Murai batu Sarno dan lovebird Gombloh, keduanya andalan H Fitri BKS (Samarinda), menjadi bintang lapangan dalam lomba burung berkicau Piala Jogja Istimewa. Dalam even nasional yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Jalan Raya Janti Jogjakarta, Minggu (18/12), Sarno dan Gomblong masing-masing meraih kemenangan quattrick (4 kali juara 1 ) dan hattrick (3 kali juara 1).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Murai batu Sarno yang sehari-hari dirawat Om Teddy BKS di Jogja tampil sangat meyakinkan. Turun empat kali, gaco lawas Om Fitri ini selalu meraih juara pertama, termasuk kelas utama Kraton yang berhadiah Rp 5 juta plus bonus Rp 5 juta.
Di kelas tersebut, MB Sarno mengungguli Agnes milik Om Willy Tegal dari B16 / Duta Valentine, serta Blangkon besutan Mr Triz (Grobag SF). Gelar kedua diraih Sarno di Kelas Malioboro, disusul Bintang Jogja milik Puji Rinja (Duta Valentine) dan Blangkon.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kedigdayaan Sarno terus berlanjut. Kelas Prambanan dan Merapi juga dimenanginya, menyingkirkan murai batu Mick Jagger besutan Om AA / Faim (GRBC Cepu) dan Ontang-Anting andalan Om Yudi BF (Handayani BC Gunungkidul) yang menempati posisi runner-up.
Satu kelas lainnya, Ebod Strong, dimenangi murai batu PPL Junior milik Bank Us (JI Paris). Burung ini mengungguli Samuray orbitan H Astono (B16 / Duta Valentine) dan Gajah Mada besutan Om Hamid / Om Andi (Selokan SF).
Kejutan besar terjadi pada kelas lovebird yang dimainkan tujuh sesi. Lovebird Gombloh andalan Om Fitri BKS yang sehari-hari dikawal Cak Safiri mengungguli sejumlah lovebird papan atas di Indonesia.
Ya, even ini juga diikuti lovebird Kusumo milik H Sigit WMP (WMP SF Klaten), Awe We andalan Om Indra Andong (Fitri BKS Samarinda), Arnold orbitan Om Aji Kulonprogo (B 37 AWI Team), Kampret milik si kembar Giva / Gevi (Pejuang Kampret), hingga Kembang Goyang milik Om Firdaus, juga dari Pejuang Kampret.
Gombloh bahkan meraih gelar juara 1 terbanyak, yaitu tiga kali. Di Kelas Malioboro, burung ini tidak terkalahkan lawan-lawannya. Juara kedua diraih Awe We, disusul lovebird Marongge milik Om Adek / Om Taqim Gayo (Selvas BC), dan Kampret.
Gombloh juga terbaik di Kelas Merapi A, mengalahkan lovebird Arnold, Kusumo, Kampret, serta Awe We. Hattrick pun diraih Gombloh setelah menjuarai Kelas Ebod Strong. Peringkat 2-4 masing-masing ditempati Awe We, Arnold, dan Kusumo.
Secara keseluruhan, lovebird Gombloh dalam even akbar ini mampu meraih juara 1, 1, 1, 2, 3, dan 5. Sebelumnya, burung ini juga pernah moncer dalam beberapa even besar seperti Presiden Cup IV di Senayan Jakarta (2/10; juara 4 dan 7) serta Piala Indonesia di Cibubur (20/11; juara 1, 1, 2, 3, 4).
Selain Gombloh, bintang lapangan lainnya adalah lovebird Arnold milik Om Aji Kulonprogo. Lovebird yang pernah ditawar Ketua DPRD Kabupaten Magelang dengan mahar Rp 280 juta (namun ditolak) ini sukses menjuarai kelas utama Kraton, mengalahkan Kampret dan Cinderella milik Om Andi Afnan dari Brayo SF.
Arnold juga tidak terkalahkan di Kelas Merapi B, mengungguli Gombloh dan Awe We. Dalam gelaran Piala Jogja Istimewa, lovebird Arnold sukses meraih juara 1, 1, 2, 2, 2, 3, dan 6. Artinya, Arnold yang mengikuti semua (7) kelas selalu masuk daftar juara dan di peringkat atas.
Dua gelar lainnya masing-masing dimenangi lovebird Awe We dan Kembang Goyang. Awe We unggul di Kelas Prambanan B, menyingkirkan Arnold, Gombloh, Woyo-Woyo milik Om Onie PG (Pekalongan Team), Kampret, dan Kusumo. Pada sesi lainnya, Awe We meraih juara 2, 2, 3, 5, dan 6.
Lovebird Kembang Goyang berjaya di Kelas Prambanan A. Gaco milik Om Firdaus (Pejuang Kampret) ini mengalahkan Arnold, Kusumo, Angkasa milik H Mansur (Duta Valentine), Gombloh, dan Awe We.
Cucak hijau Gareng tampil mentereng. Menghadapi lawan-lawan tangguh seperti New Ferrari milik Om Rudy NRS (Duta Pasundan), serta Rimba Sakti dan New Bilqis koleksi Fitri BKS, Gareng tak keder sedikit pun.
Alhasil, gaco besutan Om Ikhwan MS (Pemalang SF) ini sanggup meraih double winner. Kelas Merapi berhasil dimenanginya, disusul New Ferrari, Bezita milik Om Q-Ong Manahadap (Duta Valentine) dan New Bilqis.
Gelar kedua diraih cucak hijau Gareng di Kelas Ebod Strong, mengalahkan Rimba Sakti serta Rock Lee koleksi Bimo Birdshop (Modalan Jogja).
Tapi cucak ijo New Ferrari dan New Bilqis tetap mampu menunjukkan kehebatannya. Bahkan New Ferrarri terbaik di Kelas Malioboro (sesi utama untuk cucak hijau), mengungguli Rimba Sakti. Adapun New Bilqis memenangi Kelas Prambanan.
Fitri BKS mendominasi kelas kenari. Beberapa gaconya meraih juara 1, yakni Kaisar Jepang, Sydney, dan Begundal A. Ketiganya menjuarai kelas standar kalitan yang dimainkan empat sesi. Satu sesi lain dimenangi kenari RI Satu besutan Om Anton / Vincent (Duta Plaza Cup).
Dua kelas standar umum dimenangi burung yang berbeda, masing-masing kenari The King milik Om Penyo (KYB SF) dan King kepunyaan Om David (DBS).
Om Rudy Honda (Temanggung All Star) sukses bersama anis merah Trisula yang nyeri juara 1. Trisula menjuarai Kelas Merapi A, mengalahkan Red Baron milik Gus Wier (Pacitan) dan Soluna kepunyaan Om Sulis (Godean).
Kelas Ebod Strong juga dijuarai Trisula, diikuti Soluna di posisi kedua. Kelas Merapi B dikuasai anis merah Ronggeng besutan Om Wihan / Om Heri (Waris LBF), disusul Red Selanos andalan Om Teguh Wahyudi (Argomulyo) dan Exectutor milik AW Bali (Solo).
Cendet Barakuda milik Om Arik Kandidat (Kandidat SF Pacitan) menyodok di peringkat pertama Kelas Prambanan. Juara kedua dan ketiga diraih Lali Jiwo milik Om Yohan (Hantu Laut SF) serta Ali Topan, salah satu cendet terbaik nasional milik Fitri BKS.
Kelas Merapi dijuarai cendet Brutal kepunyaan Om Totok Gudek (B37AWI Team), disusul Ali Topan dan Tornado milik Om Yahyo dari Mangkang 024.
Om Inu Santoso, kicaumania Sleman yang memperkuat barisan Fitri BKS, moncer di beberapa kelas. Branjangan Brojomusti andalannya meraih juara 1 dan 5. Kemudian blackthroat Golden Boy terbaik di kelas campuran impor. Adapun murai batu Pegasus masuk 10 besar Kelas Prambanan.
Dua kelas ciblek dipenuhi peserta, dan berlangsung dalam suasana persahabatan antarpeserta. Kelas Ebod Strong dijuarai ciblek Strong milik Om Kuntet Febby dari Ciblek Mania Solo Raya (CMSR).
Salah satu langganan juara, yakni ciblek Tembak Mati milik Om Rosid (Ciblek Mania Jogja / CMJ), kali ini harus puas menjadi runner-up, disusul Super Ego milik Om Mokok, juga dari CMJ.
Kelas Miltih dimenangi ciblek Walang Sangit besutan Om Mimik / Cupis (Cilacap). Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati Aragon milik Om Indra Echelan (CKMB) dan Shincan andalan Om Chandra / Epid (Magelang).
NV 88 / PCMI Bandung mendominasi kelas pleci yang digelar tiga sesi. Tim ini memenangi dua kelas, masing-masing melalui pleci Eminem dan Dago. Satu sesi lainnya dijuarai pleci Denjaga besutan Om Anton dari Kanigoro.
Secara keseluruhan, even Piala Jogja Istimewa yang digawangi Om Reedy Indra Lesmana berlangsung lancar dan sukses. B16 yang berkolaborasi dengan Duta Valentine meraih gelar juara umum BC, dan Fitri BKS Samarinda menjadi juara umum SF. (OK-1)
Hasil Lomba Piala Jogja Istimewa:
Murai Batu | Lovebird | Kacer | Cucak Hijau | Kenari | Kelas Lainnya
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.