Tak sia-sia Om Arief Evo (Azira SF) ngeluruk dari Brebes ke Gantangan Jaratan BC di Jalan Mantra RT 05 / RW 04, Desa Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Gaco orbitannya, lovebird Ababil, sukses meraih double winner dalam latber burung berkicau di gantangan tersebut, Sabtu (15/10).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Karena sukses menjuarai dua kelas, Om Arief Evo pun mendapat bonus dari panitia penyelenggara, berupa uang pembinaan sebesar Rp 150.000.
Lovebird Ababil mengawali kemenangannya dengan meraih koncer mutlak di Kelas Mega Bintang. Juara 2 dan 3 diraih lovebird Fortuner besutan Om Apriliyanto (Suradadi) dan Tiwy milik Om Yhonie (DMT Tegal).
Gelar kedua diraih Ababil di Kelas Bintang, mengungguli lovebird Charox besutan Mr King (DKT Team) serta Mega Putri milik Om Teddy (Kepandean Dukuhturi).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada kedua kelas tersebut, LB Ababil tampil sangat gacor, dengan durasi ngekek 30-35 detik sebanyak 8 kali di setiap sesinya. Saat ngekek, Ababil selalu menggigit jeruji sangkar. “Gaya khas Ababil memang seperti itu. Jika ngekek tidak menggigit jeruji sangkar, bunyinya akan pendek,” kata Om Arief Evo.
Satu kelas lagi, Favorit, dimenangi lovebird Chelsea koleksi Om Supri (Maribaya) yang mengungguli Nok Ipeh kepunyaan Om Ary (Jakwir Team).
Selain membuka tiga kelas lovebird dewasa, panitia juga membuka dua kelas lovebird baby / balibu (bawah lima bulan). Panitia Jaratan BC menyebutnya Kelas Lovebird Paud, mengacu pada pendidikan anak usia dini.
“Kelas Paud baru kita buka hari ini, bahkan dua sesi, mengingat animo lovebird mania sangat tinggi,” ungkap Om Arif, ketua Jaratan BC.
Lovebird Kraken orbitan Om Zikin (Jakwir Team) tampil sebagai juara Kelas Paud Mega Bintang, unggul atas Kimos milik Om D-yan (Sunda SF). Gaco belia ini juga moncer di Kelas Bintang, meski bertengger di peringkat ketiga. Juara 1 dan 2 diraih lovebird Pluru koleksi Om Mantri Setiawan (Babakan) dan Merlyn milik Om Dede Lesmana (Kemantran).
Namun kemenangan Pluru “digugat” para peserta Kelas Paud lainnya. Sebab, umur lovebird ini diduga lebih dari 5 bulan. Panitia kemudian meminta Om Mantri Setiawan, pemilik LB Pluru, untuk menghadirkan burung tersebut di hadapan tim Juri dan para peserta lainnya.
Tim Juri yang diwakili Om Bambang Koco berkesimpulan, lovebird Pluru berumur lebih dari 5 bulan, terlihat dari bentuk paruh dan ketebalan alis yang melingkari kelopak mata. Om Ardian (ketua pelaksana) kemudian memutuskan mendiskualifikasi kemenangan LB Pluru. Namun Om Mantri menolak keputusan ini.
“Ya, kami diskualifikasi kemenangan Pluru, karena umurnya melampaui ketentuan. Tapi daripada ribut-ribut dengan pemilik, akhirnya kami mengalah. Peserta lain pun memakluminya,” ungkap Om Ardian.
Burung lain yang tampil menawan adalah cucak ijo Golem milik Om Kasnawi (KNTB Tegal). Burung ini terbaik di Kelas Bintang, dan juara 2 Kelas Mega Bintang. Peringkat pertama dan ketiga pada kelas ini ditempati Raja Gedang milik Om Ari (Karang Mulya) dan CAA 35 milik Om Sasmito (Tegal).
Om Kasnawi sejatinya pemain konin. Tapi karena tidak ada kelas konin, dia datang ke Jaratan BC membawa cucak ijo Golem. “Kami sengaja datang untuk bersilaturahmi dengan teman-teman di Jaratan BC, sekaligus survei lokasi kalau-kalau teman-teman koninmania ingin meramaikan gantangan ini,” kata Om Kasnawi.
Kacer Komeng dan Insulin harus berbagi gelar juara. Komeng, gaco milik Om Rehendi (Larangan), menjuarai Kelas Mega Bintang. Adapun kacer Insulin besutan Om Agus (Kemantran) terbaik di Kelas Bintang.
Sayangnya, kelas murai batu dan pleci hari itu tidak bisa dimainkan, karena jumlah peserta kurang dari tiga ekor burung. Adapun kenari dimainkan sekali, dan dimenangi Hanken andalan Om Tahrul Umar (Maribaya), disusul kenari Bung Rasta milik Om Arief Evo dan Bilqis kepunyaan Om Fani (Larangan). (Julis Nur Hussein)
Hasil Latber Jaratan BC Kramat (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.