Gelaran Ciganjur Enterprise yang digawangi Om Untung (Ki Ronggo) memang selalu berbeda dari event organizer (EO) lainnya. Selalu ada inovasi baru, termasuk membuka kelas murai batu muda, seperti yang terlihat dalam latber rutin di lapangan permanennya, Jl Pinding, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebenarnya kelas murai batu muda bukan hal baru, sebab salah satu EO di Tangerang pernah membuka kelas serupa. Tetapi hal ini belum pernah digelar di wilayah Jakarta Selatan. Lantas, bagaimana kategori murai batu yang bisa masuk kelas ini?
Menurut Om Untung, murai batu minimal baru sekali mabung, yaitu mabung pertama atau proses ganti bulu dewasa. Kalau umurnya ya berkisar antara 8-9 bulan hingga 20 bulan. Sebelum lomba, panitia akan melihat dulu bentuk fisiknya.
“Murai batu tua dan muda bisa dibedakan dari kaki dan bulunya. Murai muda memiliki kaki yang tampak masih basah atau belum kering. Bulu-bulu murai muda yang baru lepas trotol juga berbeda dari burung yang sudah berumur,” jelas Om Untung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski peminat kelas murai batu muda belum sebanyak lovebird baby / balibu, minimal panitia Ciganjur Enterprise sudah memberi ruang bagi para murai mania untuk menjajal jago-jago mudanya. Pembukaan kelas khusus ini sekaligus untuk mendongkrak produk murai batu hasil penangkaran.
“Sekalian tes mental bagi murai batu muda yang berbakat. Jika diturunkan di kelas dewasa, murai muda bisa rusak akan tertekan burung- burung tua. Kalau sama-sama muda kan lebih berimbang,” tandasnya.
Om Untung berharap, semoga kelas murai bati muda mendapat dukungan dari para kicaumania, seperti halnya tahun lalu ketika Ciganjur Enterprise mulai merintis kelas lovebird baby yang akhirnya diikuti EO-EO lainnya di Jabodetabek, bahkan berkembang pula di daerah-daerah lain di Indonesia.
Dalam latber, Jumat (13/1) kemarin, kelas murai batu muda dimenangi Hector orbitan Om Singgih (KRC Team), disusul Ragas milik Om Adi (Damkar SF) dan Bangsat 13 besutan Om Fathahilah (Kayla SF).
Panitia juga membuka dua kelas murai batu umum, yakni Ciganjur dan Brigif. Kedua kelas tersebut disapubersih murai batu Jay 2 milik Om Andi (Kayla SF).
Double winner juga diraih cucak hijau Rudal milik H Rojali (Ciganjur). Gaco ini menjuarai Kelas Brigif dan Ciganjur. Di Kelas Ciganjur, Rudal mengalahkan Steam kepunyaan Om Cendol (Tanah Baru SF) dan Tong Cengkrong orbitan Om Avoz dari Hanggar Enterprise.
Kelas Special dijuarai cucak hijau Singalaga milik Om Baron (Al Puket SF). Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati Terminator besutan Om Akbar / Ipul (Kicau Alam) dan Ayu Dewi orbitan Om Yadi dari  Jakarta.
“Sejak dua tahun lalu di saya, cucak hijau Singalaga sudah sering meraih juara. Isiannya antara lain cililin, burung gereja tarung, perenjak, kapas tembak, dan cucak jenggot, ” tandas Om Baron.
Tim Kicau Alam asuhan Om Ipul tak hanya sukses melalui cucak hijau Terminator. Mereka juga moncer bersama pentet Luken yang meraih juara pertama.
Secara keseluruhan, latber berlangsung lancer dan diikuti sekitar 400 peserta. Para pemilik burung serta joki bisa bebas duduk santai di pinggir lapangan tak berpagar, sambil memantau burung kesayangannya, dan tanpa teriak.
“Dalam seminggu, Ciganjur Enterprise mengadakan latber rutin sebanyak tiga kali di lapangan ini, yaitu Selasa siang dan Jumat siang, serta Sabtu malam. Silakan mampir di gantangan kami,” ujar Om Untung. (d’one)
Selanjutnya, baca Daftar Juara Latber Ciganjur Enterprise, Jumat 13 Januari 2017 (klik saja).
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.