Selama ini, burung puyuh lebih sering ditempatkan sebagai salah satu jenis hewan ternak. Sebagaimana ayam dan itik, puyuh dipelihara atau diternak untuk diambil daging maupun telurnya. Namun, siapa sangka, burung bersuara cepret-cepret itu ternyata juga makin popular dilombakan di beberapa daerah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bagi Anda yang belum pernah menonton kontes suara burung puyuh, berikut ini video yang diunggah Om Heri Ponk di youtube. Asyik juga kayaknya:
Ada satu lagi video suara burung puyuh, namun direkam di rumah dalam keadaan santai. Namun kita justru dapat mendengar suaranya secara lebih jelas. Video ini diunggah Om Khisbulloh Gunawan di youtube.
Kontes suara burung puyuh saat ini kerap digelar di beberapa daerah, antara lain Surabaya, Madura, dan Lombok (NTB). Pesertanya pun ramai, yang berasal dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Harga burung puyuh yang relatif terjangkau serta perawatannya yang tidak terlalu merepotkan membuat banyak orang makin tertarik untuk memeliharanya sebagai burung kontes.
Apabila Anda juga berminat memeliharanya, berikut ini tips memilih dan merawat puyuh agar rajin bunyi di kontes suara.
Bagaimanapun, puyuh bukanlah jenis burung kicauan sebagaimana kacer, murai batu, cucak hijau, dan sebagainya. Suaranya pun cenderung monoton, hanya cepret-cepret saja.
Namun, burung bertubuh bulat ini menjadi fenomena tersendiri di kalangan penggemarnya. Beberapa waktu lalu, kontes puyuh di Lombok bahkan menempati puncak teratas, mengungguli lomba-lomba kecial kuning yang sudah mulai tenggelam.
Cara memilih burung puyuh jantan
Untuk melombakan puyuh dalam sebuah kontes suara, dibutuhkan burung jantan dan rajin bunyi, dengan durasi lumayan panjang. Selain itu, puyuh harus memiliki mental yang sangat baik agar tidak demam panggung. Berikut ini cara membedakan puyuh jantan dan betina:
- Bulu-bulu dada pada puyuh jantan dan betina sama-sama berwarana coklat kemerahan. Namun puyuh betina memiliki corak motif garis dan bercak-bercak hitam, mulai dari bagian leher hingga dad. Adapun puyuh jantan rata-rata tidak memiliki corak alias polos.
- Suara puyuh jantan cenderung lebih panjang, kasar, dan keras ketimbang puyuh betina.
- Bobot badan puyuh betina umumnya lebih berat daripada puyuh jantan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pemilihan dan perawatan puyuh untuk kontes suara
Burung puyuh yang mau dikonteskan harus mendapatkan perawatan secara cermat, agar nantinya bisa tampil lebih maksimal. Sebagian puyuhmania memiliki tips-tips khusus dalam pemilihan puyuh kualitas lomba / kontes suara, yaitu:
- Pilih yang berjenis kelamin jantan, karena puyuh jantan memiliki suara yang kencang dan mampu bersuara lebih panjang.
- Pilih puyuh dari jenis lokal, karena puyuh yang berukuran tubuh lebih besar dinilai mudah lemas dan menurun staminanya, meski ada juga yang mudah gacor.
- Pilih puyuh yang lebih agresif, kepalanya selalu mendongak ke atas. Puyuh seperti ini diyakni lebih rajin bunyi.
Setelah mendapatkan burung yang diinginkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan perawatan secara tepat. Perawatan yang tepat dan teratur bisa menjadikan puyuh makin rajin bersuara. Anda juga perlu melatihnya supaya burung bisa bersuara dengan durasi lebih panjang.
Berikut ini tips perawatan puyuh untuk lomba:
- Rutin menjemurnya setiap hari, dengan durasi 15 – 60 menit. Penjemuran dapat membantu menghilangkan kutu pada bulu-bulunya, serta merangsang puyuh agar lebih rajin berbunyi.
- Mengumbar puyuh setiap beberapa hari sekali di tempat yang berpasir. Biarkan burung mandi pasir, karena bisa membantu menghilangkan stres.
- Mandikan burung seperlunya saja. Anda bisa melakukanmya cukup seminggu sekali.
- Simpan puyuh di tempat yang terang. Pada malam hari, berikan lampu di dekat kandangnya agar lebih rajin bunyi.
Selain menerapkan pola perawatan yang tepat dan teratur, pemberian pakan yang bergizi, serasi, dan seimbang juga bisa merangsang puyuh lebih rajin berbunyi.
Untuk pakan hariannya, banyak puyuhmania yang memberikan campuran voer ayam, milet putih dan beras merah. Pakan ini yang diberikan setiap pagi, siang, dan sore hari.
Adapun untuk pakan tambahan (extra fooding), Anda bisa memberikan serangga seperti ulat kandang dan jangkrik dalam porsi secukupnya.
Semoga bermanfaat.