Cendet / pentet termasuk salah satu jenis burung kicauan yang banyak digemari rekan-rekan kicaumania, karena memiliki suara kicauan lantang dan bervariasi. Namun, tidak sedikit kicaumania yang mengeluh karena cendetnya kerap berperilaku buruk, dan itu sulit disembuhkan atau dikenal dengan istilah “rusak”. Untuk mengatasi hal itu, berikut ini tips memulihkan kondisi cendet yang kerap berperilaku buruk.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Biasanya, cendet yang tidak memperoleh perawatan memadai dan jarang diberi pakan bernutrisi akan menampilkan perilaku buruk seperti sangat liar, gemar mencabuti bulunya sendiri, sering salto, jarang bunyi, bahkan bisa menjadi sangat manja / miyik.
Kalau semua perilaku buruk itu ditemukan pada seekor cendet, para kicaumania akan menyebutnya sebagai burung yang sudah “rusak”, karena sulit sekali untuk disembuhkan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Sebenarnya tak ada istilah “tidak bisa disembuhkan”. Melalui penanganan yang tepat, burung yang sudah rusak itu masih berpeluang untuk dikembalikan ke kondisi normal, meski dibutuhkan waktu dan kesabaran.
Berikut ini beberapa tips untuk memperbaiki kondisi cendet yang kerap berperilaku buruk.
1. Memanfaatkan kandang aviary
Memulihkan kondisi cendet yang gemar berperilaku buruk bisa diatasi dengan memanfaatkan kandang berukuran luas seperti kandang aviary atau umbaran sebagai tempat tinggal sementara.
Jika menggunakan kandang aviary, maka pasanglah dua buah tenggeran yang diposisikan di dekat lantai dan bagian tengah kandangnya. Posisi kedua tenggeran yang berjauhan seperti itu bisa membuat burung makin aktif dan bisa membantunya mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruknya, terutama salto.
Kalau menggunakan kandang umbaran (polier), Anda juga perlu memasang dua tenggeran yang diletakkan dalam jarak berjauhan, pada posisi dekat dengan lantai kandang jauh dari atap). Posisi tenggeran yang jauh dari atap juga dapat mencegah cendet melakukan kebiasaan saltonya maupun kebiasaan buruk lainnya.
Setelah memasang dua tenggeran pada posisi tersebut, langkah berikutnya adalah menempatkan cepuk pakan dan air minum pada jarak yang berjauhan. Cepuk pakan dan air minum bisa ditempatkan di dekat tenggeran pertama dan kedua. Karena jarak antarcepuk berjauhan, maka cendet lebih sibuk dan aktif, sehingga melupakan kebiasaan-kebiasaan buruknya itu.
2. Memberikan pakan secara tepat
Selama masa terapi, cendet harus mendapat asupan pakan secara tepat, terutama yang mengandung kadar protein tinggi (misalnya voer lele / ayam). Selain itu, berikan pakan tambahan secara rutin, terutama jangkrik, kroto, dan ulat hongkong.
Untuk membantu mempercepat proses pemulihannya, cendet bisa diberikan pakan hidup alaminya seperti burung kecil, orong-orong, kadal kecil, dan sebagainya. Memberikan pakan yang dibutuhkan diharapkan dapat membantu mengurangi sifat liarnya dan membuat burung menjadi lebih cepat jinak.
3. Memandikan hingga basah kuyup
Selama masa penyembuhan di dalam kandang aviary / umbaran, jangan lupa memandikan burung secara rutin. Mandikan cendet hingga basah kuyup dengan cara disemprot atau menggunakan bak mandi yang diletakkan dalam kandang yang digunakan. Memandikan burung hingga basah kuyup bisa membantu mengurangi perilaku buruknya seperti salto, dan juga membuatnya lebih cepat jinak.
4. Mengamati perilakunya
Setiap beberapa minggu sekali, Anda bisa mengamati perkembangan perilaku cendet. Jika setelah melewati masa 1-2 minggu ditemukan perkembangan yang berarti, misalnya burung menjadi lebih jinak, jarang salto dan tidak miyik, maka sudah waktunya Anda memindahkannya ke sangkar harinnya, sambil tetap dipantau kondisinya.
Namun apabila kondisi burung relatif tidak berubah dan masih berperilaku buruk, maka itu artinya sudah waktunya bagi Anda untuk mempertimbangkan mencari penggantinya yang lebih berkualitas.
5. Perawatan setelah masa terapi
Setelah kondisi cendet berangsur-angsur normal dan tidak menampilkan perilaku buruknya, pindahkan burung ke ke dalam sangkar hariannya. Untuk mencegah perilaku buruknya muncul kembali, maka perawatan yang tepat dan teratur harus dilakukan, antara lain:
- Gunakan sangkar harian dengan ukuran yang disesuaikan, dalam arti tidak terlalu sempit maupun terlalu luas.
- Berikan satu tenggeran dulu. Beberapa hari kemudian, baru ditambah satu tengeran lagi dengan posisi saling menyilang.
- Rutin memberikan pakan tambahan / extra fooding (EF), terutama kroto, jangkrik, atau ulat hongkong.
- Seminggu sekali, burung diberi pakan hidup alami seperti orong-orong, kadal, atau serangga lainnya.
- Rutin memandikan burung setiap hari, termasuk terapi mandi malam.
- Melakukan pemasteran untuk merangsang burung lebih rajin berbunyi.
- Sebelum kondisinya benar-benar pulih, selama 1 minggu jauhkan cendet tersebut dari burung sejenis. Setelah itu, baru diberikan pelatihan dengan cara ditempel dengan burung cendet lain yang gacor.
Demikianlah tips mengatasi kondisi cendet yang kerap berperilaku buruk. Jika dirawat secara teratur dan penuh kesabaran, cendet pun berpeluang kembali ke kondisi semula, bahkan dengan penampilan yang lebih baik dan bisa membanggakan majikannya.