Gantang perdana Jaratan BC di Jl Mantra RT 05 / RW 04 Desa Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Sabtu (20/8) lalu, berlangsung meriah. Para kicaumania membanjiri lokasi lomba. Mereka datang dari berbagai daerah, antara lain Suradadi, Slawi, Kedungbanteng, Pangkah, Kramat, Kota Tegal, dan sebagainya. Bahkan warga Desa Kemantran ikut menonton layaknya melihat konser musik.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Kami merasa senang dengan inisiatif anak-anak muda yang membuka tempat lomba burung kicauan. Ini kegiatan positif dan sangat layak kami dukung,” kata Om Arif, tokoh masyarakat setempat, yang merupakan pengurus Karang Taruna.
Jaratan BC didirikan oleh sekumpulan anak muda anggota Karang Taruna Kemantran yang selama ini bergiat memajukan desanya melalui kegiatan-kegiatan olahraga sepakbola dan keagamaan.
“Kami ingin Desa Kemantran maju melalui kegiatan-kegiatan positifnya. Syukur alhamdulillah, tatkala kami berencana mendirikan gantangan ini bulan Juli lalu, semua elemen masyarakat mendukungnya. Maka, hari ini, terwujudlah kegiatan latber Jaratan BC,” kata Om Arif selaku ketua bird club tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dalam dialektika Tegal, kosakata “jaratan” berarti kuburan / makam. Nama Jaratan BC diambil semata-mata untuk memudahkan sahabat kicaumania dalam menemukan lokasi gantangan yang memang bersebelahan dengan pemakaman umum. “Jadi, tidak ada maksud-maksud lain terkait nama Jaratan BC ini,” ujarnya.
Panitia membuka dua kelas, yakni Mega Bintang (tiket Rp 15.000) dan Bintang (Rp 10.000). Trofi kejuaraan disediakan untuk juara 1, 2, dan 3 di semua kelas, dengan syarat jumlah peserta minimal 16 per sesi.
“Kami juga membagikan doorprize menarik dalam setiap latber, berupa barang-barang yang berhubungan dengan burung dan pemiliknya,” kata Om Ardian, pelaksana latber/latpres Jaratan BC yang juga pemilik Kios Ardi Bird Farm yang berada di sekitar arena lomba.
Lovebird Dealova tampil keren
Latber perdana sore itu boleh jadi menjadi hari menyenangkan bagi Om Khotib, kicaumania asal Karangjati , Pangkah. Pasalnya, lovebird Dealova andalannya tampil keren sehingga meraih juara 1 dan 3 pada dua kelas yang diikutinya.
Lovebird Dealova terbaik di Kelas Bintang, mengungguli Ceribell koleksi Om Deni (Tarub) dan Bayi Ajaib milik Om Tomblo (Jatilawang Kramat).
Kelas Mega Bintang dimenangi lovebird Sniver besutan Om Teten (Padaharja), disusul Densus milik Om Aar (Kedokan Sayang) dan Dealova.
Kacer Marcopolo milik Om Tejo Suroso (Babakan) sukses memenangi Kelas Bintang. Posisi kedua dan ketiga ditempati kacer Casper besutan Om Iwan Pur (Jatilawang) dan Naruto milik Om Diva (Babakan Kramat).
Naruto juga moncer di Kelas Mega Bintang, dengan menempati urutan ketiga. Juara 1 dan 2 diraih burung di gantangan nomor 21 dan 32.
“Mohon maaf, untuk juara 1 dan 2 Mega Bintang, kami hanya bisa menuliskan nomor gantangan. Suasana begitu ramai, sehingga kami kewalahan mendata secara lengkap. Semoga ini tak terulang lagi dalam even berikutnya,” kata Om Ian selaku sekretaris Jaratan BC.
Kelas kenari, murai batu, serta cucak hijau hanya dimainkan sekali, karena waktu keburu maghrib. Kenari ST 12 milik Om Nurohim (Jatilawang) dan Si Putih kepunyaan Om Deni (Tarub) masing-masing meraih juara 2 dan 3. Jawara di kelas ini adalah kenari dengan nomor gantangan 15.
Om “Mantri” Setiawan (Babakan), kicaumania yang bekerja di Puskesmas Margadana Tegal, sukses bersama murai batu Natalia. Tampil kinclong, Natalia memuntahkan seluruh isian lagu andalannya dan meraih juara 1 mengalahkan Emon besutan Om Zidan (Mejasem).
“Ini kemenangan ketiga Natalia secara beruntun dalam satu pekan ini. Sebelumnya, Natalia juga menjuarai gelaran di Bahari BC Tegal dan Karpel BC Tarub,” ujar Om Setiawan.
Kelas cucak hijau dimenangi Bintang koleksi Om Kherudin (Kertaharja). Juara kedua diraih Dewa Ruci orbitan Om Chis (Padaharja).
Seusai latber, panitia dan tim juri yang dikomandani Om Apito Lahire ngumpul bersama untuk mengevaluasi kegiatan dan merancang rencana ke depan demi meningkatkan kualitas Jaratan BC. Evaluasi ini juga dihadiri oleh Om Sudarno (pembina gantangan) dan Abah Sugito (penasihat).
“Prinsipnya, kami menyerahkan sepenuhnya pengelolaan Jaratan BC kepada anak-anak muda. Jangan lupa minta bimbingan Om Apito dan Om Marja yang selama ini dipercaya gantangan lain untuk penjurian,” kata Om Sudarno.
Abah Sugito menyampaikan terimakasih kepada seluruh kicaumania yang telah berpartisipasi dalam gelaran perdana. “Mohon maaf kalau ada pelayanan yang kurang berkenan. Kami selalu menerima kritik dan saran yang membangun dari siapapun, demi kemajuan Jaratan BC,” pungkasnya. (Julis Nur Hussein)
Hasil Latber Jaratan BC Kramat (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.