Indonesia masuk peringkat empat besar dunia dalam hal kekayaan jenis burung. Bahkan banyak sekali jenis burung di Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara lain, misalnya parotia foja (Parotia berlepschi). Burung endemik Papua ini memiliki tarian yang unik dan menawan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung parotia foja / bronze parotia (Parotia berlepschi) memiliki panjang tubuh sekitar 25 – 26 cm. Bulu-bulu di tubuhnya didominasi warna hitam dengan leher atas dan mantel dibalut bulu-bulu berwarna cokelat kekuningan. Di belakang mata kanan dan kirinya terdapat 3 ornamen bulu yang memanjang seperti antena.
Bagian sisi tubuhnya berwarna kehitaman, tetapi ada bulu putih yang memanjang. Jambul depan agak pendek dengan ujung berwarna putih keperakan. Tenggorokan bagian depan mempunyai bulu-bulu yang berkilau hijau kekuningan.
Burung betina dapat dibedakan dari penampilan dan warna bulu di tubuhnya. Parotia foja betina umumnya memiliki bulu berwarna cokelat pucat dengan corak kepala berwarna putih, memanjang hingga belakang mata. Tubuh bawah berwarna abu-abu bergaris.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Salah satu “burung sorga” atau Birds of Paradise ini merupakan burung endemik Papua, karena hanya ditemukan di Pegunungan Foja, Papua Barat. Mereka mendiami kawasan hutan pegunungan bagian tengah, hutan sekunder, serta bekas-bekas tegalan yang berada dalam wilayah penyebarannya.
Di luar musim kawin, parotia foja adalah burung soliter; sering sendirian ketika mencari makanan berupa buah dan serangga pada tajuk atas pepohonan. Musim kawin berlangsung sekitar September – Oktober, dan pada saat itulah burung ini akan menunjukkan tarian uniknya.
Parotia foja termasuk burung dengan tipe perkawinan poligini, di mana burung jantan mengawini beberapa betina. Pada musim kawin, pejantan akan mengunjungi kawasan yang biasa digunakan untuk pamer tarian dalam rangka menarik perhatian burung betina. Di tempat ini juga terdapat sebuah batang pohon tumbang yang akan berfungsi sebagai panggungnya.
Sebelum beraksi, burung jantan akan membersihkan panggung dari semak-belukar yang menjalar di batang pohon tersebut. Selanjutnya si jantan akan melapisi lantai panggung dengan jamur-jamur yang berbentuk mirip perakaran.
Burung betina mengamati tarian pejantan dari cabang melintang yang berada tak jauh dari panggung. Jika tertarik, betina akan mengajak burung jantan untuk melangsungkan perkawinan. Dalam beberapa kali tarian, burung jantan bisa melakukan perkawinan dengan beberapa burung betina. Setelah perkawinan, burung betina akan membangun sarang dan membesarkan anak-anaknya sendirian .
Berikut ini video tarian unik burung parotia foja untuk memikat betinanya:
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.