DnA Murai Farm sengaja menjodohkan murai batu D’Panzer dan Manohara dalam rangka meningkatkan kualitas anakan, terutama dari sisi volume dan katuranggan. Seperti dijelaskan pada artikel Bagian Pertama, murai betina Manohara berasal dari perkawinan murai batu lokal Raja Rencong (RR) Jr dan DDS 245 (T-Man) dari trah DDS Line Singapura. Adapun RR Jr itu anakan dari Raja Rencong dan Halilintar Jr, keduanya murai batu asli Indonesia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sedangkan murai batu D’Panzer merupakan cucu langsung dari murai batu DDS yang menjadi cikal bakal seluruh trah DDS Line, serta anakan dari DDS 152 (Max) yang dikawinkan dengan VLR Jr. Jika VLR Jr tidak berasal dari trah DDS Line, berarti D’Panzer memiliki 75% darah DDS Line.
Menurut Om Arie, proses penjodohan D’Panzer dan Manohara terbilang sukses dan cepat. Pada periode peneluran pertama, Manohara menghasilkan tiga anakan yang menetas, namun hanya seekor saja yang hidup. Dua anakan lainnya gagal landing, kemudian mengalami kelumpuhan dan akhirnya mati.
Anakan yang selamat ini kemudian diberi kode ring 001, dengan nama Adventure. Selanjutnya, D’Panzer serta Manohara menghasilkan beberapa anakan lagi. Om Arie hanya menyimpan dua ekor anakan jantan dan seekor anakan betina, untuk dipersiapkan sebagai calon induk. Seleksi dilakukan secara ketat, termasuk panjang ekornya.
Ketika anakan murai batu D’Panzer yang dipersiapkan sebagai calon induk itu adalah:
- Adventure (jantan; D’Panzer Jr-001)
- SilverHawk (jantan; D’Panzer Jr-011)
- Arrester (betina; D’Panzer Jr-003)
Saat ini ketiganya sudah menjadi indukan di kandang penangkaran DnA Murai Farm, bahkan sudah mempunyai keturunan masing-masing.
Yang menarik, murai-murai tersebut sudah mempunyai keturunan pada usia muda atau usia lepas trotol (sekitar 9 – 10 bulan). Mungkin hal ini akan dianggap konyol oleh sebagian breeder lainnya, karena nekat mengawinkan murai batu pada usia muda.
Tapi inilah faktanya: DnA mampu melakukannya. “Memang banyak yang bilang sangat tidak baik dan tak tepat jika murai batu diternak pada usia muda, karena akan berdampak pada kualitas anakan yang tidak bagus, anakan lebih dominan betina,” jelas Om Arie.
Bahkan ada anggapan, murai batu yang baru lepas bulu trotol ke bulu dewasa, kemudian diternak, maka induk akan bermasalah jika hendak diternak kembali, terutama setelah mabung dewasa pertama. Tetapi berdasarkan pengalaman DnA Murai Farm, semua rumors itu tak terbukti.
Melihat performa murai batu Adventure dan SilverHawk
Om Arie kemudian menjelaskan lebih detail mengenai performa murai batu Adventure dan SilverHawk, dua anakan D’Panzer yang berjenis kelamin jantan, sekaligus untuk menguatkan bukti bahwa tak semua perkawinan usia dini itu akan berdampak negatif.
1. Murai batu Adventure (D’Panzer Jr-001)
Di luar dugaan, Adventure memiliki motif ekor balak 6, tapi motif balaknya termasuk tebal dan numpuk. Semasa kecil, Adventure bisa dibilang sangat mengkhawatirkan. Kondisinya tidak sesehat trotolan murai batu pada umumnya.
Adventure kecil juga tidak lincah, bahkan sangat lemah. Dia merupakan satu-satunya anakan generasi pertama D’Panzer yang bisa bertahan hidup, sedangkan dua saudara satu tetasan lumpuh dan akhirnya mati.
Pada umur 3 bulan, Adventure hampir mati karena terserang tetelo. “Harapan hidupnya saya pikir hanya 20 persen. Tetapi alhamdulillah, seperti mendapat mukjizat, Adventure kecil bisa bertahan hidup seperti sediakala, bahkan sekarang sudah bisa beranak-pinak,” tambah Om Arie.
Ketika berumur 4-5 bulan, gaya fighter Adventure sudah terlihat, bahkan sangat menonjol. Katuranggan secara umum juga bagus, dengan bodi yang berdiri ngobra, serta bentuk kepala yang besar.
Sejak trotolan, Om Arie sudah memprediksi kalau burung ini mempunyai bakat ekor panjang. Benar saja, setelah usia lepas trotol (umur 6-7 bulan), ekornya makin terlihat panjang (sekitar 25-26 cm), bermotif balak, dan memiliki tekstur melengkung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain itu, pecutan ekornya tampak lentur saat ngeplay. Bukan hanya itu, volume suara Adventure cukup hebat, tak seperti murai batu ekor panjang dari negeri tetangga. Om Arie menduga, Adventure mewarisi menduga gen dari ibunya (Manohara) untuk volume dan motif ekor balak.
Adventure juga punya kecerdasan yang cukup tinggi. Terbukti saat ditrek pada usia 6-7 bulan, burung ini sudah mampu membawakan lagu-lagu masteran dengan fasih seperti kapas tembak dan suara masteran lainnya.
Pada usia 9,5 bulan, Adventure iseng-iseng diternak, karena mempunyai sifat fighter cukup tinggi, sudah bisa ditrek, dan cukup ngotot jika ketemu lawan-lawannya.
“Saya pikir, apa salahnya coba-coba dikawinkan pada usia muda. Saya anggap hanya uji coba saja, tanpa berharap banyak akan segera berhasil. Adventure saya pasangkan dengan betina lepas trotol juga, umur sekitar delapan bulan, yang kami beri nama Queen,” kata Om Arie.
2. Murai batu SilverHawk (D’Panzer Jr-011)
Sama seperti Adventure, kondisi murai batu SilverHawk (D’Panzer Jr-011) semasa kecil juga tidak bagus. Bahkan dibandingkan dengan dua saudara sasarangnya, kondisinya paling lemah.
Pada usia keluar gelodok, dan masih diloloh induknya, kedua saudaranya terlihat sangat lincah, terbang ke atas dan sangat giras. Namun tidak demikian dengan SilverHawk. Kondisinya sangat lemah saat keluar gelodok. Bahkan sampai umur 25 hari, dia belum dapat terbang ke atas seperti kedua saudaranya.
“Saya pikir dia cacat kaki, tetapi ternyata bisa nangkring, meski hanya di tangkringan bawah. Tapi burung ini tetap tidak bisa terbang sampai tangkringan atas. Karena saya pikir ada kelainan, SilverHawk sengaja saya simpan, tidak ikut dijual seperti saudara-saudaranya,” tambah Om Arie.
Memasuki usia 2,5 bulan, ternyata SilverHawk memiliki keistmewaan terutama panjang ekornya. Bahkan ekornya lebih panjang daripada Adventure pada umur yang sama.
SilverHawk juga mempunyai sifat fighter, terutama sejak umur 7 bulan. Gaya mainnya berdiri ngeplay, dengan pecutan ekor yang lentur sekali, sehingga makin menambah pesonanya. Panjang ekornya sekitar 26-27 cm.
Namun berbeda dari Adventure yang mempunyai motif ekor balak, murai batu SilverHawk mewarisi sifat genetik dari bapaknya (D’Panzer), yakni murai batu ekor putih (WT).
SilverHawk dikawinkan pada umur yang lebih muda ketimbang Adventure, yakni 8,5 bulan. Selain tanda-tanda fighternya sudah terlihat, birahinya juga sudah muncul saat umur segitu. Nah, siapa yang menjadi pasangan SilverHawk? (bersambung ke Bagian Ketiga)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.