Om Eddy Huang tidak pernah membayangkan, dalam waktu singkat, usaha ternak murai batunya bisa berkembang pesat seperti sekarang. Bahkan Kings Bali BF Denpasar miliknya saat ini menjadi salah satu breeder murai batu terbesar di Pulau Dewata.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Padahal, Om Eddy Huang baru tiga tahun menekuni usaha ini. “Setelah bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan Om Johan Shia dan Om Willy (Belitung), saya jadi makin tertarik untuk beternak murai batu. Tak lama kemudian, saya membangun kandang,” ujarnya.
Sejak awal Om Eddy Huang memang fokus untuk menangkar murai batu asli Bahorok dan Marike, dua daerah di perbatasan Sumatera Utara – Nanggroe Aceh Darussalam. Karena itu, seluruh materi induk diperolehnya dari Om Johan Shia, pemilik Leuser Bird Shop Pekanbaru.
“Dalam beternak murai batu, saya mendapat banyak sekali masukan dan nasihat dari Om Johan Shia dan Om Willy Belitung. Berkat bimbingan keduanya, saya bisa sukses seperti sekarang,” tutur Om Eddy Huang.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berdasarkan pengalaman selama ini, murai batu bahorok atau sering disebut murai batu medan memiliki sejumlah keunggulan, misalnya kondisi fisik yang prima, mental tempur yang bagus, dan volume yang tembus.
Performa murai batu marike juga oke. Sesuai dengan namanya, murai ini berasal dari Marike di kaki Gunung Tanah Karo yang menjadi habitat murai-murai unggulan di Sumatera Utara.
Untuk mengembangkan kedua jenis murai batu asal Sumatera Utara ini, Om Eddy membangun puluhan petak kandang di di atas tanah seluas 1.000 m2 di kawasan Pesanggaran, Denpasar. Saat ini sudah ada 56 petak kandang, dan semuanya sudah terisi pasangan induk murai batu dari Bahorok dan Marike.
Salah satu induk unggulannya adalah murai batu Black Mamba (L-99) yang melegenda. Burung asli hutan Marike memiliki panjang ekor 23 cm. Ada lagi induk unggulan bernama L-16 yang juga berasal dari Marike.
Om Eddy Huang sangat profesional menjalankan usaha ini. Bahkan dia sudah mengantungi izin resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali. Kesuksesannya dalam budidaya murai batu juga diapresiasi Pelestari Burung Indonesia (PBI) yang beberapa waktu lalu memberinya penghargaan.
Berkat bimbingan Om Johan Shia dan Om Willy Belitung, Kings Bali BF berkembang pesat. Bukan hanya produksi yang berlimpah, namun juga selalu habis terserap pasar. Bahkan terkadang para peminat harus antri menunggu (indent) untuk mendapatkan anakan murai batu bahorok dan murai batu marike.
Harga trotolan murai batu hasil produksi Kings Bali BF dibanderol mulai Rp 6,5 juta hingga Rp 8,5 juta per ekor, dalam kondisi sudah bisa makan sendiri. Meski harganya relatif mahal, Anda bakal mendapat jaminan bahwa produk yang dipasarkan merupakan murai batu asli Bahorok dan Marike.
Perbedaan harga ini dipengaruhi kualitas induknya. Kalau induknya lebih spesial, tentu harganya lebih mahal pula. Sudah banyak penggemar murai batu rumahan dan pemain yang membeli anakan murai batu dari Kings Bali BF. (d’one)
KINGS BALI BF Denpasar
(penangkaran murai batu asli Bahorok dan Marike)
Alamat lengkap dan nomor kontak, klik di sini.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.