Persaingan lomba burung berkicau kini makin ketat, tidak terkecuali kelas cendet. Burung predator yang terkenal fighter dan serbabisa dalam membawakan lagu-lagu jenis burung lainnya ini masih menjadi peliharaan favorit para kicaumania.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Suara dan cara cendet membawakan lagu-lagunya memang khas. Tetapi harus diakui, perawatannya terbilang agak sulit, terutama untuk memenuhi kriteria penilaian (pakem) di ajang lomba.
Karena itulah, harga cendet yang memenuhi kriteria penilaian lomba cukup mahal. Ini bukan rahasia lagi, karena para cendet mania di seluruh Tanah Air sudah mengetahui hal tersebut.
Kriteria cendet layak juara versi sejumlah event organizer (EO) sebenarnya hampir sama, antara lain memiliki materi lagu yang mumpuni (irama, tembakan, dan keindahannya), power tembus, dan gaya ciamik.
Nah, cendet Riddick sudah memenuhi kriteria tersebut. Gaco kepunyaan Om Ricky Donald (RD) yang mukim di Jogja itu selalu tampil mempesona dalam setiap even yang diikutinya. Riddick jarang sekali mengikuti lomba tanpa membawa pulang trofi kemenangan.
Prestasi terbarunya adalah juara 1, 1, dan 2 dalam Latpres KM Cepoko Mulyo, DIY, Minggu (25/12). Inilah even perdananya selepas beres mabung beberapa hari lalu. Kemenangan ini sekaligus menjadi kado Natal bagi Om RD.
Om Ricky Donald pun mengakui kalau kondisi Riddick hari itu belum maksimal. “Riddick sebenarnya belum kondisi. Ini aksi perdananya pascamabung, sekadar tes mental, karena baru dijemur seminggu setelah mabung. Matanya juga masih ngeklep putih,” tutur Om RD.
Sebelum mabung, Riddick juga selalu menorehkan prestasi ciamik sepanjang tahun ini, antara lain:
- Juara 1 Modalan (Februari 2016)
- Juara 1 dan 2 MCC Magelang (Februari 2016)
- Juara 1 Kawigesang (Maret 2016)
- Juara 1 Sanubari BnR (April 2016)
- Juara 1 dan 2 Bupati Sleman Cup (April 2016)
- Juara 2 dan 2 Sindhu Edu Park (April 2016)
- Juara 1 dan 2 Road to Presiden Cup di Magelang (Mei 2016)
- Juara 2 JEC Jogja (Mei 2016)
- Juara 1 Anniversary Kemudo BC (Mei 2016)
- Juara 1 dan 2 PBK Sleman (Mei 2016)
- Juara 1 dan 2 Kavaleri Cup (Juli 2016)
- Juara 1 dan 1 Danlanud Cup (Agustus 2016)
Sebelum ditake-over Om RD, cendet Riddick sudah berkali-kali moncer di berbagai kejuaraan: lintas-kota dan lintas-EO. Burung ini pernah menjuarai even di Surabaya, Madiun, Semarang, Solo, Klaten, Jogja, Magelang, Bandung, dan Jakarta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ketika masih di tangan pemilik lama, burung ini masuk tiga besar dalam even nasional Pakde Karwo Cup III di Surabaya (2013). Setelah itu main di Gebyar Akhir Tahun IKPBS Solo, dan akhirnya dibeli Mr Jombang yang juga mukim di Jogja.
Sejak di tangan Mr Jombang, cendet berganti nama menjadi Riddick. Mr Jombang berhasil mendidik gaco anyanya hingga menjuarai even-even bergengsi sepanjang tahun 2014, antara lain Plaza Cup 2 di Semarang, Jumbo Oil (Bandung), dan Presiden Cup (Jakarta). Dalam even Plaza Cup, Riddick sukses menjuarai kelas bergengsi.
“Setelah itu, cendet Riddick saya transfer. Saya berani mengambil keputusan membeli tanpa pernah melihat aksi Riddick di lapangan. Cukup memantau dan mengikuti track record juaranya saja. Waktu transaksi juga nggak lihat, langsung diantar ke rumah, dan itu pertama kali melihat Riddick,” kenang Om RD.
Saat ditanya omkicau.com tentang mahar untuk meminang Riddick, Om RD enggan menjawabnya. “Kalau masalah berapa nominalnya, itu rahasia. Tapi yang pasti nilainya lumayan,” imbuhnya sambil tertawa.
Kalau begitu, boleh tahu berapa harga tawaran terakhir saat ini? Awalnya Om RD juga enggan jawab. Tapi setelah agak didesak, akhirnya dia mau mengakuinya.
“Tiga hari sebelum wawancara ini (25/12), ada orang yang menawar 100 juta. Bagi saya, ini bagian dari hadiah Natal, Puji Tuhan. Tetapi, terus terang, cukup susah untuk melepas Riddick, karena sudah seperti anggota keluarga, menjadi bagian utama tim saya, seperti striker andalan buat tim saya. Jadi, saya masih eman,” jelas Om RD.
Rawatan harian dan lomba cendet Riddick
Sejak di tangan Om RD, pentet Riddick menjalani pola perawatan yang berbeda dari apa yang pernah dilakukan Mr Jombang yang dianggapnya cenderung “ribet”.
Om Kicau pernah mengupas tips perawatan cendet Riddick ketika masih di tangan Mr Jombang (silakan cek di sini). Burung ini memiliki kebiasaan unik, mandi dua kali sehari dan dilakukan dalam sangkar yang tertutup kerodong. Alhasil, kerodong pun didesain khusus yang memungkinkan bisa dibuka dari atas.
Nah, Om RD kemudian merombak kebiasaan Riddick tersebut. Mandinya hanya sekali sehari, bahkan cukup disemprot sampai basah kuyup. Setelah itu dijemur selama 2 jam, lalu dikerodong lagi.
Porsi jangkrik yang semula 7 ekor pagi dan 7 ekor sore, diubah Om RD menjadi 5/5. Pemberian extra fooding (EF) lainnya hanya diberikan dalam kondisi tertentu. Misalnya kroto diberikan apabila turun hujan atau cuaca dingin.
Rawatan harian terhadap cendet Riddick ini ternyata sama ketika burung disiapkan untuk mengikuti lomba. “Jadi, perawatan lomba sama seperti harian. Tidak ada yang spesial. Jemur dan mandi rutin. Perawatan Riddick di tangan saya memang berbeda sedikit, karena burung ini karakternya gampang fight,” jelas Om RD.
Apakah tidak khawatir rusak jika setting rawatan Riddick diubah? Bukankah selama ini Riddick sudah berprestasi di tangan Mr Jombang dan pemilik sebelumnya.
“Perawatan burung itu harus dinamis, dan mengikuti kondisi cuaca. Harus jeli melihat sikon dari gaco kita. Riddick tidak bisa main dalam keadaan monoton. Terkadang main kering, basah, maupun semi-basah,” imbuhnya.
Model perawatan seperti itu diyakininya sangat cocok untuk karakter Riddick, yang materi lagunya bukan roll-tembak atau tembak lari, melainkan tembak-roll (tembak di-roll-in).
“Cendet yang memiliki karakter seperti itu jarang ditemukan. Tantangan pasti ada, yakni lebih susah untuk menampilkannya di lapangan. Sebab selain membutuhkan tenaga besar untuk nembak, juga perlu nafas panjang untuk ngerollin tembakan yang berulang-ulang,” tutur Om RD lagi.
Berikut ini cuplikan video cendet Riddick dalam kondisi nyantai di rumah Om Ricky Donald:
Cendet Riddick sehari-hari dirawat sendiri oleh Om RD. Tetapi untuk eksekusi persiapan di lapangan, terkadang dia mengandalkan perawat andalnya, Om Prayudi, yang sebelumnya juga membantu saat berada di tangan Mr Jombang.
Baik Om RD dan Om Prayudi optimistis, Riddick akan mampu bersaing dengan cendet-cendet papan atas lainnya, baik dalam even-even di Blok Tengah maupun even nasional. (Bung Ali)