Cucak hijau Gambang Suling (GS) dan kacer Laras Ati meraih double winner / nyeri juara 1 dalam Latpres Ceria Ronggolawe di Lapangan Brimob Pati, Minggu (6/11). Ini merupakan agenda rutin Ronggolawe Nusantara DPC Pati, yang saat ini dipimpin Om Yoyox Grag-Greg.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Latpres Ceria Ronggolawe kita gelar setiap awal bulan. Adapun latber diadakan setiap hari Rabu,” tutur Om Yoyox Grag-Greg.
Meski hanya membuka tiga kelas yang terdiri atas 15 sesi, pesanan tiket cukup fantastis, tembus 600-an lembar. Itu berarti setiap sesi rata-rata berisi 40 gantangan, bahkan tiga kelas lovebird diikuti 65-72 ekor burung.
Peserta latpres datang dari berbagai daerah di Kabupaten Pati, Kudus, Rembang, dan sekitarnya. Latpres mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Cabang Pati.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Para sponsor juga memberikan aneka doorprize di sela-sela lomba, sehingga waktunya lebih efisien dan doorprize bisa terdistribusi lebih merata.
Lokasi lomba yang adem dan strategis membuat para peserta betah mengikuti seluruh rangkaian acara. Kendati cuaca sedikit mendung, lomba berjalan lancar sejak awal hingga rampung.
“Saya selaku ketua Ronggolawe Nusantara DPC Pati mengucapkan terimakasih atas antusias rekan-rekan kicaumania yang telah meramaikan even ini. Salut atas kekompakan seluruh kru panitia latpres, juga ide-ide segar dan inovatif mereka yang langsung diaplikasikan di lapangan, sehingga tujuan kita memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta bisa terwujud,” ungkap Om Yoyox Grag-Greg.
Cucak hijau Gambang Suling (GS) menjadi salah satu bintang lapangan dalam latpres kali ini. Jagoan Om Nunu (1945 SF) ini menyapubersih dua kelas yang dilombakan. Di Kelas Bintang, GS mengungguli Bento orbitan Andromeda (Rembang) dan Yakuza Jr besutan Om Anang Ragil (ABF Team).
Penampilan GS juga tetap stabil di Kelas Sejati, sehingga gelar juara pertama kembali diraihnya. Urutan kedua dan ketiga ditempati cucak hijau Sondor orbitan Om Kiki (Juwana) dan Yakuza Jr.
“GS sempat vakum selama empat bulan terakhir, karena ada sedikit trouble saat menyetingnya. Setelah pulih, hari ini untuk kali pertama kita mainkan lagi, dan sukses meraih double winner,” ujar Om Nunu.
Sebelum trouble, cucak ijo GS sudah sering menang dalam even-even di wilayah sekitar Pati dan Kudus. Burung ini mengandalkan isian yang didominasi suara tengkek dan kapas tembak.
Hasil nyeri juga diraih kacer Laras Ati besutan Om Jefri (Tayu). Gaco ini menjuarai Kelas Bintang, unggul atas Law3 orbitan Om Eko / Kebo (GG Team) dan Bagong milik Om Ari (Trangkil). Kelas Sejati juga sukses dimenanginya, mengaahkan Law3 dan Rindiani orbitan Om Yoyok (Alugoro).
Lovebird menjadi kelas paling ramai, karena hampir semua kelas full gantangan. Di Kelas Lovebird VIP A, LB Bedjo orbitan Om Aad (Gunung Bedah) tampil sebagai jawara, disusul Bejo koleksi ATM Pati BF serta Sutra milik Mlati BC (Duta KLC).
Kelas VIP B dimenangi lovebird JBT orbitan Om Tresno (One Blood BC), unggul atas Sugali milik Om Ragil (Kudus) dan Egg Duck orbitan Om Rozak (Duta TLC). Lovebird Bento besutan Om Jack (Bento SF) terbaik di Kelas Bintang, mengalahkan Egg Duck dan Sutra.
One Blood BC tergolong klub baru di Pati, namun memiliki lovebird JBT yang cukup tangguh. Tim ini juga sudah kerap berprestasi dalam beberapa even latber dan latpres di seputaran Pati, misalnya di gelaran Joyokusumo dan Sendangsani.
Lovebird JBT sudah lama vakum. Sebelumnya, JBT hidup berkoloni bersama beberapa lovebird lainnya. Om Tresno pernah mencoba menjadikannya sebagai calon indukan, namun belum maksimal.
“Setelah berjuang selama dua tahun, akhirnya kita bisa menemukan settingan yang tepat, dan akhirnya bisa menjadi jawara,” ungkap Om Tresno.
All’In Squad moncer bersama cendet Danger
Kelas cendet menjadi ajang bergengsi dalam latpres ini. Di Kelas Bintang, cendet Danger milik Om Gerry (All’ In Squad) tampil sebagai jawara, mengalahkan Stay Cool orbitan Om Adit / Wawan (ABF Team) dan Tecate besutan Om Yono BTL (Andromeda SF).
Stay Cool kemudian menjadi yang terbaik di Kelas Sejati, disusul Chili Dog besutan Om Agung Ky (All’In Squad) dan Mbah Rono jagoan Om GT (Kanigoro BC).
Om Gerry, punggawa All’In Squad dan motor PCC Pati, cukup puas melihat penampilan cendet Danger. Burung ini punya keistimewaan speed rapat, nagen, serta pukulan yang tembus dan kerap menyurutkan mental lawan-lawannya. Tak heran jika Danger kerap menjuarai even lokal, regional, bahkan nasional.
Sejak dulu, Om Gerry dikenal sebagai pemain kawakan dengan spesialis cendet sejak. “Saya main cendet sejak tahun 1998, ketika masih duduk di bangku SMP. Saat itu pula langsung jadi pemain lomba,” ujar Om Gerry yang kini juga dipercaya menjadi juri lomba burung kicauan di kawasan timur pantura Jateng. (neolithikum)
Hasil Latpres Ceria Ronggolawe Pati (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.