Banyak calon peternak / breeder yang mengalami kesulitan ketika menangkar burung. Permasalahan yang muncul sangat beragam, misalnya telur infertil, burung tidak kunjung kawin, atau salah satu burung terlalu agresif terhadap pasangannya. Penyebabnya juga beragam, salah satunya adalah burung jantan dan betina dalam kondisi birahi yang bersamaan. Untuk mencegah kejadian tersebut, berikut ini tips mengatur birahi burung di kandang ternak.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Untuk urusan perkawinan, unggas berbeda dari ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Pada ternak ruminansia dikenal istilah masa estrus (birahi) yang datang secara periodik tergantung jenis hewan.
Namun pada unggas seperti ayam, itik, burung kicauan, merpati, dan perkutut tidak dikenal masa estrus. Unggas jantan akan mengawini betina, ketika dia menginginkannya alias dalam kondisi birahi. Tetapi ketika unggas betina dalam kondisi birahi, dia akan menolak dikawini dengan cara melarikan diri atau menjauh dari kejaran si jantan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Karena itulah, dalam penangkaran burung kicauan, perkawinan hanya akan terjadi apabila burung jantan maupun betina sama-sama dalam kondisi birahi.
Apabila salah satunya tidak birahi, perkawinan akan sulit terjadi, bahkan sering terjadi aksi pembantaian terhadap pasangannya sendiri. Pada lovebird, misalnya, burung betina sering menghajar burung jantan. Pada murai batu, si jantanlah yang lebih sering berlaku agresif, meski ada juga murai betina yang menyerang murai jantan.
Berikut ini beberapa problem yang seringkali muncul ketika burung betina dan burung jantan dalam kondisi birahi yang tidak sama:
- Ketika burung betina dalam kondisi birahi, sedangkan jantan tidak birahi, maka tidak akan terjadi perkawinan. Meski demikian, burung betina tetap akan bertelur, meski yang dikeluarkannya dari kloaka adalah telur gabuk (infertil) alias tidak dibuahi sel sperma pejantan.
Telur infertil tetap akan dierami, meski sampai kapan pun tak akan pernah menetas. Hal ini tentu membuang-buang waktu, dan banyak penangkar yang tak mengetahuinya jika tidak rajin melakukan peneropongan telur (egg candling). - Burung betina yang birahi, namun tidak dikawini burung jantan, terkadang menunjukkan perilaku “merusak”. Misalnya mengacak-acak sarangnya, meski biasanya akan menata kembali hingga rapi, atau membuang telur yang dieraminya.
- Ketika burung jantan dalam kondisi birahi, sedangkan betina tidak birahi, maka akan terjadi pemberontakan saat si jantan hendak mengawininya. Akibatnya, salah satu di antaranya akan berlaku agresif. Bahkan sangat dimungkinkan kedua burung akan bertindak agresif, saling serang, sampai salah satunya tewas.
- Kasus over birahi (OB) juga dapat terjadi pada pasangan induk di kandang penangkaran. Kalau burung jantan mengalami OB, maka dia rentan stres dan merasa tak nyaman berada sekandang dengan pasangannya. Pada burung betina, kondisi OB dapat memicu terjadinya egg binding yang dapat membahayakan dirinya.
Untuk mencegah dan mengatasi kondisi birahi yang tidak bersamaan waktunya, diperlukan pengaturan birahi agar burung jantan dan betina bisa berada dalam kondisi breeding (siap kawin). Salah satu caranya adalah memberikan pakan berprotein tinggi. Selain itu, Anda juga dapat menerapkan beberapa panduan berikut ini, berdasarkan jenis burung yang diternak.
1. Mengatur birahi burung kenari
- Untuk mengatur birahi burung kenari yang sedang diternak, Anda harus rajin melakukan penjemuran setiap hari.
- Pemberian pakan tambahan / extra fooding (EF) secara teratur juga bisa membantu kenari jantan dan betina dalam kondisi siap kawin, misalnya telur puyuh rebus, buah apel, dan sayuran hijau.
2. Mengatur birahi burung paruh bengkok, termasuk lovebird
- Beternak burung paruh bengkok (parrot), termasuk lovebird, harus dilakukan dengan penuh perhatian, serta teliti. Apalagi penampilan burung jantan dan betina hampis sama.
- Untuk meningkatkan birahi lovebird dan jenis parrot lainnya, Anda juga harus rutin melakukan penjemuran, serta memberikan EF yang tepat seperti biji kuaci, jagung muda, kangkung, tauge, dan sebagainya.
3. Mengatur birahi pada burung pemakan serangga
- Mengatur birahi pada burung pemakan serangga seperti kacer, jalak suren, dan murai batu dapat dilakukan dengan memberikan pakan tambahan berprotein tinggi, misalnya jangkrik.
- Jangkrik diberikan dalam takaran lebih banyak daripada biasanya. Jika selama ini si pejantan terlihat kurang birahi dibandingkan burung betina, maka pemberian jangkrik untuk jantan harus lebih banyak. Begitu pula sebaliknya.
Untuk meningkatkan peluang terjadinya kondisi birahi yang hampir bersamaan pada induk jantan dan betina, Anda bisa memberikan BirdMature yang sudah dibuktikan oleh ribuan penangkar burung di Indonesia.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Ooohhh… baru tau saya,
thanks yah sharingnya.