Bagi sebagian orang, penampilan burung nuri kabare mungkin dianggap kurang menarik, bahkan cenderung mirip burung nazar si pemakan bangkai. Tetapi siapa sangka, spesies burung paruh bengkok (parrot) yang unik ini justru banyak diburu, karena bulu-bulunya memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Nuri kabare, burung parrot unik dari Papua.

Nuri kabare / pesquet parrot (Psittrichas fulgidus) sering juga disebut sebagai nuri elang atau nuri nazar. Inilah satu-satunya spesies anggota genus Psittrichas dari keluarga Psittrichasiidae. Burung paruh bengkok ini mempunyai ukuran tubuh sebesar burung gagak (panjang sekitar 46 cm), dengan bentuk paruh yang sempit dan runcing.

Bulu-bulu tubuhnya didominasi warna hitam, sedangkan bagian perut, tunggir, dan bercak pada sayapnya berwarna merah. Ciri khas burung unik ini adalah bertubuh tegap, berleher panjang, dan bentuk paruh mirip burung pemakan bangkai.

Penampilan nuri kabare jantan dan betina memiliki kemiripan. Tapi jika diperhatikan secara lebih cermat, terdapat perbedaan cukup mencolok, yaitu ukuran tubuh betina lebih kecil, dan adanya bercak merah di belakang mata pada burung jantan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Bercak/titik merah di belakang mata hanya dimiliki nuri kabare jantan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Burung nuri kabare hidup di hutan perbukitan dan kaki gunung di Papua dan Papua Nugini hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut (dpl). Mereka biasa terlihat dalam kelompok kecil saat mencari makanan berupa buah-buahan lunak seperti ara, mangga, dan lain-lain. Burung ini juga sering terlihat menyantap bunga dan nektar.

Berbeda dari spesies burung parrot lainnya, nuri kabare hanya memiliki sedikit bulu di atas kepalanya. Mungkin hal ini merupakan adaptasi dari kebiasaannya menyantap buah-buahan yang bergetah lengket. Bentuk kepalanya yang cenderung botak itu membuatnya dijuluki “nuri nazar”.

Ketika bersama kelompok kecilnya, nuri kabare sangat berisik. Suaranya berupa geraman keras yang parau, tidak berirama, namun bisa terdengar hingga jarak yang sangat jauh. Mereka umumnya berjalan dengan gaya melompat-lompat dan merangkak seperti halnya perilaku burung jenis paruh bengkok lainnya.

Meski tampak eksotis dengan penampilannya yang garang, nasib nuri kabare saat ini terbilang malang. Spesies ini banyak diburu karena bulu-bulunya yang bernilai ekonomi tinggi. Bulu-bulunya banyak digunakan sebagai hiasan kepala dan ornamen-ornamen yang khas.

Nuri kabare merupakan burung eksotis khas Papua yang tidak bisa ditemukan di wilayah dan negara lainnya. Saat ini kondisinya terancam punah. IUCN bahkan memasukkannya dalam daftar merah dengan kategori Rentan (VU).

Untuk melindungi kelestarian nuri kabare, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai spesies burung yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999.

Ya, itulah burung nuri kabare: tampangnya garang, nasibnya malang. Hanya kita, anak bangsa Indonesia, yang bisa menjaga keberadaan burung-burung langka dan dilindungi, dengan cara tidak memeliharanya, tidak menangkapnya, dan tidak memperdagangkannya.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.