Belum genap setahun Om Pama Jirga turun ke arena lomba burung kicauan, terutama di kelas kacer. Namun namanya dan klub yang dibelanya (Panser BC Tangerang) sering terpajang pada daftar juara, melalui prestasi Hitler dan Vinyales. Kedua kacer ini bakal makin diperhitungkan di Jabodetabek.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain kacer Hitler dan Vinyales, Om Pama Jirga masih memiliki enam ekor kacer. Hebatnya, seluruh jagoan ini dirawatnya sendiri di sela-sela kesibukannya sebagai notaris.
“Kecuali kacer Gibernau yang sekarang sedang mabun, dan saya titipkan kepada Om Lucky, rekan sekaligus mentor saya di dunia burung kicauan,” ujarnya kepada omkicau.com.
Meski termasuk pendatang baru, Om Jirga kini mulai diperhitungkan para pemain lainnya. Pasalnya kacer Hitler sudah mampu menjuarai even-even besar di wilayah Jabodetabek, seperti Batavia Cup 2 di Tangerang (14/8) dan moncer pula di Piala Tangerang Raya (28/8).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berikut ini beberapa prestasi yang diraih kacer Hitler sejak Februari hingga akhir Agustus 2016:
EVEN | TANGGAL | JUARA |
Danyon Cup Prabu Kiansantang, Sumedang | 21 Feb 2016 | 6 |
Bumi Indah Cup (Batavia Ent), Tangerang | 27 Mar 2016 | 3 |
Rusun BCI Jakarta | 16 Jun 2016 | 2 |
Belimbing Enterprise, Jakarta | 28 Jun 2016 | 1 |
Kumbang Enterprise, Jakarta | 30 Jul 2016 | 3 |
Piala Danrem 052/WKR, Tangerang | 07 Agt 2016 | 3 |
Batavia Cup 2, Tangerang | 14 Agt 2016 | 1 |
Rusun BCI, Jakarta | 21 Agt 2016 | 1 |
Piala Tangerang Raya, BSD | 28 Agt 2016 | 3, 5 |
Sama seperti pemiliknya, kacer Hitler dan Vinyales juga termasuk pendatang baru. Bedanya, Hitler sudah beberapa kali mengikuti even besar, sedangkan kacer Vinyales lebih sering diturunkan dalam latpres maupun even lokalan.
Berikut ini beberapa prestasi yang diraih kacer Vinyales:
EVEN | TANGGAL | JUARA |
Belimbing Enterprise, Jakarta | 04 Feb 2016 | 1, 1 |
Belimbing Enterprise, Jakarta | 25 Feb 2016 | 1 |
Belimbing Enterprise, Jakarta | 20 Mar 2016 | 1 |
Rusun BCI, Jakarta | 03 Apr 2016 | 1, 1 |
Belimbing Enterprise, Jakarta | 05 Mei 2016 | 1, 1 |
Rusun BCI, Jakarta | 05 Jun 2016 | 1, 2 |
Bumi Indah, Tangerang | 25 Jun 2016 | 3 |
Rusun BCI, Jakarta | 30 Jun 2016 | 2 |
Citra Raya Kota Berkicau, Tangerang | 16 Jul 2016 | 1 |
Rusun BCI, Jakarta | 24 Jul 2016 | 3 |
Rusun BCI, Jakarta | 31 Jul 2016 | 2, 3 |
Rusun BCI, Jakarta | 11 Agt 2016 | 1, 2 |
Rusun BCI, Jakarta | 14 Ag 2016 | 2 |
Rusun BCI, Jakarta | 18 Agt 2016 | 3 |
Rajawali S3 BC, BSD Tangsel | 04 Sep 2016 | 1, 2 |
Om Pama Jirga memang lebih senang merawat sendiri jagoannya, karena ada kepuasan batin yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, terutama ketika burung hasil rawatannya masuk daftar juara.
“Apalagi saya memeliharanya dari nol, burung rumahan biasa. Bisa menjadi juara di even pinggiran pun sudah memuaskan batin saya,” jelasnya.
Meski kacer Hitler dan Vinyales memiliki kualitas yang sama-sama bagus, Om Pama Jirga melakukan pembagian tugas untuk keduanya. Hitler khusus diturunkan dalam even lomba, sedangkan Vinyales dalam even latpres.
Kacer Hitler yang lebih senior memiliki kinerja yang maksimal. Sejak awal digantang langsung kerja hingga akhir penjurian. Speed juga bagus, dengan senjata andalan berupa tembakan tonjolan terdiri atas suara isian burung cililin, serindit, rambatan, perenjak, burung gereja tarung, dan jalak.
Perawatan kacer Hitler terbilang standar dan sederhana. Setiap pagi, kerodong dibuka dan burung dianginkan sebentar di teras.
Setelah itu mandi dan langsung dijemur selama 30-60 menit, sambil diberi extra fooding (EF) berupa jangkrik sebanyak 9 ekor, tanpa kroto. “Hitler memang tidak menyukai kroto. Sore harinya, burung kembali diberi 9 ekor jangkrik,” jelas Om Pama Jirga.
Meski kacer termasuk kategori burung fighter, Hitler setiap hari hanya ditempatkan dalam sangkar harian. Burung ini tak mengenal kandang umbaran, namun penampilannya tetap sangar.
Dalam waktu dekat, Om Pama Jirga akan mengorbitkan dua kacernya ke even besar, yakni kacer Baros dan Gibernau. Kini keduanya masih dalam proses pematangan, terutama Gibernau yang harus menunggu masa mabungnya rampung. (d’one)