Jaratan BC yang berlokasi di Jalan Mantra RT 05/04 Desa Kemantran, Kabupaten Tegal, baru berdiri tanggal 20 Agustus 2016. Meski belum genap setengah tahun, Jaratan BC sudah menjadi salah satu event organizer (EO) yang penuh inovasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah menyediakan model trofi yang berbeda dari gantangan lain, lantas mengganti bendera diskualifikasi dengan pakan burung untuk kacer yang mbujung, kini berlanjut pada sistem penilaian blok juri roling dengan meninggalkan lembar penilaian di tempat.
“Semua ini demi kenyamanan peserta dan meningkatkan kualitas latber non-teriak,” kata Om Apito Lahire, korlap dan komandan juri di Jaratan BC.
Om Marja Assaka, anggota tetap di Jaratan BC, menambahkan, penilaian sistim blok di kelas lovebird (paud dan dewasa) bertujuan agar area pantau juri menjadi sempit. Dengan demikian, semua burung yang bunyi di hadapan juri dapat dilihat. Sejauh ini. cara penilaian sistim blok sangat efektif diterapkan.
Latber Sabtu (7/1) lalu bertajuk Grand Opening Jaratan BC, sekaligus tanda dimulainya program Liga Burung Jaratan BC. Dalam program ini, burung jenis apapun yang lebih dulu mengumpulkan 1.000 poin ditetapkan sebagai pemenang. “Ketentuannya, juara pertama, kedua, dan ketiga di setiap sesi mendapat poin masing-masing 100, 75, dan 50,” kata Om Ardian, pelaksana Latber dan Latpres Jaratan BC.
Panitia membuka tiga kelas, yakni Mega Bintang (tiket Rp 40 ribu), Bintang (rp 30 ribu), dan Favorit (Rp 20 ribu). Dengan melombakan 14 sesi. Jenis burung yang dilombakan meliputi kacer, murai batu, kenari, cucak hijau, konin (metalik dan trotol), dan lovebird (dewasa dan paud).
Hari itu, dua burung tampil top-markotop dan berhasil nyeri juara 1, yakni murai batu Gerhana serta kenari Ketan Pincuk. Gerhana, murai andalan Om Damid (DMT Team Tegal), mengawalikemenangan di Kelas Mega Bintang. mengalahkan Tapak Dewa besutan Om UU (Banjaran) dan Raja Ngerol orbitan Om Arief (Jatibogor).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Gerhana kembali menang di Kelas Bintang, disusul Jupiter kepunyaan Om Sekhu (Dawuhan Talang). Gerhana memiliki isian cililin, ciblek, dan tonjolan suara kenari.
Hasil nyeri juga diraih kenari Ketan Pincuk. Gaco anyar Om Fandi (A3 SF Tegal) ini menjuarai Kelas Mega Bintang, diikuti Blekutak besutan Om Deni Arief (Jakwir Team) dan Alengka kepunyaan Om Ryan (Kramat Family Team).
Gelar kedua diraih Ketan Pincuk di kelas Bintang. Posisi kedua dan ketiga ditempati kenari Hade 29 R koleksi Om Hanung Adi (Hade Kenari SF Pemalang) dan Maestro milik Om Yayan (Warpax SF Tegal).
“Hade 29 R kelelahan, sebab dalam 46 hari belakangan ini selalu menang di berbagai gantangan Pemalang, Tegal, dan Pekalongan,” ucap Om Hanung Adi. Sore itu Hade 29 R hanya main di Kelas Bintang, karena pada hari yang sama baru saja main di gantangan lain di kawasan Mejasem.
Kacer Naga Hitam andalan Om Uu (Banjaran) meraih juara 1 dan 2. Setelah menjuarai Kelas Mega Bintang, Naga Hitam turun di Kelas Bintang dan meraih juara 2 di bawah kacer Juventus milik Om Anwar (Jatibogor). Posisi ketiga ditempati Suliwa besutan Om Ajun (Dinuk), sedangkan kacer Bajing Ireng andalan Om Alex MTH harus puas di urutan keempat.
Persaingan sengit tersaji di kelas cucak hijau. Om Maryadi, ijomania asal Martoloyo Tegal, senang lantaran cucak ijo Misteri miliknya menjuarai Kelas Mega Bintang. Erlangga milik Om Amirudin (Pegirikan) dan Jabrik kepunyaan Om Bewok (Babakan Kramat) menguntit di belakangnya.
Cucak ijo Idola milik Om Sicas (Banjaran) menjuarai Kelas Bintang, unggul atas Goku milik Om Agung (Mejasem) dan Kenzo koleksi Om Damid (DMT Team Tegal).
Kelas lovebird dewasa dan paud (umur di bawah lima bulan) juga berlangsung ketat. Lovebird Kanaya dan Mahesa berbagi gelar juara di kelas paud.
Kanaya, gaco muda orbitan Om Wasis (Pangkah), nangkring di puncak Kelas Mega Bintang. Tiodor besutan Om Faiz (Wangandawa) dan Geulis Jr milik Om Birin (Junior SF) harus puas di tempat kedua dan ketiga.
Adapun lovebird Mahesa milik Om Apri (Griwa SF) menjuarai Kelas Bintang, disusul Gonyel andalan Om Feri (Rakyat Biasa Tegal) dan Difa Bc milik Om Bambang (Mercon SF).
Di kelas lovebird dewasa, terjadi pertarungan sengit terutama antara Soimah milik Om Wasis (Pangkah) dan Inul milik Om Tam’s alias Om Pepeng 168 (Tegal Laka Laka). Keduanya saling unjuk kehebatan, sama-sama nembak dua kali dengan durasi mencapai 45 detik.
Tim juri akhirnya memberi dua bendera merah dan dua bendera hijau untuk Soimah. Adapun Inul mendapat satu bendera merah dan tiga bendera hijau. Soimah pun tampil sebagai jawara, disusul Inul dan Monohara milik Om Ropi’I (Krandon).
“Terimakasih kepada seluruh peserta, mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan,” ujar Om Arif selaku ketua Jaratan BC. (Julis Nur Hussein)
Selanjutnya, baca Daftar Juara Grand Opening Jaratan BC Tegal (klik saja).
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.