-kandang ternak murai ini menempati lantai dua dan tiga pada bangunan megah di atas lahan seluas 600 m2, yang menyatu dengan kantor dan workshop Jaya Alumunium.
Jaya Alumunium yang bermarkas di Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu, Bekasi, merupakan produsen kandang burung, kandang ternak burung, kandang umbaran (polier), dan karamba mandi yang berbahan alumunium.
Kantor dan workshop Jaya Alumunium menempati lantai pertama, sedangkan kandang breeding JBF di lantai dua dan tiga. Kandang ternak JBF terbilang kokoh dan megah. Setiap petak kandang didesain minimalis, dengan panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,5 meter.
Bagian belakang kandang tertutup batako. Demikian pula dinding samping kiri dan kanan. Tetapi sebagian dinding depan bersifat terbuka. Bagian depan yang tertutup hanya 1 meter, berfungsi untuk menahan terik matahari.
Sirkulasi udara tetap lancar, karena aliran angin dari bagian depan kandang leluasa masuk dalam kandang. Selain itu, keberadaan tanaman rindang dalam pot juga membuat suasana di kandang makin sejuk. Apalagi ada bak mandi yang airnya selalu mengalir bersih.
Kalau telur menetas, maka anakan akan dirawat sendiri oleh induknya selama 7 hari. Setelah itu, anakan dipanen, dipindah ke inkubator sampai umur 1 bulan.
Selanjutnya anakan dipasangi ring dengan kode JBF, sambil belajar makan sendiri. Sejak dini, anakan murai batu rutin dibawa ke ruang pemasteran yang berisi burung cililin, cucak jenggot, tengkek, lovebird, kenari, dan berbagai jenis burung master lainnya.
Apabila sudah bisa makan sendiri (umur 1,5 bulan), trotolan murai batu dipindah ke sangkar harian, dan sudah siap dipasarkan.
Harga trotolan murai batu hasil breeding JBF memang bervariasi, tergantung kualitas dan materi induknya. “Detail harga, silakan kontak kami via ponsel, atau datang langsung ke penangkaran,” jawab Om Bayu. (d’one)
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.