Merawat murai baru sejak trotolan umur 3 bulan hingga bisa menjadi jawara tentu memberi kepuasan tak ternilai bagi pemiliknya. Hal itulah yang dirasakan Om Singgih (KRC Team Jakarta). Burung yang dibeli pada umur 3 bulan, murai batu Hector, sudah moncer di lapangan saat berumur 10 bulan. Padahal gaco ini baru genap berumur 1 tahun pada akhir Februari mendatang, namun sudah empat kali meraih juara.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pencapaian murai batu Hector ini ibarat from zero to hero. Om Singgih bukan membeli burung jadi, melainkan trotolan yang dirawatnya seperti anaknya sendiri: penuh ketelatenan, juga kasih sayang. Dari pengalamannya inilah, dia ingin berbagi kepada para pembaca setia omkicau.com.
Om Singgih saat itu memang berminat membeli trotolan murai batu trah jawara. Dia lalu berkunjung ke beberapa penangkar. Akhirnya, atas rekomendasi sahabatnya, dia membeli seekor trotolan murai batu dari breeder di Bengkulu. Burung dengan kode ring Acy (188-189) ini langsung diboyongnya.
Perawatan intensif dilakukan sejak masih trotolan, yang akhirnya membuahkan hasil maksimal. Hector mulai berprestasi ketika menginjak umur 10 bulan. Debut perdana diawali dengan meraih juara 1 dalam Latpres Ciganjur Enterprise, Jakarta Selatan.
Sepekan kemudian, Hector diturunkan lagi di lapangan yang sama, khusus di kelas murai batu muda (Ciganjur Enterprise termasuk pelopor kelas murai batu muda). “Alhamdulillah, moncer lagi, meski juara kedua,” ujar Om Singgih.
Dua pekan berikutnya, MB mampu meraih juara 1 dan 2 dalam even Anniversary Lovebird Baby Ciganjur Enterprise. Akhir Februari nanti, Hector genap berumur setahun. Sampai saat ini belum pernah mabung, hanya ganti bulu trotol ke bulu dewasa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lantas, bagaimana kiat Om Singgih mengorbitkan murai bocah itu hingga berprestasi di lapangan? Nah, inilah yang ingin dibagikannya kepada Anda.
1. Perawatan masa trotolan
Dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, Om Singgih merawat Hector sejak berumur tiga bulan. Selain voer sebagai pakan utamanya, Hector setiap hari diberi jangkrik, dengan porsi 7 ekor pada pagi hari dan 7 ekor pada sore hari.
Kroto diberikan dua hari sekali, dengan porsi 1 cepuk. Selain itu, dua kali dalam seminggu, Om Singgih juga memberikan ikan kecil-kecil sebanyak 3 ekor.
Setiap pagi, mulai pukul 04.30 hingga 06.00, burung rutin dieambunkan. Setelah itu mandi di karamba. Selanjutnya dianginkan sebentar, dan dijemur secara sipintas (hanya sekitar 10 menit saja).
Beres dijemur, burung dianginkan lagi. Setelah itu diistirahatkan dalam ruangan dalam kondisi sangkar dikerodong, sambil didekatkan dengan burung-burung masteran seperti cucak jenggot, parkit, lovebird, kenari, kolibri ninja, dan sebagainya. MB Hector lebih banyak menghabiskan waktunya bersama burung-burung masterannya.
2. Perawatan umur lepas trotol
Ketika memasuki umur lepas trotol, pemasteran tetap berlanjut bahkan ditambah dengan tengkek buto, cililin, kapas tembak, serindit, dan lainnya.
Porsi jangkrik kini mulai diturunkan menjadi 5 ekor setiap pagi dan 5 ekor pada sore harinya. Mandinya cukup dua kali seminggu, dan dilakukan pada sore hari. Adapun pengembunan tetap dilakukan, dengan waktu dan durasi yang sama seperti saat masih trotolan.
Penjemuran pun ditingkatkan menjadi 30-60 menit, tergantung kondisi burung. Sehari-hari, murai batu Hector hanya menempati sangkar hariannya, alias tak pernah menggunakan kandang umbaran.
Nah, dengan perawatan yang konsisten dan telaten seperti itulah, MB Hector mulai bersinar. Meski baru sebatas tampil dalam even latpres serta lomba lokalan, Hector sudah membanggakan Om Singgih dan rekan-rekan setimnya di KRC Team. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.